32|Meninggal ?

7.1K 40 14
                                    

Adami melangkah lemah ke arah lif . Berdenyut kepalanya memikirkan keadaan Sufi .

Bunyi tapak kasut berlari dibelakangnya membuatkan Adami berpaling sepantas kilat .

" Tukkk "

Bunyi kepala berlaga kepala . Adami pening . Makhluk itu pun pening . Beg rotan berwarna ungu dipegang makhluk itu terlepas dari pegangan . Bertaburan segala isi di dalamnya .

" Errr cikk . Saya minta maaf " Adami pucat . Dia mengaru kepalanya . Rasa bersalah bertandang di hati apabila melihat makhluk itu menunduk mengutip barangnya cepat-cepat tanpa mempedulikan Adami .

" Takpe .. " lembut je suaranya .

Adami menolong si dia mengutip barangnya . Senyuman manis Adami berikan kepada si dia apabila mereka berdiri .

Adami tergaman . Wajah itu .......

" Encik . Terima kasih . " ucapnya dan berlalu pergi tergesa-gesa .

Adami masih di situ . Kaku . Memproses segala apa yang berlaku . Terlalu pantas sehingga matanya tidak sempat berkelip memandang si dia .

' Kenapa si dia tergesa-gesa sangat sampaikan berlari dan terlanggar aku ? '

Adami hanya mengeluh lemah . Terlalu banyak yang terjadi dalam satu malam . Fikirannya serabut . Soalan itu hanya di biarkan .

" Tinggg "

Dentingan lif menyedarkan Adami . Cepat-cepat di menyumbatkan dirinya ke dalam lif yang hanya terdapat beberapa orang disitu .

Butang lif nombor 7 di tekan . Adami kini berseorangan di dalam lif . Pintu lif terbuka dan Adami cepat-cepat keluar dari lif . Meremang bulu romanya . Sejak dari tadi dia rasa di ekori . Tapi bukan diekori manusia .

Entahlah kenapa . Hatinya rasa akan ada sesuatu yang berlaku malam ni .

Langkah diteruskan ke arah surau berdekatan . Mujur di tingkat ini ada ramai nurse . Adami menarik nafas lega .Kakinya pantas masuk ke surau dan mengambil wuduk . Solat Isyak perlu dilaksanakan secepat mungkin .

Selesai menunaikan solat , Adami duduk bermunajat kepada yang Esa .

" Bismillah "

" Ya Allah ya Tuhanku .. Hamba adalah orang yang hina di muka bumi mu ini , oleh itu hamba mohon agar engkau ampunkan dosaku . Ampunkan dosa kedua ibu bapa ku , adik beradik ku , kaum muslimin dan muslimat samada masih hidup atau telah meninggal dunia . "

Jatuh jua air mata jantan Adami ketika berhadapan dengan Pencipta .

" Ya Allah . Segala puji bagi mu . Aku ingin merafakkan kesyukuran atas nikmatmu . Hamba mohon agar engkau sembuhkan adik ku , Sufi Afina Nur Solehah . Ya Allah , jika telah ditakdirkan antara aku dan Sufi tiada ikatan yang menjalinkan kasih sayang antara kami , aku sebagai hamba Mu redha dengan ketentuanMu "

" Aku mengharapkan agar kehidupannya seperti sediakala , yang dipenuhi dengan rahmat dan kurnia Mu . Sesungguhnya , jodoh , ajal , rezeki dan pertemuan di tanganMu wahai Pemilik Sekalian Alam "

Adami menangis teresak-esak mengenangkan Sufi . Sungguh hatinya sayu apabila melihat tubuh kaku Sufi semasa dia menculik Sufi tadi .

Deringan telefon iPhonenya mematikan angan Adami . Pantas diseka airmata yang mengalir di pipi .

Adami melihat panggilan telefon dari abah , berdebar hatinya , apabila abah menyuruh dia turun ke bilik kecemasan secepat mungkin . Adami bertambah cemas apabila terdengar suara umi menangis sakan .

' Apa yang dah berlaku ..... Ya Allah , hamba mohon agar semua baik '

Adami keluar dari surau dan berlalu ke arah lif . Butang ' turun ' ditekan . Pintu lif terbuka . Adami meloloskan dirinya ke dalam lif . Butang lif nombor 1 segera di tekan . Adami berpeluh . Perjalanan lif dirasakan sangat lama . Berdebar hatinya tidak surut sejak dari tadi . Macam ada sesuatu berlaku kepada Sufi .

Ya . Sufi . Menitis lagi air mata jantannya , namun pantas diseka apabila lif terbuka , takut orang nampak . Secepat kilat Adami berlari ke arah bilik kecemasan yang menempatkan Sufi .

Adami tergamam apabila melihat umi dan makngah menangis hiba . Mad disebelah hanya menekup mukanya dengan tangan . Merah telinganya menangis . Manakala abah masih bercakap dengan doktor yang merawat Sufi .

' Ya Allah .. Aku mohon kuatkan hati ku menerima dugaanMu ' doa Adami dalam hati .

Kaki Adami laju melangkah ke arah abah . Abah mengesat tubir matanya mengunakan hujung baju . Doktor yang merawat Sufi meminta diri untuk berlalu ketika Adami sampai di depan bilik kecemasan .

Adami semakin penasaran . Kenapa semua menangis . Hatinya tidak sedap . Berdebar kencang . Macam-macam hal bermain di fikirannya .

" Abah "

" Adami ... " menitis lagi air mata abah apabila Adami memegang bahunya .

" Kenapa semua nangis bahh . Mana Sufi bahh . Tolong bahh jangan buat Adami macamni bahhh " mengigil tangan Adami memegang abah . Abah hanya menggeleng lemah .

" Adami .. Adami kena kuat .. Semua yang berlaku atas kehendak Allah nak .. Kita hanya mampu berdoa untuk kesejahteraan Sufi .. "

Bagaikan halilintar yang membelah bumi , Adami terjelepok ke lantai mendengar kata-kata abah . Lemah seluruh sendinya . Bagaikan hilang semangatnya mendengar kata-kata abah .

Serentak itu terdengar raungan umi . Makngah disebelah juga lecun dengan airmata . Mad sudah teresak-esak .

" Ya Allah "

" Adami .. Adami jangan macamni nak .. Nanti Sufi sedih .. "

" Abahh . Tolong jangan buat saya berteka-teki lagi bahh . Mana Sufi ?! " Adami berdiri di bantu abah . Lemah seluruh sendinya mendengar khabar buruk itu .

" Sufi .. "

Serentak itu , pintu bilik kecemasan yang menempatkan Sufi terbuka luas . Sebuah katil di sorong keluar oleh empat orang nurse dan doktor yang merawat Sufi .

Adami kembali menangis apabila melihat sekujur tubuh kaku di sorong keluar oleh nurse yang ditutup dengan kain putih yang menutup muka sehingga kaki .

" Adami .. Sufi sudah tiada .... "

- TAMAT -

HAHAHAHAHAHAHAHAHAH

Gurau je .
Chill dear .
Masih ade berpuluh bab untuk habiskan .
Hope korang support author :3
Teruskan membaca !
Jangan lupa promote novel TAKBEST NI kat member korang :')

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now