25

8.5K 500 9
                                    

17++

(Namakamu) melihat keseliling, semuanya gelap. Ia merasakan tangan dan kakinya kaku, apa ia ada di neraka?

Ia kembali mengingat kejadian tadi ketika ia dengan jelas melihat kekasihnya sudah berkhianat. Harusnya gadis itu mengikuti kata dianty jadi hatinya takkan sesakit ini.

Tak lama, cahaya lampu hidup. Terang, bahkan sangat terang. Apa gadis ini berada di surga? Tidak, ia melihat seorang pria yang tersenyum sinis padanya.

"Apa kabar mu, nona (namakamu)?" tanya pria itu dengan seringaian mengerikan

(Namakamu) melihat wajah pria itu lekat-lekat, kemudian gadis itu terkejut. Bagaimana bisa pria ini sampai disini? Di jerman, negara yang cukup luas.

"Kau kaget huh?" tanya nya sinis

"Ah andai saja kala itu kau tidak ikut campur dalam urusan ku, mungkin aku tidak akan menculik mu saat ini" ucap nya membuat (namakamu) bergidik ngeri

"Jangan takut sayang, kita akan bersenang-senang" ucap bastian lagi, kemudian memencet kedua pipi (namakamu).

"Lepaskan aku" lirih (namakamu)

"Tidak sayang. Aku tidak akan melepas mu, sebelum iqbaal kesini dan menyaksikan dengan mata kepala nya sendiri bahwa kau mati di tangan ku" jawab bastian terkekeh

"Bahkan aku dan iqbaal sudah tak memiliki hubungan apapun" jawab (namakamu) tertawa renyah. Ya, karna tadi gadis itu baru saja memutuskan hubungannya secara sepihak.

"Hahahah dasar bodoh. Iqbaal tetap mencintai mu, hanya saja settingan itu yang membuatnya melakukan hal dengan terpaksa" tawa bastian menggelegar di penjuru ruangan sempit ini.

(Namakamu) mengernyit bingung.

"Kau bingung sayang?" tanya bastian hendak mencium (namakamu) namun dengan cepat ia mengelakkan kepalanya

"Aku yang merencana kan ini semua, membuat mu kecewa pada iqbaal dan jatuh di pelukan ku" ucap bastian, (namakamu) terkejut. Apa maksudnya?

Bastian tampak tersenyum licik, kemudian ia menceritakannya pada (namakamu)...........

Flashback on

Kedua insan sedang berada disebuah kaffe, mereka tampak sedang berbicara dengan serius. Ya, keduanya adalah salsha dan bastian.

"Jadi kau menyukai iqbaal? Dan hubungan kalian hanya sebatas settingan?" tanya bastian, salsha mengangguk

Bastian tersenyum sinis, "kau bisa merebut pria itu dengan ini" ucapnya kemudian menunjukkan sebuah bubuk

"Apa ini?" tanya salsha

"Obat perangsang. Kau harus bisa membuat iqbaal meminumnya. Tapi tunggu waktu aku perintahkan" ucap bastian.

"Kenapa? Kenapa tidak secepatnya?" tanya salsha bingung

"Karna aku ingin (namakamu) melihat dengan jelas bahwa iqbaal itu lelaki brengsek" ucap bastian menyeringai kejam

"Apa kau suka dengan (namakamu)?" tanya salsha polos, bastian menggeleng

"Tujuanku masih sama dengan 2 tahun yang lalu, menyakiti iqbaal" ucap bastian enteng

Salsha tampak terkejut, bastian menatap tajam kearahnya.

"Dan kau, jangan sampai kau menghancurkan rencana ini. Jika hancur, kau orang pertama yang akan aku bunuh" peringat bastian, salsha bergidik ngeri dan dengan cepat menganggukkan kepalanya.

**

Setelah mendapat pesan dari bastian untuk memasukkan bubuk itu ke minuman iqbaal. Salsha berjalan sumringah ke lokasi pembuatan video clip. Di liatnya iqbaal sedang berada di kamar ganti, ia pun menghampiri iqbaal dan memberikan minum.

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang