Dua minggu berlalu, iqbaal makin sering manggung kesana dan kemari. Kadang, iqbaal pulang larut malam karna kesibukannya itu. Namun, cinta nya pada (namakamu) tetap tidak pudar meski sekarang iqbaal sudah banyak memiliki fans yang cantik-cantik, baik seusianya, lebih tua maupun yang lebih muda.
Iqbaal barusaja tiba dari manggung, lagi-lagi pria itu pulang larut malam. Dilihatnya kekasihnya belum tertidur, tumben sekali karna biasanya (namakamu) sudah tidur apalagi ini pukul 11 malam waktu berlin.
"Sayang, kok belum tidur?" tanya iqbaal pada (namakamu) yang sedang menonton tv
(Namakamu) melihat iqbaal sekilas, kemudian gadis itu mematikan tv dan menghampiri kekasihnya.
"Kamu udah makan?" tanya (namakamu) lembut, iqbaal menggeleng.
Gelengan iqbaal membuat (namakamu) menarik nafas sedalam-dalam mungkin
"Kamu itu sibuk, waktu mu memang tidak banyak tapi apa salahnya kau makan disela-sela waktu istirahat mu?" tanya (namakamu) masih mengontrol emosinya
"Aku tidak sempat sayang, aku--" ucapan iqbaal terpotong
"Apanya yang tidak sempat?! Kau ini jangan suka membuat ku khawatir iqbaal! Aku tau tidur mu kurang tapi imbangi dengan porsi makan mu! Makan 3 x sehari apa susahnya untuk membuat tubuh mu lebih fit?!" bentak (namakamu), air mata nya pun terjatuh menghujani pipi nya.
Iqbaal terkejut, dan segera mendekap gadisnya itu. Ia tau, gadisnya khawatir terhadap dirinya yang memang akhir-akhir ini tidak mengontrol kesehatannya.
"Sayang, maafkan aku. Mulai hari ini, aku janji akan makan 3x sehari. Ku mohon sayang, jangan menangis" ucap iqbaal lirih masih memeluk kekasihnya.
(Namakamu) melepas pelukannya dan segera pergi meninggalkan iqbaal. Iqbaal terkejut, sebegitu marahnya (namakamu) pada iqbaal? Sampai-sampai (namakamu) pergi meninggalkan iqbaal. Iqbaal menarik lengan gadisnya itu,
"Mau kemana sayang? Ku mohon jangan marah, jangan tinggalkan aku" pinta iqbaal menunduk
"Kamu kenapasih baal? Aku mau masak buat kamu, kalau mau ikut ayo. Lagipun dapur gak jauh dari sini baal, cuma beberapa jengkal aja" jelas (namakamu), iqbaal hanya menyengir tak jelas.
Tak berapa lama memasak, (namakamu) menghampiri iqbaal yang tengah duduk sambil menonton tv. Iqbaal mencium aroma masakan, dan melihat (namakamu) yang membawa nampan untuknya.
"Harum banget, jadi laper" ucap iqbaal mengelus-elus perutnya
"Tuhkan, jangan nahan-nahan laper lagi deh. Mulai besok aku bawain makan siang buat kamu, jadi kamu gak ada alasan lupa makan" ucap (namakamu)
"Ah senengnya di kunjungi istri setiap manggung" ucap iqbaal dengan polosnya
"Apaansih baal, nikah juga belum" protes (namakamu)
"Jadi mau di nikahin cepet nih? Yaudah besok kita urus"
Blush!
(Namakamu) terdiam, ia menunduk mendengar perkataan iqbaal barusan. Iqbaal pun tersenyum manis ketika mengetahui gadisnya sedang malu.
"Tapi nanti deh ya, aku belum lamar kamu dengan hal romantis. Kamu tunggu ya sayang" jelas iqbaal, (namakamu) menggeleng-geleng
"Jangan bercanda terus, nih makan" ucap (namakamu) memberi makanan yang ia buat
"Aku serius loh sayang" ucap iqbaal menatap sinis (namakamu) karna tak percaya padanya
"Iya sayang, udah makan dulu" ucap (namakamu), iqbaal mengangguk senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA
FanfictionSeluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, dan angan-angan itulah yang disebut dengan jiwa -(Namakamu) Tapi aku tidak gila seperti yang kau fikirkan -Iqbaaldr Sebisa ku, kan ku buat hidupmu hancur seperti dulu yang pernah k...