6

8K 550 6
                                    

HEADLINE NEWS

'Pemilik utama perusahaan ternama, Dhiafakhri's group dan sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan naas yang menimpa mobil B 1 ABC'


Salsha sedang membaca koran pagi ini di mejanya, alangkah terkejutnya gadis itu ketika melihat berita yang di muat di koran tersebut. Itu artinya Herry Dhiafakhri dan Rike Darmawanti dinyatakan meninggal dunia. Sekilas salsha teringat akan atasannya itu, iqbaal. Apa iqbaal sudah mengetahui berita ini?

"Salsha, apa saya ada meeting hari ini?" Tanya iqbaal ketika melewati ruang kerja salsha

"Ah...tidak ada tuan. Beberapa klien meminta untuk rapat diundur" jawab salsha sedikit ragu. Ya, salsha takut bosnya itu akan memakinya

"APA? KENAPA BISA TERJADI?!"

Bingo!
Iqbaal membentaknya.

"Ah..ini...ini tuan..." jawab salsha lagi-lagi terbata

"ADA APA SALSHA CEPAT KATAKAN!" tanya iqbaal masih dengan nada membentak salsha.

Salsha mengambil napas dalam-dalam dan mencoba menjernihkan pikirannya, lalu dengan mantap ia berkata "pak herry dan bu rike ditemukan meninggal diperjalanan mereka ke bandung kemarin pak" jawab salsha sambil menggigit bibir bawahnya akibat rasa gugup yang begitu besar melanda dirinya.

Iqbaal terkejut bukan main, ayah dan ibunya meninggal? Perlahan air mata pria itu mulai terjun bebas kebawah, ia terduduk lemas dikursi ruang kerja salsha. Salsha mencoba menenangkan iqbaal yang kini sedang histeris meratapi kepergian kedua orang tuanya.

"Yang sabar pak, lebih baik sekarang kita kerumah sakit karna pihak rumah sakit sedang menunggu bapak agar jenazah bisa dibawa pulang lalu dimakamkan" ujar salsha lembut, iqbaal mengangguk lemah

**

"Pak iqbaal, saya turut berduka cita" ucap kiki, rekan bisnis iqbaal.

Iqbaal mengangguk lemah. Ia masih tak percaya bahwa kedua orang tuanya dengan cepat meninggalkan dirinya padahal ia belum bisa membuat keduanya bahagia.

Iqbaal merogoh saku celananya, mengambil sesuatu yang berbentuk persegi panjang lalu menekan-nekan tombolnya. Ia segera menelfon kakaknya yang kini sedang berada di bandung.

"Assalamualaikum teh.." ucap iqbaal parau

'Walaikumssalam baal, kamu kenapa? Sakit ya? Kok suara kamu beda gini?' Tanya ody intens

"Engga teh.. aku.. aku gak sakit" jawab iqbaal

'Terus kenapa le?' Tanya ody penasaran

"Ayah...ayah..ayah sama bunda meninggal teh" jawab iqbaal terbata-bata akibat menahan tangis ketika berbicara dengan ody.

'APA?!' Teriak ody histeris

"Hiks.. teh aku..aku juga gak nyangka teh hiks.. harusnya aku tadi nganterin ayah sama bunda ke tempat teteh hiks..hikss" ucap iqbaal.

Airmata tak dapat dibendungnya lagi, ia menangis deras di koridor rumah sakit. Salsha menyaksikan itu semua, hatinya terasa ngilu ketika melihat iqbaal terluka seperti ini. Tapi ia tetap berusaha tenang.

'Teteh kesana' ucap ody singkat padat dan jelas

"Jangan teh biar.. biar aku aja yang urus semuanya.. teteh lagi hamil besar gak mungkin teteh kesini" jelas iqbaal

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang