Erica baru saja sampai di rumah. Tadi ia mengantar Agel ke bandara. Setidaknya ia sudah bisa menerima dengan keadaan mereka yang sekarang.
Ia berjalan menuju kamarnya dan saat hendak menaiki anak tangga, langkahnya terhenti. Ia memutar tubuhnya dan berjalan menuju taman belakang.
Senyum di wajahnya mengembang saat melihat pemandangan di depannya. Farel dan Greya yang sedang bermain kejar-kejaran.
Dialihkannya pandangannya ke samping dan mendapati gadis yang sudah lama tidak di lihatnya.
Erica mendekat, "Lex?" sapa Erica pelan.
Gadis yang di panggil Lex itu menoleh dan langsung memeluk tubuh Erica dengan erat.
"Kapan kau kembali?" tanya Erica melepas pelukan mereka.
"Kemarin," jawab Lex santai. Erica memperhatikan penampilan Lex atau Lexia dari bawah sampai atas membuat Lexia terkekeh pelan.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Lexia membuat Erica tertawa pelan.
"Kenapa Agel tidak bilang kalau kau sudah pulang?" tanya Erica balik tanpa berniat menjawab pertanyaan Lexia.
"Aku yang menyuruh. Lagi pula kalian butuh waktu berdua. Bagaimana? Apa sudah puas?" Erica tertawa kuat membuat Farel dan Greya berhenti dari aktivitas mereka dan berlari mendekati Erica dan Lexia.
"Aku hanya bercanda. Kau tahu, aku sangat rindu menggodamu," Lexia menaik turunkan alisnya membuat Erica mendengus pelan.
"Hai Rica...." Erica mendongakkan kepalanya.
"Hai Grey ... pasti sangat senang bermain dengan Farel, eh?" Greya tersenyum salah tingkah sementara Farel diam mematung.
"Kita masuk saja," kata Lexia menarik tangan Erica. Greya dan Farel mengikuti mereka dari belakang.
Mereka memasuki ruangan santai dan duduk di karpet berwarna hitam itu.
"Lalu, Erin di mana?" tanya Lexia membuka pembicaraan.
"Erin sedang pergi bersama teman-temannya, Lex...." Lexia mengangguk.
Lalu ruangan itu kembali sepi.
"Deril sebentar lagi akan datang," ujar Greya memecahkan keheningan di antara mereka membuat Lexia menggerutu pelan.
"Kenapa Lex?" tanya Erica mengulum senyum di wajahnya. "Tidak apa-apa. Hanya saja aku tidak nyaman dengan Deril," jawab Lexia dengan jujur.
"Aku pulang dulu. Aku sudah berjanji membantu ibuku memasak," ucap Lexia sembari bangkit berdiri dengan cepat lalu melenggang pergi meninggalkan Erica, Farel dan Greya yang ternganga melihat Lexia.
"Aku tidak percaya kalau Lex sampai sekarang tidak menyukai Deril," kata Erica yang tersadar duluan.
"Aku ke kamar dulu," desis Erica tanpa mendapat persetujuan dari Farel dan Greya, Erica melenggang pergi meninggalkan kedua sejoli yang kembali ternganga.
"Aku tidak menyangka kalau sifat Lex masih sama," ujar Greya lalu bangkit berdiri.
"Farel, aku pulang dulu. Aku ada urusan dan kurasa Deril tidak jadi datang," kata Greya lalu meninggalkan Farel sendiri.
"Aku tidak menyangka kalau aku di tinggal sendirian. Sial!" umpatnya kesal sambil menampar wajahnya sendiri.
"Baru sebentar di kelilingi para gadis-gadis cantik, sekarang mereka pergi. Dasar sialan!" pekiknya lalu bangkit berdiri. Ia melangkah menuju kamarnya dengan hati yang masih kesal.
•°°°•
Erica mengejapkan kedua matanya dengan tiba-tiba. Ia mengambil posisi duduk dan kedua tangannya mengucek matanya.
I
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour Vrai
Romance[Sudah Terbit dan Tersedia di Gramedia] Seri ke-II My Protective Husband [CERITA DI PRIVATE Dan MASIH UTUH!] Kehidupan Erica Arianna Clinton awalnya baik-baik saja. Bahagia bersama orang yang ia cintai. Tapi siapa sangka, kebahagiaan yang di rasakan...