13

7.8K 677 5
                                    

"Loh, pak iqbaal?" ucap gadis cantik tadi

Iqbaal yang sedang memegang kertas pesanan dan pena itupun melihat kearah gadis cantik tadi

"Salsha?" panggilnya, salsha pun tersenyum.

Penampilan salsha yang sekarang 180 derjat berbeda dengan salsha yang dulu. Jika salsha yang dulu berambut hitam pekat dengan baju yang masih dibilang tertutup dan sopan, namun salsha yang sekarang berubah. Rambutnya di ombre coklat, baju nya juga....ugh terlalu ketat, pendek dan terbuka.

"Bapak sedang disini? Ah dunia terasa sempit sekali ya pak? Sudah 3 tahunan kita tidak bertemu dan akhirnya di pertemukan di jerman" ucap salsha, gadgetnya di letakkan pada meja.

"Tidak perlu memanggil saya 'pak' lagi salsha, karna saya bukan bos kamu lagi. Cukup panggil iqbaal" jelas iqbaal.

"Saya bekerja disini, kafe ini" tambahnya lagi.

Salsha tercengang dengan penuturan iqbaal barusan. Tapi memori tentang perusahaan DHIAFAKHRI's group 3 tahun lalu yang mengalami kebangkrutan teringat kembali. Dimana setelah itu iqbaal di masukkan ke rumah sakit jiwa oleh bastian.

"Hm.. Bagaimana kau bisa bebas?" tanya salsha

"Ceritanya panjang, jadi apa yang mau kau pesan nona?" tanya iqbaal balik

"Frappucino chocolate" ucap salsha. Iqbaal mengangguk kemudian pergi meninggalkan salsha.

**

Malampun tiba, shift kerja iqbaal telah usai. Namun ketika ia hendak pulang ke apartement. Salsha mencegatnya, mengajaknya untuk berbincang di kafe milik karel.

"Kenapa? Bukankah shift mu sudah selesai? Ayolah, kita sudah lama tidak bertemu" ucap salsha begitu manja.

Salsha masih mencintai iqbaal, seperti dulu dan belum ada yang berubah. Iqbaal masih tampan namun kini ia sedikit lebih gemuk.

Iqbaal pun menceritakan kondisi nya pada iqbaal, semuanya, termasuk tentang (namakamu).

"(Namakamu)? siapa?" tanya salsha penasaran

"Gadis yang selama ini membantuku, aku... Aku menyukai gadis itu" jawab iqbaal, pipinya bersemu merah ketika mengucapkan bahwa ia menyukai (namakamu)

'Arrrgghh!!! Gak di indonesia, gak di jerman, aku selalu keduluan untuk mendapatkan mu iqbaal! Aku harus mencoba berbagai cara agar kau menjadi milikku' bathin salsha bergejolak

"Hai iqbaal, mengapa belum pulang? Apa kau tak khawatir dengan gadismu?" tanya karel tiba-tiba nimbrung di dalam percakapan salsha dan iqbaal

"Ah.. Iya rel, ini salsha. Teman ku di indonesia" ucap iqbaal mengenalkan salsha pada karel

"Aku sudah mengenalnya, iqbaal. Kau model kan sal?" tanya karel pada salsha.

Salsha mengangguk tersenyum sementara iqbaal malah terkejut. "Kau model? Bagaimana aku tidak tau? Padahal sudah 2 bulan aku berada disini" ucap iqbaal pada dirinya sendiri.

Karel terkekeh, salsha pun begitu juga. "Sudahlah iqbaal, mending kau segera pulang. Gadismu itu pasti sudah menunggu, kau telat 45 menit untuk sampai di apartement kalian" peringat karel pada iqbaal.

Iqbaal pun melihat jam tangannya. Karel benar, ia sudah telat 45 menit untuk tiba di apartement. Apakah (namakamu) sedang risau disana? Iqbaal merindukan gadis itu, rindu mencubit pipi chubby nya dengan gemas.

"Heheh kau benar karel, terimakasih sudah mengingatkan ku. Aku pulang dulu. Salsha sampai bertemu di kemudian hari" ucap iqbaal lalu segera berlari keluar kaffe dan tak lupa membawa perbekalan makan malam untuk (namakamu) dan iqbaal.

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang