14

7.9K 704 11
                                    

"(Namakamu), udah siap belum?" teriak iqbaal dari luar kamar (namakamu)

"Ya baal, bentar" jawab gadis itu sembari memasukkan hp kedalam tasnya.

"Yuk" ajak (namakamu) dan menarik tangan iqbaal.

Kini kedua tangan sepasang pemuda pemudi itu saling bertautan tanpa disadari oleh sang gadis, iqbaal yang merasa tangannya di genggam hanya tersenyum sipu. Pasalnya selama mengenal (namakamu), iqbaal sama sekali belum pernah memegang apalagi menyentuh (namakamu). Iqbaal baru memegang gadis itu hanya ketika gadis itu tertidur di tempat yang tidak semestinya.

Iqbaal dan (namakamu) sudah tiba di kaffe milik karel, pintu kaffe dibuka oleh iqbaal dengan tangan kanannya yang masih menggenggam (namakamu).

"Gutten morgen sir and miss" sapa karel sedikit meledek

Iqbaal dan (namakamu) tersenyum malu melihat tingkah karel yang meledek mereka.

"Aduh bro, kau memang pandai mencari kesempatan ya" ucap karel terkekeh sambil menepuk pelan bahu iqbaal.

Iqbaal mengernyitkan dahinya bingung dan karel langsung melirik kearah tangan kedua sejoli dihadapannya itu. Dengan gelagapan, iqbaal dan (namakamu) melepaskan tautan tangan masing-masing sembari menahan senyum kegembiraan.

"Hahaha santai aja kali baal. Jadi ini gadis yang selama ini kau...."ucapan karel terhenti ketika iqbaal membekap mulutnya dengan gelagapan.

(Namakamu) yang melihat itu mengernyit bingung, karel memukul tangan iqbaal yang membekapnya dan akhirnya tangan itu terlepas dari mulut karel.

"Hm, (namakamu), ini karel, sahabatku. Karel, ini (namakamu) gadis...." ucap iqbaal langsung mengalihkan keadaan tadi namun kini ucapan iqbaal yang dipotong karel.

"Gadis mu bukan?" ledek karel, iqbaal pun langsung memelototkan matanya ke karel dan karel hanya terkekeh.

"(Namakamu)" ucap (namakamu) sembari menyalami tangan karel.

"Karel. Nona, ternyata kau jauh lebih cantik dari yang ku duga, tangan halusmu mampu menggetarkan jiwa ku yang sepi ini" ucap karel.

Iqbaal yang mendengar itupun langsung menepis kasar tangan karel yang berada di tautan tangan gadisnya. Dan tanpa disadari (namakamu) langsung dibekap erat oleh iqbaal kedalam pelukannya, ntah kenapa hati iqbaal terasa panas ketika mendengar penuturan karel tadi.

"Aku hanya bercanda, iqbaal. Bawa santai bro" kekeh karel sambil menepuk pundak iqbaal dengan lembut.

(Namakamu) juga terkekeh melihat kelakuan iqbaal yang seperti anak-anak barusan. Iqbaal hanya menatap keduanya dengan kesal dan memanyunkan bibirnya membuat (namakamu) makin gemas dengan kelakuan iqbaal.

"Kau seperti anak kecil saja, iqbaal. Bisakah kita berbincang sambik duduk?" tanya (namakamu) lembut.

Karel mengangguk dan menggiring keduanya untuk duduk di bangku yang terletak di pojok agar ketika mereka bercerita menimbulkan keseruan didalamnya karna keributan jarang bisa sampai kepojokan.

Karel, iqbaal dan (namakamu) sedang tertawa bersama mendengarkan cerita konyol karel semasa kecilnya. Iqbaal memang sangat beruntung mempunyai sahabat seperti karel yang setia, humoris dan pengertian. Selama di indonesia, belum ada sahabat yang seperti karel.

Tling!

Pintu kaffe terbuka, sosok gadis cantik masuk dengan kaki jenjangnya ia mencari sosok yang selama ini ia rindukan karna selama ini gadis itu disibukkan dengan job-job nya yang padat. Salsha menyusuri meja demi meja di kaffe ini, dan pandangannya jatuh kepada 2 lelaki yang dikenalnya dan seorang gadis asing yang tengah bercanda bersama. Salsha mengulum senyum dan melangkahkan kakinya menuju ketiga orang itu.

"Hai iqbaal" sapa salsha yang kini sudah berada di meja (namakamu), iqbaal dan karel

Karel memutar bola matanya kesal, karel sangat tak menyukai gadis ini. Baju yang kurang bahan dan gaya yang selangit membuat karel merasa jijik dengan kehadiran salsha di kaffe ini. Apalagi yang karel lihat, salsha menyukai sahabatnya, iqbaal. Sungguh, karel tak ingin jika sahabatnya jatuh ke pelukan cinta yang salah.

"Eh sal, apa kau sendirian saja?" tanya iqbaal

"Ya, as you see" jawab salsha sambil menampakkan deretan giginya

"Hm gabung aja disini sama kita" ajak (namakamu) langsung membuka mulut.

Karel menganga, gadis didepannya ini sangat baik dan ramah. Padahal ia belum mengenal salsha dengan baik, apa ini faktor dari dr.psikolog? Makanya ia harus bersikap baik pada siapa saja?

"Ah terimakasih. Ngomong-ngomong, siapa kau ini? Aku baru pertama kali melihatmu disini" tanya salsha sok ramah

"Aku (namakamu)" jawab (namakamu) tersenyum tulus

"Oh, aku salsha. Jadi ini (namakamu) yang pernah diceritakan iqbaal?" tanya salsha dengan nada sedikit merendahkan tapi tidak ada orang yang menyadari nada mengejek tersebut.

(Namakamu) hanya tersenyum simpul, mungkin gadis ini sudah tau apa maksud dari yang diucapkan salsha namun bukan (namakamu) namanya jika ia harus menuduh tanpa ada bukti yang konkret.

"(Namakamu), salsha ini dulu pernah bekerja di perusahaanku. Sebagai sekertaris" ucap iqbaal, (namakamu) hanya mengangguk mengerti

"Dan (namakamu), gadis dengan kebaikan dan kelembutan hatinya yang sudah menolong iqbaal untuk keluar dari masalahnya. Gadis yang patut untuk diperjuangkan seorang iqbaal" ceplos karel begitu saja,

Iqbaal yang mendengar hanya tersenyum malu begitupun dengan (namakamu). Tapi tidak dengan salsha yang merasa geram dengan ucapan karel barusan.

"Oh iya iqbaal, kebetulan minggu depan aku ada 2 tiket gratis liburan ke paris selama 5 hari. Aku tak bisa pergi, kau tau kaffe ini pasti membutuhkan aku. Jika kau dan (namakamu) mau, kalian..." ucapan karel dengan segera di sergah iqbaal

"Tentu saja kami mau" ucap iqbaal bersemangat, karel tersenyum simpul

"Baiklah, tapi apa (namakamu) tidak sibuk minggu depan?" tanya karel

"Sepertinya tidak rel, anak-anak sudah libur mulai minggu depan" jawab (namakamu)

Karel mengangguk mengerti dan sempat melirik salsha yang sepertinya menahan amarah sejak tadi karna keberadaannya disini tak pernah dianggap dan itu membuat karel begitu senang dan menagan tawanya sekarang.

"Hm guys, aku duluan. Ada jadwal pemotretan jam 3 jadi aku harus bersiap sejak sekarang. Terimakasih atas jamuannya, karel. Iqbaal, (namakamu), sampai jumpa lagi" ucap salsha kemudian langsung pergi dari hadapan ketiganya

Karel tertawa keras dan itu membuat (namakamu) dan iqbaal kebingungan.

"Hahaha. Apa kau liat ekspresi kekesalannya ketika aku berkata bahwa kalian akan berlibur ke london ber.DUA? Hahhaha" tawa karel memecah

Iqbaal dan (namakamu) masih kebingungan, apa dengan karel? Bagian mana yang lucu?

"Jadi tiket itu cuma bohongan?" tanya iqbaal sedikit kecewa

"Hahaha bro kau pengen sekali ya liburan bareng doi?" tanya karel sedikit melirik (namakamu) yang sedah menyeruput kopinya

Iqbaal mengangguk dengan ketakutan karna takut jika (namakamu) akan melihatnya

"Aku benar-benar ada tiket liburan ke paris untuk 2 orang selama 5 hari. Jika kau mau, besok bisa ku beri tiketnya" ucap karel

"Ah terimakasih sekali karel, kau memang sahabat sejatiku" ucap iqbaal lalu memeluk tubuh karel ala lelaki

Keduanya pun tersenyum.

-to be continue-

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang