23|Ambil Mad

14.9K 41 3
                                    

" Assalamualaikum . Mad . Ooo Mad . Ish mana pula budak ni . Tidur lagi ke ape ? " Adami membebel seorang diri . Dia sudah sampai di kampung Sufi untuk mengambil Mad . Adami pecut selaju yang mungkin . Dia mahu balik sebelum Subuh , sebab tu dalam sejam lebih saja dia sudah terpacak di depan pintu kampung Sufi .

" Waalaikumsalam . Abang . Naik dululah . Penat drive tu " Mad menjemput naik . Matanya masih kuyu . Kuapan dari mulutnya membuahkan jelingan dari Adami .

" Okay . Kau tu , membuta lagi ke ape ? Dah kemas baju ? Bawa sikit . Mana tahu tidur dua tiga hari kat rumah makngah " Adami mengikut Mad masuk ke bilik . Mad hanya mengangguk .

" Kalau dah , kau pi check dapur gas , pintu belakang . Semua lah . Lepas tu baru gerak " Adami memberi arahan kepada Mad sambil berlalu pergi ke dapur . Tekaknya terasa haus .

" Okay dah . Jommm banggg . Aku mengantuk ni cepatlahhh " Mad sudah terpacak didepan pintu sambil mengalas beg berisi baju mungkin .

" Dah ? Betul ni " Adami menjongketkan keningnya . Dia memerhati sekeliling rumah Sufi memeriksa keadaan .

" Dahh . Cepatlah . Mengantuk niii " Mad sudah lesap masuk ke dalam kereta . Dia sudah siap sedia mahu tidur .

Adami hanya mengeleng kepala . Pintu rumah dan grill dikunci . Adami memakai kasut conversenya sebelum masuk ke dalam kereta .

" Oi Mad . Sebelum jalan , selawat , baca Al Fatihah , ayat Kursi dulu . Cepatttt " Adami menepuk paha Mad yang sudah lena . Terkejut babun Mad yang sedang mimpi makan rambutan bersama Angelina Jolie . Adami hanya ketawa mengekek melihat muka Mad yang cemberut , namun tetap membaca apa yang disuruh .

" Dah . Boleh jalan dah bangg . " Mad kembali melelapkan matanya . Adami hanya mengeleng kepala .

Dengan lafaz bismillah , Adami memulakan perjalanan balik ke rumah makngah yang sejauh 120 kilometer itu .

Memandangkan hari belum lagi masuk subuh , jadi Adami memecut laju di highway .

" Abang ... "

" Oh mak kauu terkejut " Adami menekan break mengejut . Berdecit bunyi tayar . Dia berdebar-debar apabila keretanya beberapa inci lagi mahu melanggar penghadang jalanraya . Nasib tiada kereta yang lalu .

" Apa kau ni Mad ! Terkejutlah aku . Kalau kita exident macamana ? " Adami memarahi Mad . Terkulat-kulat Mad disebelahnya .

" Aku taksengaja . Kau focus sangat sape suruh " Mad mengaru kepala yang tidak gatal sambil menarik-narik hujung baju Adami .

" Ish . kau nak ape ?! " Adami kembali masuk gear . Dengan lafaz bismillah dia memulakan perjalanan . Mad disebelah di jeling tajam .

" Aku panggil kau banyak kali . Takkan tak dengar ? Erm .. Aku nak tanya . Mana kakak . "

Pertanyaan Mad memberikan renjatan elektrik kepada Adami . Adami terkelu . Susah dia mahu beritahu adiknya perihal kakaknya yang hilang .

" Nanti kat rumah aku cerita " pendek saja jawapan Adami . Adami mengeluh mengenangkan Sufi . Hatinya berkecamuk entah kenapa .

Mad masih tidak puas hati . Dengusan Mad kedengaran kuat di telinga Adami .

" Taknak ! Aku nak kat sini ! Abang cakap nak bagitahu ! " Mad menghentak-hentakkan kakinya macam budak kecil minta gula . Tapi dia ni minta menumbuk dari Adami . Haihh

" Nanti aku cerita kat rumahlahh ! " rahang Adami bergerak-gerak . Dia mula hilang sabar dengan Mad . Mahu saja di gigit mata Mad . Biar dia tidur . Eh boleh ke ? Entah Adami ni .

" Taknakkkkkk !! Bagitahu sekarang !!! " Mad menjerit kuat . Membuatkan Adami memperlahankan keretanya . Adami menahan geram . Kalaulah disebelahnya Sufi , sudah dicium bertalu-talu . Dia tak kesah kalau bibirnya lunyai disilat Sufi .

" Ehh budak ni . Aku cakap nanti kat rumah , kat rumahlah . Hish . Kau pi tidur . Kata nak tido sangatkann tadi ? Kau tutup mata kau sekarang ! Nanti solat subuh aku kejut ! " Adami mencubit pipi kanan Mad , di tarik dan dipulas sekuatnya . Itu saja yang dia boleh lakukan saat darurat ni . Darurat lah sangat ehh

" Awwww abang sakittt ngekk . Lepaslahh . Tolongg lepas huhu . Yeyeaa aku tidur " Mad melepaskan tangan besar Adami yang mencubit pipinya . Dia kesakitan yang amat .

' Mahu terkoyak pipi aku abang cubit huuu ' desis hati Mad sambil melelapkan matanya .

Adami melajukan pemanduannya . Dia mengerling Mad disebelah . Tersengih Adami apabila melihat kesan air mata Mad di pipi .

' Cubit sikit pun nangis . Cemana nak jadi suami ni ? Haihh Mad Mad ... ' desis hati Adami sendirian sambil mengeleng kepalanya . Yelah , takkan geleng kepala kau. Adehh .

Pandangan Adami fokus ke arah jalanraya yang sudah di penuhi dengan kereta . Setengah jam lagi subuh akan berkumandang , Adami melajukan keretanya membelah embun pagi . Dalam hatinya sentiasa berdoa keselamatan Sufi di mana saja dia berada .

Assalamualaikum readerrss ! Harini saya update 3 bab berturut-turut . Hope happy membaca :') .
Jangan lupa vote & komen yea 💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠

Salam Sayang ♥

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now