Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB. Putri Rizka menekan tombol password untuk masuk ke apartemennya.
KLIK!
Pintu apartemen sudah terbuka otomatis. Putri mengambil tas-tas berisi barang belanjaan nya dari beberapa brand fashion yang terkenal.
Putri duduk di depan meja rias-nya. Wajah tua nya masih terlihat muda dan terawat. Ia mengambil kapas dan memberi kapas itu dengan make-up remover. Mulai membersihkan wajahnya dari make-up yang setiap hari selalu menempel di wajahnya.
Lalu Putri masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sesudah itu, ia langsung merebahkan dirinya ke kasur. Punggung dan kaki nya sangat butuh berbaring saat ini.
"momma." Suara seorang wanita memaksa nya untuk membuka matanya kembali.
Putri Rizka melihat anak satu-satu nya datang. Dan langsung ikut berbaring di samping nya. Sambil memeluk tubuhnya. Ini lah yang sangat ia rindukan tiap kali ia bekerja. Pelukan kasih sayang dari anaknya.
"Rose kangen sama Momma. I miss you so much!" Ucap wanita itu.
Putri balas memeluk anak nya sambil tersenyum. Lalu mencium kening anaknya yang sekarang sudah remaja ini. "Rose kebangun ya? Maaf ya, tadi momma berisik ya pasti?"
"enggak kok Mom, Rose ngerasain aja kalau Momma udah pulang." Rose makin mengeratkan pelukannya. Pelukan hangat dari Momma yang sangat ia sayangi.
Ya, Rose Courtney. Adalah anak yang Putri Rizka sembunyikan selama 16 tahun ini. Buah pernikahannya dari Leon Abigail. Putri menyamarkan identitas anaknya dari media karena tidak mau kehidupan nyata anaknya di ganggu oleh gossip media dan cemoohan dari orang-orang. cukup Putri saja yang merasakanya. Jangan buah hati-nya.
Putri malah tidak jadi tidur, ia memperhatikan wajah Rose yang tidur di pelukannya. Ia mengelus lembut rambut coklat keemasan Rose. Sama seperti warna rambut Leon, ia memperhatikan mata Rose yang terpejam. Dapat membayangkan sorot mata yang selalu tenang dari mata biru langitnya. Seperti mata Leon.
Rose memiliki mata yang di idamkan banyak orang, mata yang biru seperti warna langit yang cerah. Yang selalu memberikan sorot mata ketenangan bagi siapapun yang melihat matanya. Sama seperti ketika kau sedangkan melihat langit.
Sorot mata biru Rose-pun yang selalu membuatnya tidak bisa melupakan Leon. Yang hanya dapat Putri lihat dari televisi, majalah fashion, ataupun iklan-iklan brand fashion yang terpampang di mall-mall seluruh Negara. Wajar saja, Leon Abigail adalah artis Hollywood papan atas.
Mengingat itu semua membuat Putri malah mengantuk. Matanya terpejam. Ia harus istirahat, sebelum jam 12 siang nanti ia harus pergi lagi untuk menjalani sesi pemotretan.
******
Rose bergeliat di atas ranjang Momma-nya. Hidungnya mencium aroma sedap dari dapur. Buru-buru Rose beranjak dari kasur dan pergi ke dapur.
Benar saja, Momma nya sedang memasak omlette untuknya. Bau-nya sangat harum. Membuat Rose cepat-cepat duduk di meja pantry dengan kursi yang tinggi. Seperti meja di sebuah Bar.
"Morning Rosey." Sapa momma-nya. Sambil membawa sepiring omlette.
"Morning momma." Rose melingkarkan tangannya ke gelas yang berisi hot chocolate buatan momma-nya.
Selalu begini, bila Putri sudah pulang dan sempat sarapan dengan Rose. Ia akan sangat memanjakkan Rose.
Putri memegang ponsel nya. Sibuk mengetikkan suatu pesan.
Rose menyesap hot chocolate miliknya dengan kepala sedikit menunduk. Membuat wajahnya jadi sedikit tertutupi.
Putri sudah siap-siap memotret anak-nya dengan pose candid. Bagi-nya, Rose terlihat cantik saat di foto dengan pose candid.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSES
Teen FictionNamanya Rose Courtney, yap! nama bule selalu terkenal ribet dan melilit lidah orang indonesia, tapi sifat Rose tidak seribet namanya. Orangnya simple, tidak banyak bicara, many lot's of secret, beauty like her name, beauty like a rose flowers, dan s...