5

8.4K 569 5
                                    

"Ahhh.. maaf bos aku tak mengerti maksudmu" ucap bryan kebingungan.

"Bryan.. bryan" kata bastian, "ternyata hanya badan kau saja yang besar tapi otakmu ciut" tambah bastian sambil terkekeh.

Bryan yang mendengar itu hanya melongo dan sebenarnya ia tak terima jika otaknya dikatakan menciut. Untung saja bastian adalah atasannya, jika tidak mungkin bastian bisa habis di tangan bryan seorang.

"Tugas pertama mu, bunuh orang ini" ucap bastian disertai senyum sinis sambil menunjukkan sebuah foto pada bryan.

"Ta..ta..tapi ke..na..kenapa bos?" Tanya bryan gugup,

"Lakukan apa yang ku perintah" jawab bastian sambil memukul mejanya, bryan mengangguk mengerti dan segera pamit untuk keluar dari ruangan bastian.

**

"Zee?" Panggil iqbaal ketika zidny selalu sibuk dengan hp nya.

"Kamu lagi ngapain sih kok sibuk banget?" Tanya iqbaal.

Ya, keduanya kini sedang makan di salah satu restoran di Grand Indonesia karna iqbaal dan zidny juga sudah lama tidak bersama lagi.

Iqbaal berusaha melihat aktivitas zidny pada telfon genggam gadis itu, namun dengan segera zidny mengelak untuk dilihat apa yang sedang ia lakukan. Zidny pun mencium sekilas bibir iqbaal.

"Kamu ngapain sih kok sibuk banget?" Tanya iqbaal lagi, zidny tersenyum dan menggeleng

"Engga kok, ini tadi Aqila nanyain aku soal tugas yang dikasih bu anis" jawab zidny, iqbaal mengangguk mengerti dan mengelus puncak kepala zidny itu.

"Zee, aku pengen kamu jadi istriku" ucap iqbaal spontan,

Zidny terkejut bukan main. Bagaimana tidak, pernikahan bukanlah hal yang bisa dipermainkan. Di satu sisi zidny mencintai bastian namun disisi lain zidny tak ingin kehilangan iqbaal. Terdengar egois memang tapi itulah yang benar-benar zidny rasakan. Mengingat bastian tak kunjung memperjelas hubungan mereka makanya zidny tak bisa melepas iqbaal saat ini.

"Eh....eum... aku belum siap baal" jawab zidny grogi takut melukai iqbaal.

"Bagiku, pernikahan bukanlah hal yang bisa dianggap main-main" tambahnya lagi.

Iqbaal mengerutkan dahinya 'main-main?' Ia masih tak mengerti mengapa zidny menjawab seperti itu. Padahal mereka sudah 5 tahun bersama namun kenapa ia tak kunjung siap sampai sekarang?

"Baiklah, aku tak akan memaksamu. Aku kan setia untuk menunggu" jawab iqbaal mencium sekilas kening zidny.

Zidny tersenyum lega, iqbaal dengan bodohnya dapat mempercayai zidny padahal zidny juga tak lagi mencintainya. Dan yang tadi sibuk mengirimi pesan untuk zidny bukan aqila melainkan----------bastian.

**

"Saya minta kalian segera merusak mobil milik bapak ini *sambil menunjukkan sebuah foto* agar remnya blong" jelas seseorang kepada anak buahnya

"Dimengerti bos" jawab semuanya.

**

Salsha berjalan anggun menuju ruangannya, gadis ini tak lagi mencintai atasannya itu. Meskipun rasa itu masih sedikit ada, salsha ingin menepis semuanya. Karna ia sadar cintanya tak pernah dibalas bahkan tak dihargai oleh atasannya itu.

Ketika ia baru saja duduk di kursinya, salsha membuka e-mail DHIAFAKHRI's GROUP. Ternyata perusahaan selama ia bekerja ini mendapat tawaran kerjasama dari STEEL's COMPANY. Dimana yang ia tau, STEEL's COMPANY ini adalah perusahaan baru tetapi sudah bisa memasarkan barang produksinya ke berbagai negara.

Tak tinggal diam, salsha menge-print surat tawaran kerjasama itu dan melangkah keruangan atasannya.

Salsha mengetuk pintu atasannya yang sudah lama tak ia temui, jantung gadis ini berkejaran. Antara rindu dan harus melupakan adalah hal yang sangat sulit untuk ia pilih.

"Masuk" ucap iqbaal dari dalam ruangan.

Salsha membuka pintu, menampilkan senyum termanisnya untuk atasan tampannya itu.

"Maaf pak, ini saya bawakan surat tawaran kerjasama dari STEEL's COMPANY" ujar salsha tak lupa memberikan senyumnya

"Steel's company? Perusahaan baru yang berhasil menjual barangnya ke luar negri itu?" Tanya iqbaal penasaran

"Iya pak. Dan kini rating perusahaannya sudah berada dibawah RYZ GROUP jadi bisa dibilang kalau perusahaan steel's company ini termasuk perusahaan ke-4 terbesar di indonesia" jelas salsha panjang lebar.

Iqbaal tampak mengangguk-anggukkan kepalanya sembari berpikir. Memang DHIAFAKHRI's group ini menjadi perusahaan terbesar pertama setelah DOMANI's group memilih untuk mencabut cabangnya di indonesia.

"Baiklah, terima saja" jawab iqbaal sambil tersenyum kepada salsha. Lagi-lagi jantung salsha 10 kali berdebar lebih cepat dari sebelumnya

"Baik pak, ini suratnya bisa ditanda tangani. Saya permisi" ucap salsha memberi surat itu keatas meja iqbaal.

Namun ketika salsha hendak melangkah pergi, iqbaal segera menarik tangan salsha hingga gadis itu terduduk dipangkuannya. Iqbaal tersenyum simpul lalu mencium bibir salsha. Salsha yang menerima perlakuan itu diam tak bergeming, jantugnya kembali berdegup kencang dan jantungnya seperti ingin keluar.

"Maaf" ucap iqbaal ketika sadar bahwa yang ia cium adalah salsha bukan zidny. Salsha berdiri dari pangkuan iqbaal dan merapikan dirinya yang sedikit beracak-acakan.

"Saya permisi pak" ucap salsha lembut dan keluar dari ruangan iqbaal.

*

Salsha memegang bibirnya yang tadi berciuman dengan iqbaal. Iqbaal sudah merebut first kiss salsha, tapi tak sadarkan salsha bahwa sebenarnya iqbaal tidak benar-benar merasa menciumi salsha namun pria itu merasa sedang mencium zidny. Ya, tadi sebelum salsha masuk, iqbaal meneguk wine dengan kadar persen yang cukup tinggi jadi membuatnya mabuk. Mirisnya, baru saja salsha membalas ciuman salsha semenit, iqbaal langsung tersadar dia sedang tidak bermain dengan zidny. Iqbaal pun menyudahi permainannya dengan salsha dan segera meminta maaf.

**

"Bagaimana? Berhasil?" Tanya bos kepada anak buahnya

"Sedang dijalankan bos" jawab anak buahnya itu.

- to be continue -

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa iqbaal sudah membuka hatinya buat salsha dan siapa pria yang akan dihabisi itu? Terus ikutin ceritanya ya:*

Btw ini cerita iqnk kok, tapi pemeran utamanya nanti bakal aku keluarin. Sabar aja ya♥

JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang