16

7.1K 675 12
                                    

(namakamu) POV

DEG!

jantungku terasa hampir copot, tubuhku bergetar bagaikan terkena sengatan listrik dengan tegangan yang kuat. pasienku----ah, mantan pasienku lebih tepatnya, pria yang beberapa bulan belakangan tinggal seatap denganku tanpa memutuskan suatu hubungan yang jelas diantara kami. pria yang diam-diam aku cintai. seperti magnet, pria ini mampu menarikku kedalam dekapannya hanya dengan menatap bola mata coklatnya nan indah. sebagai seorang psikolog, aku tau benar bahwa pria ini sebenarnya mempunyai hati yang baik hanya saja ia tertutup dengan sikap dingin dan arogan yang ia miliki. apakah wajar bila seorang dokter menaruh hati pada pasiennya?


(namakamu)  POV OFF

"hei, mengapa melamun? ayo di coba makanan mu" kejut iqbaal yang membuat (namakamu) tersentak.

(namakamu) melihat piring dihadapannya, terlihat begitu menggoda. gadis itu pun segera menyicip makanannya. matanya tertutup, tampak jelas ia menikmati hidangan yang di pesan iqbaal. iqbaal yang melihat (namakamu) mengunyah dengan mata tertutup itu tersenyum manis, ntah mengapa semenjak ia menemani (namakamu) mengajar minggu lalu itu membuat iqbaal semakin gemas dengan (namakamu). apa iqbaal juga mencintai (namakamu) seperti (namakamu) mencintainya? atau dia belum bisa berpaling dari zidny yang telah membuat hatinya kecewa beberapa tahun yang lalu?

"Iqbaaaal!!! ini sungguh lezat, aku menyukai nya" seru (namakamu) riang, iqbaal merasa puas, ia bisa membuat (namakamu) merasa bahagia dan ia ingin melihat (namakamu) selalu dalam kondisi seperti ini.

"eum, bisakah aku meminta 1 lagi?" pinta (namakamu) pada iqbaal, namun pria itu malah menggeleng. sebenarnya iqbaal ingin saja mengiyakan permintaan (namakamu) namun ia juga sudah memesan dessert yang tak kalah lebih enak daripada makanan inti yang sekarang sedang mereka lahap ini.

(namakamu) menunjukkan wajah sedihnya. jujur, di satu sisi iqbaal sangat gemas melihat wajah gadis itu yang menurutnya sangat lucu, namun disisi lain ia juga merasa iba dengan tidak menerima permintaan (namakamu).

iqbaal mengelus lembut pipi (namakamu), "masih ada dessert (namakamu), aku takut kau takkan sanggup menghabiskan semuanya" jelas iqbaal, (namakamu)pun mengangguk mengerti.

10 menit kemudian, dessert yang di pesan iqbaal telah datang, (namakamu) melihat makanan itu dengan mata yang berbinar dan gadis itupun dengan cepat mengambil pisau dan garpu yang terletak di kiri dan kanan piringnya.

"IQBAAL, INI SUNGGUH LEZAAAAT!!!" seru (namakamu) yang membuat iqbaal terkekeh

"maka nikmat tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?" gumam (namakamu) kecil....



TBC

sengaja pendek, aku ngerasa makin kesini makin sedikit yang nge-comment. apa aku gak usah lanjutin ceritanya?

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang