" Adami . Meh sini makan nak " panggil umi . Kelam-kabut Sufi menyediakan makanan malam . Maklumlah , ada keluarga baru . Eh , baru untuk dia dan Mad . Tapi lama untuk umi dan abah .
" Sufi , tolong sendukkan ayam masak merah tu untuk Adami nak " suruh abah , Encik Zulhelmi .
Sufi hanya mendiamkan diri . Dia geram dengan semua orang hari ini . Adiknya , Mad mengeleteknya petang tadi masih belum selesai lagi untuk membalas perbuatannya . Umi dan abahnya pula dengan selamba memperkenalkan anak angkatnya kepada mereka dua adik beradik . Dia harus bersemuka dengan umi dan abah untuk bertanya hal sebenar .
' Kau pahal ' isyarat mulut Mad di utus untuk Sufi . Sufi yang sedang sedap meratah keli masak lemak cili api menjeling tajam adiknya .
' Kacau jelah mangkuk ni ' desis hatinya .
' Kau dah kenapa kak ?. Kau taksuka eh abang angkat baru kita ?' Isyarat dihantar lagi . Kali ini Sufi meratah udang masak merah . Sufi membiarkan mulutnya comot dengan kuah masak merah .
' Kau nak minta penampar ke ? Kau makan jelah . Sibuk betul . Macam perempuan ! Siap kau esok aku lesinggg ! ' Sufi menjeling adiknya apabila isyarat mulut telah dihantar .
" Uhukk uhukk " Tersedak Mad dengan isyarat kasih sayang kakaknya . Isyarat mulut dari kakaknya yang comot itu membuatkan dia terkejut . Dia taksangka kakaknya akan membalas . Dengan mulut yang comot . Hodoh betul . Macam tapir .
" Allah , Mad makan lah elok-elok .. Sufi , bagi adik air " suruh umi . Ummi Aisyah dan Encik Zulhelmi hanya diam menikmati malam malam mereka . Manakala Adami pula sekali sekala matanya menjeling Sufi .
Sufi tahu jelingan Adami itu untuknya . Dia turut menjeling kepada Adami . Dia geram . Rasa nak tukul je kepala Adami .
' Ape ? Aku makan memang comotlah labuu ! Serabut betul usha orang grrrr ' bentak Sufi dalam hati .
' Eh pikir aku nak sangat tengok kau ke . Makan dah lah comot ' desis Adami sambil tangan kanannya menyuap nasi .
" Sudahh sudahh lah tu jeling menjeling . Makan dulu baru teruskan acara jeling menjeling ni okay ? " Mendatar suara abah .
Tersentak tiga ekor makhluk yang sedang enak mengunyah nasi . Si Sufi ni mengunyah pun lambat . Ikut sunnah betul . Kunyah 44 kali kot .
Selepas mengemas meja makan bersama umi , Sufi duduk di depan televisyen . Berlari dia menuju ke ruang tamu . Ada urusan perlu diselesaikan .
" Fie jangan lari la .. Bergegar rumah ni lahai ... " nasihat umi . Sufi buat pekak . Dia mana makan saman .
" Bakkk sini remoteeee " Sufi merampas remote dari tangan Mad . Lalu siaran bertukar . 701 AXN . Mad menjeling tajam kakaknya .
" Bagilah balik Fieeee ! Kau nii . Kacaulah . Nak race dah tadi tuuuuu " Mad merengek meminta remote dari Sufi . Dia masih mahu berlembut dengan kakaknya .
" No " Sufi menunjukkan penamparnya di depan mata Mad . Matanya masih melekat pada televisyen . Entah apa yang di tengok pun taktau lah . Cerita CSI . Tulang . Darah . Siasatan . Yea . Sufi suka semua tu . Sebab dia nak jadi sebahagian dari CSI . One day . Amin .
Mad naik geram dengan perangai kakaknya . Dia takpernah rasa disayangi oleh kakaknya . Eh ? Alahai sendu pula ..
Dengan rasa geram , dia merampas remote dari tangan kakaknya .
" Yes dapat " jerit Mad kesukaan . Sufi hanya menjeling . Mad sudah menukar siaran yang di tontonnya tadi .
" Oi kauu .. Aku belum habis lagi dengan kau ni Mad ..... " serius suara Sufi bercakap dengan nada mendatar .
YOU ARE READING
Sambut Cintaku Sayang
Roman pour AdolescentsTragedi hitam meragut KESUCIAN SUFI AFINA dengan sekelip mata . Dulu dialah yang suka menerajang , mengusik dan membuli . Namun , atas satu keadaan yang telah MERAGUT MARUAHNYA , dia kini hanya seorang manusia lemah . Trauma yang di alaminya membua...
