36|PTSD

4.8K 32 9
                                    

Nahhh author bagi panjang punya .
Penat oi perah otak .
Jangan lupa vote && comment yea !

♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡

Seusai solat maghrib berjemaah di bilik solat , Mad , umi dan abah masuk ke bilik mereka . Manakala Adami membawa diri ke ruang tamu . Kebosanan melanda dirinya tatkala Mad masih merajuk dengannya . Mad jelah tempat dia nak berborak sakan . Tapi sekarang Mad merajuk . Haihh . Nak buat macamana ...

Hmmm ...

Langkah kaki diatur menuju ke ruang tamu . Tersentak Adami apabila seseorang duduk di atas sofa seraya merenung tajam dirinya .

Adami menahan debar . Dia duduk bertentangan dengan seseorang yang dirinduinya . Hatinya menyanyi riang apabila menatap wajah kekasih yang dicintai merangkap adik angkatnya . Tapi .........

Sufi yang dulu bukan Sufi yang sekarang . Adami mengeluh lemah .

" Sufi ....... "

Sufi diam membisu namun matanya tepat memandang ke arah Adami .

Adami mula gelisah . Patutlah sejak dia masuk rumah petang tadi dia rasa macam diri diperhatikan .

" Sufi apa khabar ? "

Krik krik .

" Sufi ermm . Nak tengok tv tak?"

Krik krik .

" Adami buka tv yeaa ??? "

Krik krik .

" Sufi dah makan ? "

" Meowwww "

Terkejut sakan Adami .
Dido tiba-tiba melompat ke atas peha Sufi .

' Aku tanya Sufi .. Bukan kau lah Dido ishh ' getus Adami dalam hati seraya menjeling Dido .

Dido melibaskan ekornya laju-laju tanda dia juga geram dengan Adami . Adami buat bodoh je . Dia memandang Sufi yang dari tadi merenungnya .

Adami sudah tidak duduk senang . Sekejap ke kiri . Sekejap ke kanan . Adami mengaru kepalanya yang tidak gatal .

Hampir 30  minit berlalu , Sufi masih lagi merenung Adami . Adami semakin gelisah . Nasib baik Mad ada menemaninya . Umi dan abah langsung tidak turun sejak dari tadi .

Mad yang perasan kegelisahan Adami hanya dapat melihat . Kakaknya sedikit pun tidak berkutik dari melihat Adami .

" Err kak . Kau nak makan ? " soal Mad seraya matanya memandang Adami bagaikan memberi isyarat supaya beredar dari situ .

Namun hampa . Tiada reaksi dari kakaknya . Mata Sufi hanya fokus ke arah Adami .

Selang beberapa minit , umi dan abah turun ke ruang tamu . Umi duduk disebelah Sufi . Manakala abah duduk disebelah Adami .

Cerita Mak Cun 2 sudah tidak menjadi perhatian Adami walaupun itu salah satu rancangan televisyen kesukaannya . Hatinya gundah melihat kekakuan Sufi .

" WARRRGGGGHHHHHH "

Tiba-tiba Sufi menjerit kuat mengejutkan semua orang apabila scene di televisyen memaparkan iklan seorang budak perempuan menjerit meminta tolong kerana hampir dirogol lalu diselamatkan oleh orang kampung .

Semua orang mula panik melihat kelakuan Sufi yang secara mendadak itu . Bukan pertama kali dia begini , malah acap kali dia menjerit bagaikan histeria lalu berlari menutup telinga dan memeluk tubuhnya di sudut dinding seraya menjerit kuat .

Adami yang melihat Sufi ingin ke luar dari rumah pantas menangkap tangan Sufi . Sufi terkejut lalu menjerit kuat . Tangisannya semakin lebat .

" WAAARRRGGHGG !!! JANGAN SENTUHHH AKULAHH BODOHHHH ! SIALLL JANTAN TAK GUNAAAAAAAAAA !!!! "

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now