35|Kelibat Si Dia

5.1K 29 0
                                    

Assalamualaikum haiii !
Nahh untuk korang hihi . Bacalah .
Jangan lupa vote !
Letih oii jari type .
Happy reading !

♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡

Petang yang hening membibitkan rasa tenang dihati Adami tatkala keretanya mula masuk ke kawasan perkarangan rumah di kampung Mad .

Enjin kereta dimatikan .Tiga jam memandu tanpa henti membuatkan Adami keletihan apabila sampai di rumah umi dan abah di kampung .

Selepas menziarah kubur pagi tadi , Adami terus ke pejabatnya untuk mengambil barang peribadi dan dokumen penting sebelum memberitahu kepada PAnya yang dia akan mengambil cuti panjang .

Taktahulah berapa lama , yang penting Adami dah sampai di rumah umi dan abah .

Cermin mata hitam dibuka lalu disangkut di leher kemeja . Rambut yang sedikit serabai dibetulkan sebelum keluar dari keretanya . Adami perasan ada sepasang mata yang memandang gerak-gerinya dari atas rumah teres itu . Tapi dia buat tidak endah .

Takkan hantu kot petang cenggini . Eh ada juga kan ...

" Assalamualaikum .... Umi abah .... " Adami memberi salam seraya membuka kasut kulit berwarna hitam dan stokin . Lalu diletakkan di atas rak kasut diluar rumah teres itu .

" Waalaikumsalam .. Haaaa abangggg !! Sampai pun .. Aku ingat sesat tadi " Mad muncul dengan sengihan di bibirnya seraya menyalam Adami .

Adami sempat menyekeh dahi Mad . Mad mengaduh sakit . Biar dia rasa .

" Aku ada hal tadi . Sibuk je kau ni . Umi dengan abah mana ? "

" Tanya pun takboleh ke ?. Umi ade kat dapur . Abah taktau la pi mana . K bai " Mad berlalu ke biliknya dengan muncung yang boleh dikerat-kerat pastu bagi Dido makan . Didokan pelahap .

Bercakap pasal Dido , baru Adami perasan dari tadi Dido asyik merenungnya dari jauh seraya ekornya bergodek laju di atas sofa merah hati milik umi .

Sebenarnya pandangan mata Dido yang berwarna kelabu itu lebih kepada ke arah belakang Adami .

Adami semakin pelik . Ape lagi , dia pusing la 360 darjah tengok belakang . Ada sesuatu ke ?

' Takde pape pun .. Dido ni memainkan aku eh .. Siap dia aku gomol ' getus Adami seraya kakinya melangkah ke sofa .

Dido terperanjat melihat Adami menuju ke arahnya . Sepantas kilat dia pecut 200 meter keluar dari rumah . Adami lagi terkejut dengan perubahan Dido .

' Dido ni dah kenapa ... Tak pernah-pernah dia takut dekat aku . Lagi suka adalah ' monolog Adami seraya baring disofa .

" Adami ... "

" Ehh umi . Maaf takperasan " Adami terus duduk seraya tersipu malu apabila dia dengan sedapnya landing kat sofa umi . Umi relax je . Senyuman manis dilemparkan kepada Adami .

" Ishhh kamu ni baring jelah . Umi tahu kamu penat . Kamu dah makan belum ? Umi ada masak tadi . Kalau kamu lapar , umi boleh panaskan " tegur umi .

" Lapar juga umi .. Adami nak pergi solat Zuhur dululah . Tadi tak berhenti kat RnR pun . Nak cepat sampai . Hehehe " ujar Adami tersengih seraya mengosok tengkuknya .

" Okay.. Lepas solat makan terus tau " umi mengangkat punggung lalu menuju ke dapur .

Adami hanya mengangguk sambil matanya meliar mencari kelibat abah .

" Adeii . Lupa pula aku nak tanya mana abah . Huhu . Takpelah . Solat dulu .. "

Adami mengheret kakinya menuju ke biliknya disebelah bilik Mad . Meremang bulu romanya apabila lalu di depan tangga rumah teres itu .

Cepat-cepat Adami mengusir prasangka yang buruk dan berlalu ke bilik .

Entah kenapa . Dia macam diperhatikan .

' Pape jelah ..... ' desis hati Adami seraya masuk ke biliknya .

Selepas menunaikan solat , Adami mengetuk pintu bilik Mad . Konon nak pujuk Mad , sebab Mad merajuk dengan dia tadi . Hiks

"Tok tok tok "

" Siapaaaa ? " suara Mad menjerit jelas kedengaran .

" Onyang kauuuuuu " Adami berseloroh seraya menekup mulutnya menahan gelak . Berharap Mad akan membuka pintu .

" Dah meninggal lamaaaaa " laung Mad .

Adami menahan nafas ingin ketawa . Namun ditahannya .

" Keluarlah Mad . Abang rindu ni . Tak rindu abang ke ? Abang bawa buah tangan tauu . Special untuk adik lelaki abang ni " Adami mengaru kepala seraya memuncungkan mulutnya ke arah pintu .

Mad yang mendengar kata-kata Adami membuka pintu dengan muka teruja . Hilang terus mood merajuknya apabila mendengar Adami membawa buah tangan untuknya .

" Apa buah tangan tu . Takde pun ? Kau tipu ehh banggg " Mad menjengah kedua belah tangan Adami . Adami hanya menggeleng kepala sambil tersenyum .

" Apa pula tipu . Ade kat bilik aaaa . Sekarang jom teman aku makan . Lepas makan baru dapat buah tangan tu " pujuk Adami seraya menarik tangan Mad ke dapur  . Mad mengeluh perlahan namun kakinya tetap mengikut langkah Adami .

" Haaa Adami , Mad . Meh duduk makan . Abah ada hal kat luar . Kejap lagi dia balik . Kamu berdua makan dulu . Umi nak naik atas " arah umi seraya melangkah keluar dari dapur .

Adami dan Mad hanya mengangguk faham . Adami duduk bertentangan dengan Mad .

" Abang "

" Emmm .. "

" Abang . Pandanglah aku ngokkk "

" Apa kau ni Mad . Aku bukan gay nak pandang pasangan masa makan " Adami masih menunduk menyuap nasi tanpa memandang Mad .

Mad bengang . Rasa nak hempuk kepala abangnya . Sedap hati je kata dia ni gay .

" Aku bukan gay la mangkuk . Kau pandang jelah aku . Jangan banyak soal ! " paksa Mad .

Adami mendengus kuat . Dia yang tengah khusyuk meratah tauge mengangkat muka memandang Mad .

" Ha amenda kau ? " soalnya apabila melihat Mad pucat lesi .

" Tu belakang kau ... "

" Belakang aku kenapa ? "

" Kau pandang jelah belakang kau .. Cepat ... "

Tahap curiousity Adami tinggi melangit apabila Mad yang pucat lesi memaksanya memandang belakang .

" Cepaattttt pandanggg !!!! " gesa Mad .

Adami tanpa sepatah kata terus berpusing memandang di belakangnya .

Adami tergamam memandang kelibat manusia . Dia kaku . Terkedu . Terkelu . Tauge yang belum habis dikunyah tersekat di tengah leher menyebabkan dia tersedak .

" Uhokk uhokkk " teghuk benor tersedak .

Mad cepat-cepat menghulurkan air kepadanya . Adami minum sampai bertumpah-tumpah di atas baju kerana menggigil .

Setelah reda , Adami kembali memandang ke belakang . Sinar matanya memancarkan cahaya kegembiraan . Hatinya berbunga riang tatkala melihat kelibat manusia itu 

" Sufi .......... "

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now