2 minggu berlalu, setelah mampu menerima kepergian kedua orang tuanya, kini iqbaal lagi-lagi harus mendapat kabar buruk bahwa kakak semata wayangnya meninggal dunia akibat terpeleset kulit pisang didekat kamar mandi rumahnya. Kepalanya terbentur keramik kamar mandi dan ia juga mengalami pendaharan hebat karna perut yang terisi bayi itu tertekan kebawah.
Kala itu mas eyin, suami teh ody, sedang bekerja di kantor. Ody segera menelfon ambulan, namun ketika ambulan baru tiba, nyawa ody dan bayinya sudah melayang. Mas eyin buru-buru kerumah sakit dimana ody berada. Namun ketika diperjalanan, sebuah truk menabrak hebat mobil eyin, membuat sang supir (eyin) meninggal dunia.
Iqbaal yang mengetahui kondisi tersebut kembali menangis histeris, ia tak tau lagi harus berbuat apa. Semua keluarganya meninggal dunia dalam satu waktu meskipun tak secara bersamaan. Pria itu mengacak rambutnya frustasi, kini ia sedang berada didepan cermin. Menyaksikan muka menyeramkannya akibat terlalu sering begadang dan menangis.
Hp iqbaal berbunyi, ia segera mengambil telfon genggamnya yang berada di nakas didekat lampu tidurnya. Menekan tombol hijau sehingga muncul suara wanita yang akhir-akhir ini selalu menemaninya dikala sedih.
"Halo pak, saya ingin memberi tahukan kalau sebaiknya bapak ke kantor sekarang karna terjadi masalah di sini" ucap salsha panik, iqbaal segera mematikan telfonnya dan berlari keluar apartement lalu melangkahkan kakinya menuju parkiran
**
Mobil iqbaal terparkir sempurna di depan kantornya, ia segera berlari ke ruangan salsha dengan wajah panik. Menekan-nekan tombol lift berkali-kali.
Dalam sekejap, iqbaal kini telah tiba dihadapan salsha dan ia meliat salsha yang kini tak kalah paniknya dari iqbaal.
"Ada apa salsha?" Tanya iqbaal mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdebar hebat. Bukan, bukan karna ia mencintai salsha melainkan ia takut terjadi sesuatu dengan perusahaan miliknya.
"Begini pak.. hm.. eh.. semua.. semua perusahaan.. membatalkan kontrak kerja dengan kita" jawab salsha gugup. Ia tau akhir-akhir ini iqbaal melalui masa-masa sulit. Semua keluarganya meninggal dan ia kini hidup sebatang kara.
"Apa?! Bagaimana bisa?!" Tanya iqbaal lagi mencoba menetralkan emosinya
"Mereka mengira bahwa kita menjual produk palsu sehingga semua perusaaan membatalkan kerja sama dengan kita" jawab salsha
Iqbaal mengacak rambutnya lalu meninju dinding yang berada di ruangan salsha, ia benar-benar frustasi sekarang. Bak jatuh tertimpa tangga, masalahnya juga tak kunjung berhenti.
"Dan perusahaan kita....perusahaan kita bangkrut pak" ucap salsha hati-hati membuat iqbaal membelalakkan matanya
Salsha memeluk iqbaal yang lagi-lagi mengeluarkan airmata kepedihannya itu sambil melukai dirinya dengan mengantuk-antukkan kepalanya ke dinding.
Salsha tau bahwa iqbaal sedang sangat terluka saat ini. Salsha memeluk iqbaal hangat, mengajaknya duduk disebuah sofa. Mereka saling berpelukan, lama. Hingga akhirnya dua orang datang menghampiri mereka memecahkan keheningan yang terjadi antara iqbaal dan salsha.
"Well, well, well. Bagus sekali dhiafakhri kau selingkuh dibelakangku" ucap gadis berambut sebahu, zidny.
"Zee? A..aku.. aku tidak selingkuh" jawab iqbaal terbata-bata. Namun memang benar, iqbaal tidak berselingkuh dengan salsha. Hanya saja iqbaal sedang butuh sandaran dikala ia terluka. Mengingat zidny yang akhir-akhir ini selalu sibuk dan hanya salsha lah yang selalu ada untuknya.
"Hahahaha tenang saja. Aku juga tidak peduli apa kau selingkuh atau tidak. Yang jelas, aku kesini mau mengakhiri hubungan kita karna aku gak mau pacaran sama cowok miskin seperti kau!" Ketus zidny, iqbaal membulatkan matanya. Putus? Tuhan sudah berapa kali hati iqbaal dihancurkan. Cobaan ini begitu berat baginya.
"Ma..maksud kamu apa zee? Kamu bercandakan?" tanya iqbaal meyakinkan sekali lagi sambil menahan airmatanya yang akan terjatuh. Iqbaal tak ingin terlihat lemah.
"Sayangnya tidak tuan dhiafakhri" ucap seseorang dibelakang zidny, ia berjalan lalu memeluk pinggang zidny dengan erat.
"Siapa kau?!" Tanya iqbaal dengan raut wajah kesal
"Bastian, kekasih zidny" jawabnya sambil mengulurkan tangan
Iqbaal menepis uluran tangan itu, salsha yang melihat kejadian itu hanya terdiam dan kaget. Kenapa zidny tega menduakan cinta iqbaal yang hanya untuk zidny? Padahal selama ini salsha sudah susah payah menahan rasa cinta dan sakit ketika mencintai atasannya itu
"DASAR WANITA MURAHAN!!!!" Teriak iqbaal tepat di wajah zidny.
Zidny tersenyum sinis, namun sepersekian detik kemudian sebuah hantaman keras mengenai pipi mulus iqbaal.
"Jaga omongan mu dhiafakhri!" Ucap bastian emosi ketika gadisnya disebut murahan walaupun memang seperti itu kenyataannya.
"Kau ini siapa ha?! Mengapa terlalu ikut campur urusanku dengan zidny!!" Iqbaal kini sudah tampak emosi, mukanya memerah padam. Rasanya ia ingin menghabisi pria yang sekarang berdiri angkuh dihadapannya.
"Aku putra dari pak anton simbolon, apa kau ingat dengan anton simbolon? Asisten direktur yang menggelapkan uang 5 miliyar padahal bagi perusahaan sebesar ini 5m itu tidak ada artinya" jawab bastian tersenyum sinis.
Iqbaal membelalakkan matanya, 'bastian putra pak anton yang sedari dulu setia bersama perusahaan ini namun beliau telah menghianati ayahku' Bathin iqbaal
"Kau tau? Akibat ulah ayahmu yang memenjarakan ayahku seumur hidup aku harus kehilangan banyak hal. Ibuku, kuliahku, bahkan masa mudaku" tambah bastian lagi.
Iqbaal tampak bingung, lalu apa hubungannya dengan zidny?
"Juga, aku mencintai zidny sejak dulu" ucapan bastian membuat hati iqbaal memanas. Iqbaal makin dibuat geram akibat ucapan-ucapan yang di lontarkan bastian.
"Dan satu hal yang perlu kau ketahui dhiafakhri..... aku yang telah membunuh semua keluargamu. Aku ingin kau menderita seperti apa yang aku rasakan" ucap bastian menekan penuh kata demi kata yang dia ucapkan.
Iqbaal terdiam, bastian membunuh kedua orangtuanya juga kakak semata wayangnya? Ini benar-benar kelewatan.
Begitupun dengan salsha, ia terkejut mendengar penuturan bastian.
"Kau..dasar kau psikopat!"
Bugh!
Satu hantaman keras mendarat di pipi bastian, membuat bastian tersungkur dan mengeluarkan bercak darah di hidung dan sudut bibirnya
"Tidak iqbaal, aku tidak akan membunuhmu. Kau belum merasa kepahitan yang mendalam" ucap bastian tersenyum sinis.
Kepahitan mendalam? Iqbaal sudah merasakan rasa sakit itu berkali-kali namun apa maksud bastian? Apa ia masih tidak puas membuat iqbaal terluka?
"Aku tau kau sebatang kara, perusahaanmu bangkrut dan tidak ada yang akan mengurusmu" ucap bastian santai
"Apa maksud kau?!" Tanya iqbaal emosi
"Kan ku kirim kau kerumah sakit jiwa"-------
**
2 tahun berlalu, seorang gadis cantik berhijab baru saja turun dari pesawat. Gadis ini baru selesai melanjutkan study dan pekerjaannya di london. Ia kembali ke jakarta, kota dimana ia dilahirkan sekaligus tempat ia ditugaskan sebagai dokter disalah satu rumah sakit jiwa di jakarta.
Dr.(Namakamu) shavira, S.Psi atau biasa di panggil Dr.(namakamu), dokter muda berparas cantik ini sedang melangkahkan kaki dengan anggun mencari taxi disekitar bandara soekarno hatta untuk menuju ke apartement dimana ia akan tinggal.
- to be continue -
Kurang greget ya? Sorry. Aku lagi gak ada semangat buat nulis sih:( btw (namakamu) udah datang! Sesuai janji akukan kalau nk itu bukan salsha dan cerita ini juga bukan iqsha/iqzid tapi iqnk! Pantengin terus ya. Thank u♥
JANGAN LUPA VOTE&COMMENT NYA DONG!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA
FanfictionSeluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, dan angan-angan itulah yang disebut dengan jiwa -(Namakamu) Tapi aku tidak gila seperti yang kau fikirkan -Iqbaaldr Sebisa ku, kan ku buat hidupmu hancur seperti dulu yang pernah k...