Assalamualaikum hello gais .
Maaf lambat update .
Ehem kalau update cepat pun , ada ke orang tunggu novel ni update ? Hahahahahahahahatakelakar
Selamat membaca ♥💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
" Bukkkk "
Adami terkejut beruk melihat sekujur tubuh dibaluti kain putih jatuh tertiarap dengan kaki terlipat di depannya . Diam tidak berkutik .
Berdebar nak mateyy hatinya . Di pandang sekeliling . Perasaannya tidak tenteram kerana tiada seorang pun manusia yang lalu lalang di hospital itu . Hanya dia dan sekujur tubuh kaku .
Adami yang duduk di bangku biru mula perasan tubuh kaku itu memang betul-betul kaku . Di kepalanya ada ikatan seperti , emm . Pocong ?.
Adami nak terkucil apabila tubuh itu bergerak-gerak . Dengan bantuan cahaya dari bilik berdekatan , Adami berdiri memandang sekeliling . Jarak dia dan tubuh kaku itu hanya 5 meter . Berdebar sakan hatinya .
Sebuah pintu dengan lampu cahaya berwarna merah terbuka secara tiba-tiba .
Terperanjat Adami apabila membaca tulisan di depan pintu .
" BILIK MAYAT "
Adami rasa nak terkencing saat tu juga . Tiada siapa yang keluar dari bilik itu . Jadi siapa yang buka pintu ?.
Adami baru perasan bilik itu terletak di hujung bangunan . Di sebelah kirinya jalan mati . Hanya ada tingkap yang sudah dipenuhi dengan kekatu yang masih aktif berterbangan . Di sebelah kanan pula jalan keluar .
Tapi masalahnya . Sekujur tubuh kaku itu memang betul-betul terletak kat tengah jalan sebelah kanan .
" Ahh mampussss . Mampuss akuu " desisnya sendirian .
Keputusan telah dibuat . Antara hidup atau mati . Dia perlu buat keputusan tepat . Di kerling jam ditangan .
3.15 pagi .
Hati-hati Adami .
Berpeluh Adami dengan keputusannya . Dengan lafaz bismillah , dia memilih untuk keluar dari jalan mati itu dan berjumpa dengan nurse atau doktor bertugas untuk bertanya perihal tubuh kaku tu .
Macamana lah boleh tercampak kat sini ? Tubuh yang dah siap di kafan lagi tu .
Adami berdebar sakan apabila berjalan perlahan-lahan di sebelah tubuh kaku itu .
Memang taklahhh nak duduk kat sebelah bilik tu pukul 3 pagi cenggini . Naya beb naya .
Sedaya upaya Adami berjalan tanpa memandang tubuh itu . Tapi matanya gatal .
Apabila sampai di depan tubuh itu , Adami terpandang wajahnya . Adami pucat teruk .
" Zapppp "
Kaki Adami bagaikan ditarik sehingga Adami terlentang disebelahnya . Terhantuk kuat kepala Adami di lantai mozek . Kepala Adami pening . Dia kabur . Tetapi telinganya masih mendengar deruan nafas si tubuh kaku yang kini meletakkan kepalanya di dada bidang Adami .
" Kenapa kau tak selamatkan aku ..... Kenapa ... " suara lembut itu membuatkan Adami terkejut bukan kepalang . Adami memandang tepat pada mukanya . Wajah yang di rinduinya setelah sekian lama .
Walaupun ada cacat cela dengan mata yang dipenuhi cacing yang keluar masuk , hidung yang di masuki lipan , mulutnya yang dipenuhi kumbang pemakan mayat . Tanah busuk melekat pada setiap inci wajahnya .
Adami kaku . Pengsan .
Adami tersentak apabila terdengar namanya di panggil dengan kuat . Kepalanya terkena besi yang di pasang sebelah bangku biru di depan bilik kecemasan atau ICU . Berkerut dahinya menahan sakit .
' Eh .. Bukan aku kat......... Depan bilik mayat ke ? Aku kat mana tadi..... Sekarang kat mana pula..... Sampai terlelap aku tunggu Sufi . Ya Allah ... ' Adami meraup mukanya . Rambut yang dibelah tepi masih cool walaupun mukanya serabai .
Adami cepat-cepat membaca ayat Kursi untuk menghalang rasa takutnya . Dia masih menggigil . Sejuk tangannya . Mimpi ngeri itu segera di usir dari bayangan .
Dia memerhati sekeliling hospital yang kini suram dengan dengan lampu yang malap . Hanya kedengaran bunyi tapak kaki nurse yang bertugas dan mesin yang berbunyi ' titt tiitt ' kedengaran di dalam bilik kecemasan yang ditempatkan Sufi .
Doktor yang merawat Sufi tak keluar lagi ..
Macamana keadaan Sufi agaknya yea ..
Hmmm ..
Adami meraup mukanya lagi . Sekelip mata Adami melihat kelibat umi dan abah berlari ke arahnya dari pintu masuk hospital .
" Adami .. Adami .. Mana Sufi nak ... Ya Allah anak aku " umi berlari anak ke arah Adami dengan linangan air mata . Abah di belakang sedaya upaya mengejar umi . Tak ketinggalan Mad dan makngah . Berkerut dahi Adami memandang umi dan abah .
' Ehh dah sampai . Cepatttnyeee . Abah race ke cane ? ' desis hati Adami .
" Umi .. Abah " Adami yang duduk di bangku biru berdiri bersalaman dengan orang tuanya . Termengah-mengah orang tua itu . Mad dan makngah yang sampai terus duduk . Semput kejar umi .
" Adami .. Mana anak umi .. Sufi mana .. Umi nak anak umi .. Dia kat mana Adami . Macamana Adami boleh jumpa Sufi " umi mengoncang bahu sado Adami . Abah disebelah menenangkan umi . Umi menangis semahunya di dada abah . Soalan demi soalan di keluarkan .
" Sufi kat dalam umi . Taktau lah keadaan dia macamana . Doktor pun tak keluar lagi .. "
Abah dan umi hanya mengangguk kesedihan . Mereka duduk disebelah Mad dan makngah . Adami terkelu . Lidahnya kejung untuk menjawab soalan maut umi .
' Umi tanya aku macamana aku boleh jumpa Sufi .... Soalan maut ni . Boleh terencat kalau aku bagitahu aku culik Sufi ' desis Adami sendirian .
Entah kenapa hatinya semakin tidak keruan apabila teringatkan mimpi ngerinya tadi .
Adami meraup muka lagi . Baru teringat dia belum menunaikan solat Isyak .
' Patutlah syaitonirrojim kacau aku... Mimpi mengaruttt !! ' getusnya dalam hati .
Jam di tangan di kerling lemah .
11.05 malam .
Adami menghembus nafasnya perlahan sebelum berdiri menuju ke lif untuk ke surau di tingkat atas .
YOU ARE READING
Sambut Cintaku Sayang
Teen FictionTragedi hitam meragut KESUCIAN SUFI AFINA dengan sekelip mata . Dulu dialah yang suka menerajang , mengusik dan membuli . Namun , atas satu keadaan yang telah MERAGUT MARUAHNYA , dia kini hanya seorang manusia lemah . Trauma yang di alaminya membua...