16|Semua Senyum

1.1K 30 1
                                    

" Sufii . Cepatlah siap ! Adami dengan abah dah mereput kat ruang tamu tu " umi mengesa Sufi . Umi masuk ke bilik Sufi ketika Sufi hendak memakai shawl berwarna merah hati . Seluar jeans hitam . Dipadankan dengan baju kemeja kotak-kotak berwarna merah hati , hitam dan kuning . Sangat padan dengan kulitnya yang putih melepak . Sufi ikut warna kulit umi , manakala Mad ikut warna kulit abah . Hitam manis . Letak cili , boleh jadi sambal .

" Kejap umi . Nak siap dah ni .. Sufi pun lapar juga hehe " Sufi tergesa-gesa mengenakan solekan terakhirnya . Lipstik . Umi memandang pelik .

" Sejak bila anak dara umi pandai make up ? Cantik pula tu . Hihi . Ohh umi tahu . Mestilah Sufi nak cantik depan bakal suami . Betul tak Fie ? " umi memuji Sufi sekaligus mengusik anak daranya yang sedang duduk di atas katilnya sambil memakai stokin . Sufi ape lagiii . Kembaangggg laaa .

" Eh ape pula umi .. Sufi dah lama lah pakai make up . Umi je tak perasan " Sufi tersipu malu ibarat kucing jumpa bunga tahi ayam . Eh ape kena mengena .

" Yelah . Cepatlah . Kang abah bising Fiee . " umi sudah keluar dari bilik Sufi . Sufi hanya mengangguk dan mengikut langkah umi ke ruang tamu .

" Assalamualaikum .. " suara asing memberi salam . Sufi yang berdekatan dengan pintu meneropong melalui lubang pintu .

" Aaaaaa makngahhhhh !! Yeayyy makngah balikk " Sufi menjerit suka . Di salamnya makngah dengan penuh kasih . Melompat dia apabila membuka pintu makngahnya yang terpacak didepan .

" Yea sayang . Makngah ni . Haihh taknak tolong makngah angkat barang kee Fiee ? Souvenier Sufi yang berat tauuu . Umi dengan abah Sufi mana ? " makngah mengusik Sufi sambil bertanya abah dan umi . Dilihatnya Sufi khayal dengan souvenier darinya sehingga tidak menjawab soalan yang simple dari makngah . Lalu makngah masuk kerumahnya , meninggalkan Sufi keseorangan . Biar dia .

" Kakak , abang . Ehh Adami pun ade ?. Dah lama sampai Adami ? " makngah bersalam dengan abah , umi dan Adami . Dia hanya tahu umi dan abah yang bermalam di rumahnya , tapi taktau Adami ada sekali .

" Dah lama makngah . Dari petang tadi . Kitorang nak pi makan kat luar . Jom la join makngahh . Esok kerja tak ? " Adami mengajak makngah yang duduk disebelah umi . Sufi tidak kelihatan . Dah pengsan kot nampak souvenier .

" Esok makngah cuti lagi . 2 hari . Okay gak tu . Makngah nak join heee . Jom lah . Haaa Sufi tu dah mereput kot tengok souvenier yang makngah bagi . " makngah mahu berdiri . Tapi tangannya ditarik lembut oleh umi . Makngah pelik . Berkerut dahinya .

" Kenapa kak ? Ada apa yang tak kena ke ? " tanya makngah dengan seribu pertanyaan . Pipinya yang gatal digaru .

" Ngah . Akak nak bagitahu benda penting . Eloklah juga esok kamu cuti . Lagi bagus . " umi memulakan bicaranya . Baru timbul Sufi dengan beg yang makngah muatkan semua souvenier hanya untuknya . Tersengih memandang keluarganya . Adami hanya mengeleng kepala .

' Hangus duit aku kalau setiap kali aku outstation kena belikan dia souvenier . Bukan satu , tapi masya-Allah . Banyaakkk ' Adami mengeluh . Di pandang Sufi yang tersenyum suka . Adami juga senang melihat senyuman Sufi . Cantik . Macam awak yang tengah baca ni . Hiks

" Apa dia kak ? Seriusnya muka . Takut angah tengok . " makngah mengurut dadanya . Sufi disebelah dijeling tajam . Tersenyum sampai ke belakang kepala melihat souvenier .

' Seronok yea kamu Fie dapat souvenier . ' makngah mencubit pipi Sufi . Sufi hanya ketawa mengekek . Suka kau ehh .

" Esok Sufi dengan Adami nikah ngah . " satu persatu perkataan yang di keluarkan umi . Makngah jelas terkejut . Terlompat dia di atas sofa . Cuba kau bayangkan ....... Ngeri weh

" Kak serius kee ?? Biar betulll ?! " makngah terkejut . Di renung Sufi dan Adami silih berganti . Abah hanya diam .

' Eh makngah ni . Pesal pandang aku lain macam ? Tahtah makngah suka aku tak ?! Uh ! Aku nak nikah esok makngah . Minta jauhhhh ' Adami mengeleng laju . Dipejam matanya . Feeling betul .

" Apa yang kamu gelengkan Adami ? Takbetul ke umi cakap ? " umi bertanya . Dipandang Adami yang pelik itu .

" Takdelah umi . Heee " Adami mengaru kakinya . Dah garu dahi , kening , pipi , garu kaki la pulak kannn .

' Makngah terlompat ni macam taksetuju jee . Tahtah makngah suka Adami ? Hahahaha cuba bayangkan ... ' Sufi tersengih-sengih memandang Adami . Adami pula menunjukkan muka masamnya . Ternyata pemikiran mereka sama .

' Kau pahal senyum sensorang gila ' isyarat mulut dimulakan oleh Adami . Sufi buat-buat taktahu . Dijeling Adami yang masih merenungnya .

" Wahh yekee . Alhamdulillah kak . Memang angah tengok mereka sesuai sesangat .. " makngah meraup mukanya berkali-kali . Sufi disebelah dipeluk cium makngah sehingga pipi Sufi melekat kesan lipstik merah . Besar . Macam tomato .

" Eshh makngahh . Dah dah . Malulaaa " Sufi menolak tubuh makngah yang masih merangkulnya . Dia tidak perasan mukanya dah banyak kena cat . Adami yang tersengih . Umi dan abah hanya mengeleng kepala sambil tersenyum .

" Sufi . Cuba kau pergi tengok muka kau kat cermin . Cantik gilaaa . " Adami menyuruh Sufi . Di halakan penunjuknya tepat pada batang hidung Sufi . Sufi mengangkat bahu . Tapi tetap menurut perintah Adami . Dia berjalan ke biliknya dengan perasaan sebal .

" Makngahhhhhh !!! " jeritan Sufi yang kuat membuahkan gelak ketawa mereka yang berada di ruang tamu .

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now