"BRYAN!!!!" Teriak bastian ketika pria itu sudah tiba di kantornya.
"Ya bos?" Tanya bryan ketakutan pasalnya ia tak tau apa kesalahan yang telah ia perbuat sehingga membuat bastian marah seperti ini
"Cari tau informasi tentang Dr.(namakamu) shavira!!!" Ucap bastian kesal.
Kesal? Karna gadis itu telah menghancurkan impiannya yang ingin membuat iqbaal merasa tersiksa.
"Baik bos.." jawab bryan.
**
"Dr.(namakamu) bolehkah aku memesan makanan?" Tanya iqbaal polos. Kini keduanya sudah berada di pesawat menuju jerman.
"Cukup panggil (namakamu) saja iqbaal" kekeh (namakamu), "ya terserah kau" jawabnya kemudian melanjutkan aktivitasnya membaca majalah yang berada di pesawat.
Iqbaal pun memesan makanannya, ketika makanan itu datang iqbaal melahapnya dengan ganas membuat (namakamu) terkekeh kecil lalu mencubit pipi iqbaal gemas. Ntah mengapa baginya iqbaal seperti anak kecil ketika bersamanya.
"Kau seperti tidak makan bertahun-tahun iqbaal" kekeh (namakamu), iqbaal mengerucutkan bibirnya
"Aku sudah lama tidak makan makanan seenak ini, disana aku hanya di beri makan nasi beserta garam dan meminum air putih yang begitu panas" jawab iqbaal dengan raut wajah yang sedih
(Namakamu) yang mendengar itupun ikut iba dengan penuturan iqbaal. Alvaro benar-benar sudah keterlaluan, dimana hati seorang dokter ahli kejiwaan jika ia melakukan perilaku keji seperti ini?
"Alvaro benar-benar tega" desis (namakamu) pelan. Iqbaal tak mendengar ucapan (namakamu), ia sibuk menghabiskan makanannya lalu membuat bibirnya belepotan
"Iqbaal iqbaal, kau ini seorang pengusaha muda yang terkenal cuek dan bijaksana tapi kenapa sekarang kau malah bertingkah seperti anak kecil?" Tanya (namakamu) terkekeh
"Hehe, aku memang seperti ketika bersama orang yang membuatku nyaman" jawab iqbaal pasti. (Namakamu) terdiam.
Nyaman? Apa iqbaal menyukainya? Ah ntahlah, ia hanya merasa nyaman kan? Bukan suka?
**
"Bagaimana?" Tanya seorang pria kepada bawahannya yang sedang mengotak-atik laptop
"(Namakamu) shavira. Dokter muda lulusan psikologi, di oxford univeristy. Lulus dengan ip 3,85 dan sempat bekerja di rumah sakit di landon" ucap bryan sambil membaca sebuah blog yang tertera di google
"Apa itu saja?" Tanya bastian
"Tidak. Ia dipindahkan ke rumah sakit cinta kasih tahun ini setelah sempat bekerja di rumah sakit jerman" tambah bryan lagi. Bastian mengangguk mengerti
"Cari keberadaannya sekarang. Karna Ia sedang membawa iqbaal" ucap bastian lalu meninggalkan ruang kerja bryan
**
(Namakamu) dan iqbaal kini telah tiba di jerman. Keduanya langsung menuju apartemen milik (namakamu). Apartemen? Ya, karna dulu ia sempat tinggal beberapa bulan disini sebelum akhirnya ia di pindah tugaskan di indonesia.
"(Namakamu), kenapa kita harus pindah ke jerman?" Tanya iqbaal ketika mereka sedang berada didepan kamar apartemen (namakamu)
"Karna aku yakin bastian akan mengikuti kita" jawab (namakamu), pintu apartemen terbuka dan keduanya pun segera masuk. Iqbaal mengikuti arah langkah kaki (namakamu).
"Ini kamarmu" ucap (namakamu) lalu memberikan kunci
"Dan di depannya kamarku" tambah (namakamu) lagi.
Iqbaal hanya mengangguk mengerti dan kembali mengikuti arah langkah kaki (namakamu) yang ternyata gadis itu memasuki kamarnya.
Iqbaal duduk ditepi ranjang kasur (namakamu) dan (namakamu) sedang membereskan beberapa bajunya
"Kau tau darimana bahwa bastian akan mengikuti kita?" Selidik iqbaal
(Namakamu) menghentikan aktifitasnya dan melirik kearah iqbaal lalu berjalan kearah pria yang kini terlihat kurus itu. "Aku tau. Aku tau semua tentangmu dan tentangnya, aku telah membacanya di internet" jawab (namakamu). "Bastian bukanlah orang baik. Ia pembunuh berdarah dingin, tak pandang bulu jika ia harus menghabisi seseorang yang menghalangi keinginannya" tambah (namakamu) lagi
Iqbaal benar-benar terkejut dengan penuturan (namakamu), "apakah di artikel bastian disebutkan bahwa ia pembunuh berdarah dingin?" Tanya iqbaal polos
(Namakamu) sedikit tertawa dengan kepolosan iqbaal. "Tentu tidak iqbaal. Dari melihat fotonya saja aku sudah bisa tau kalau bastian itu pembunuh kejam. Ditambah dengan mendengar cerita darimu" jawab (namakamu)
Iqbaal hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda ia mengerti dengan apa yang diucapkan (namakamu)
"(Nam..), boleh aku bekerja?" Tanya iqbaal
"Kerja? Kau ingin bekerja sebagai apa?" Tanya (namakamu) balik
"Ntahlah, aku akan melamar di berbagai tempat. Ntah itu caffe atau apapun" jawab pria itu
(Namakamu) mengiyakan pertanyaan iqbaal tadi, kemudian iqbaal pun tersenyum puas
**
Malam yang dingin untuk kedua sejoli yang sedang hangat tertidur di balik selimut tebal mereka. Bastian dan zidny, kini keduanya sedang asik bercanda gurau di balik selimut hangat itu.
"Zid, kayaknya pertunangan ini harus kita tunda" ucap bastian serius ketika keduanya telah berhenti saling bercanda
Zidny terkejut bukan main, matanya tampak sedikit berkaca-kaca. "Kenapa bas?" tanya zidny lirih
"Iqbaal.. Iqbaal sudah terlepas dari kurungannya di rumah sakit jiwa itu. Aku ingin mencari nya, setelah mendapatkannya aku akan segera menghabisinya dan....." ucapan bastian tergantung
"Kenapasih bas kita harus ngurusin orang gak penting kayak gitu!" omel zidny tak terima dengan alasan bastian yang menunda acara pertunangan mereka
"Tenang sayang, setelah aku memastikan iqbaal sudah tiada kita akan menikah. Secepatnya" ucap bastian lembut dan mengecup kening zidny. Zidny memeluk erat tubuh kekar bastian dan kemudian gadis itu tertidur di dalam dekapannya
- to be continue -
Hai sorry lama banget update nya ya hehe soalnya kemarin aku baru siap UN😊
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA
FanfictionSeluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, dan angan-angan itulah yang disebut dengan jiwa -(Namakamu) Tapi aku tidak gila seperti yang kau fikirkan -Iqbaaldr Sebisa ku, kan ku buat hidupmu hancur seperti dulu yang pernah k...