Part 6

128K 6.7K 52
                                    

Erica menghela napasnya untuk kesekian kalinya. Wajahnya begitu murung dan lesu.

Ia mengangkat wajahnya saat ia mendengar derap langkah kaki yang tergesa menghampirinya.

Dan ia memaksakan senyum di bibirnya saat orang yang di tunggunya sedari tadi akhirnya datang.

"Maaf, aku terlambat...," Agel mengatur  pernapasannya dan duduk di samping Erica.

Erica mengangguk pelan dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Ia tidak mau Agel melihat dirinya yang tidak baik-baik saja.

Agel meraih tangan Erica ke dalam genggamannya membuat Erica mengalihkan pandangannya kembali pada Agel

"Ada apa?" tanya Agel melihat Erica seperti tidak biasanya.

"Pergilah...." ujar Erica pelan membuat Agel tertegun.

"Apa maksudmu, An?" Erica menundukkan kepalanya, menutupi matanya yang kini sudah berkaca-kaca.

"Pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikanmu," ucap Erica masih menunduk.

"Tidak, An! Aku tidak mau!" Agel mulai gelisah, tubuhnya bergetar.

"Kalau aku pergi, lalu bagaimana denganmu?" Agel menarik dagu Erica sehingga mereka saling menatap.

Diusapnya wajah Erica yang sudah dibasahi air mata itu.

"Aku tidak apa-apa," ucapan itu sudah terdengar seperti bisikan.

Namun Agel tahu, Erica tidak baik-baik saja.

"Kalau aku pergi, maka kau juga harus ikut denganku," Erica menggeleng cepat.

Ia ingin ikut, tapi ia sudah tahu bagaimana akhirnya. Orangtuanya sudah jelas tidak memberi izin.

"Kenapa, An?"

"Daddy dan mommy tidak akan memberi izin," Agel terdiam. Lalu ia menunduk.

Apa yang di katakan Erica itu memang benar. Agel menghela napasnya lalu menarik Erica kepelukannya.

"Aku tidak mau menjadi penghalang masa depanmu," Agel menggeleng tidak terima.

"Kau masa depanku, An!" balasnya pelan.

"Baiklah kalau aku memang masa depanmu, tapi kau tetap harus menuruti permintaan kedua orangtuamu. Mereka ingin kau menjadi orang hebat. Begitu juga denganku, aku juga ingin suamiku nanti menjadi orang hebat," tangan Erica terulur mengelus wajah Agel yang di tekuk.

"Tapi aku tidak bisa, An. Aku tak bisa berjauhan denganmu. Aku tidak mau," ucap Agel parau.

"Bisa, kita belum mencobanya!" Erica mencoba meyakinkan Agel meskipun ia sendiri kurang yakin.

Agel menghela napasnya lagi,"baiklah...." ucapnya tertahan seakan kata itu sangat sulit untuk di ucapkan.

Erica mengangguk dan mengeratkan pelukannya.

•°°°•

Farel masuk mengendap-endap ke rumah Greya. Mengabaikan para pelayan di rumah itu yang menatapnya heran dan penuh tanya.

Amour VraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang