3

9.8K 656 7
                                    

"Kamu engga ada kelas pagi ini baal?" Tanya zidny masih bergelayut manja di lengan kekarnya iqbaal

"Hm, ada. Nanti jam 10. Kamu?" Tanya iqbaal

"Aku siang baal jam 12" jawabnya

"Aku baru selesai jam 12, berarti kita gak bisa ketemu dong" ucap iqbaal dengan raut wajah sedih

'Kau memang begitu menyayangiku rupanya dhiafakhri, aku takkan melepaskanmu' bathin zidny sambil tersenyum-senyum sendiri

"Hei kamu jangan sedih besokkan kita masih bisa bertemu" ucap zidny mencium sekilas pipi iqbaal

"Aku sayang kamu zid" ucap iqbaal

"Aku juga sayang kamu baal" balas zidny dan keduanya berpelukan

**

"Arrrgghh!!!!! Kenapa sih hidupku jadi kayak gini?!!!" Teriak seseorang di gedung yang sepi

"AKU SUDAH LAMA MENANTI ZIDNY TAPI KENAPA DIA MALAH SAMA SI IQBAAL!!!!!" Amarahnya memuncak, pria itu meninju dinding yang ada di gedung tersebut. Alhasil membuat tangan pria itu bercucuran darah

"Aku tak akan tinggal diam dhiafakhri, kau sudah membuat hidupku hancur!!!!" Ucap bastian, pria itu terduduk di gedung yang kosong ituq.

**

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 berarti pria ini sudah selesai dengan mata kuliahnya di hari ini dan ia melajukan mobilnya menuju kantor.

"Selamat siang Tn. Dhiafakhri" sapa gadis cantik dengan senyum manis yang terpancar di raut wajahnya

Ya, salsha sebenarnya sudah lama menaruh hati pada atasannya. Ia pun sudah tau bahwa iqbaal juga sudah memiliki kekasih bernama zidny. Hati salsha memang sakit namun kembali ia mengingat bahwa 'mempunyai cinta tak harus memilikinya juga, bukan?'

Iqbaal hanya mengangguk dengan sapaan salsha barusan, "apa ada jadwal?" Tanya nya dingin

Salsha sudah biasa diperlakukan seperti ini oleh atasannya itu, ia mencoba untuk tetap tersenyum dengan segala hal yang pernah terjadi dalam kehidupan mencintai iqbaal. Mulai dari di cuekin, di panggil saat dibutuhkan, bahkan melihat dengan mata kepala sendiri iqbaal pernah bermain gila dengan zidny di ruangan iqbaal. Lagi-lagi salsha hanya bisa menangis dalam diam dan tersenyum seolah tak terjadi apa-apa

"Tidak pak, tapi ini ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani" jawab salsha kemudian memperlihatkan beberapa lembar kertas yang menumpuk di tangannya

"Bawa keruangan saya" ucap iqbaal lalu beranjak pergi meninggalkan salsha

Wanita ini tersenyum, sangat jarang ia di bawa masuk keruangan iqbaal karna biasanya iqbaal lebih memilih membawa berkas-berkas tersebut dengan sendiri. Salsha mengangguk pelan dan mengikuti iqbaal dari belakang.

"Terimakasih" ujar iqbaal ketika salsha sudah membawa setumpuk berkas itu keruangannya. Salsha mengangguk dan berlalu pergi dari ruangan iqbaal

Begitu senang hati gadis ini dengan hanya diperlakukan seperti itu oleh iqbaal. Tak sadarkah ia bahwa zidny lebih sering diperlakukan layaknya putri kerajaan oleh iqbaal? Ah sudah dipastikan salsha sudah mengetahui hal itu.

**

"Aku harus cari cara buat bikin perusahaan, supaya semuanya bisa kembali menjadi milikku. Termasuk zidny" ucap bastian yang masih terduduk lemas di lantai gedung kosong itu

**

"Kenapa aku jadi rindu candaan bastian ya?" Ucap zidny di taman kampus

"Hhhhh aku bener-bener kangen tapi harus mencarinya kemana?" Tambahnya lagi sambil melempar bebatuan kecil kearah kolam

"Tak perlu kau cari kemana-mana, aku dibelakangmu sayang" jawab pria berbadan kekar memeluk zidny erat dari belakang

Zidny terdiam menerima jawaban dan perlakuan seperti itu, ia menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat bastian sedang memeluknya erat.

Zidny menarik paksa tangan bastian dari area taman, ia membawa bastian ke tempat yang sepi. Laboratorium teknik elektro, ia membawa bastian kesana dan merekapun berbincang disana.

"Kau kemana saja bastian!" Teriak zidny kepada bastian

Pria itu terkekeh dan memasukkan rambut zidny kesebalik telinganya "kau merindukan ku, hm?" Tanya bastian balik

Zidny mengangguk lemah, memang iya gadis ini sangat merindukan bastian. Mungkin juga ia sudah mencintai bastian.

Lagi-lagi bastian terkekeh pelan, ia amat gemas dengan kelakuan gadisnya itu.

Zidny mengalungkan tangannya di leher bastian, bastian yang menerima perlakuan itu tersenyum kemenangan. Ia sudah berhasil merebut zidny dari pangkuan iqbaal.

"Hei kau benar-benar ayam kampus rupanya, apa kau tak memikirkan perasaan iqbaal?" Tanya bastian dengan sedikit candaan

Zidny memukul pelan lengan bastian, "kenapasih disaat seperti ini kau harus membahas soal iqbaal?!" Tanya balik zidny dengan emosi, bastian terkekeh

"Pantas saja iqbaal menyukaimu, kau memiliki badan yang hot" ucap bastian dan lagi-lagi membuat zidny marah.

Gadis itu beranjak pergi meninggalkan bastian. Namun belum sempat zidny ada diambang pintu, bastian sudah menarik lengan zidny kepelukannya dan mencium ganas bibir zidny. Zidny yang menerima perlakuan itupun tak kalah ingin membuat bastian bergairah dengan perlakuannya.

**

"Ahhh akhirnya selesai juga" ucap salsha sembari merenggangkan otot-ototnya yang sudah menegang akibat 7 jam berada di depan layar komputer

"Nghh udah jam 7 aja, pak iqbaal udah pulang belum ya?" Tanya salsha, ia beranjak dari tempatnya hendak berjalan kearah ruangan iqbaal. Namun pria tampan itu sudah keluar dari ruangannya.

"Kau belum pulang?" Tanya iqbaal

"Ah.. belum pak, ini saya akan pulang" jawab salsha gugup

"Pulang bersama ku saja" ............

- to be continue -

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang