"Hey honey, wake up." Bisikan lembut seorang wanita membangunkan Rose yang sedang terlelap. Rose membuka mata, sudah ada Momma di samping nya.
"Momma?" Rose mengernyit bingung.
Putri Rizka, momma nya berjalan membuka tirai yang menutupi jendela besar di kamar Rose.
Rose menyipitkan matanya karena kamarnya yang mendadak silau karena cahaya matahari.
"Mending kamu sekarang mandi, abis itu sarapan. Momma tunggu kamu di ruang makan. Aunty Dina sama Momma masak bareng tadi." Ucap Putri Rizka sambil mengecup kening Rose. Lalu berjalan keluar kamar.
Rose hanya bingung menatap Momma nya yang seperti itu.
'Bukannya kemarin Momma marah? Terus Momma kapan pulang dari Australia? Tadi malam?' Rose sibuk dengan pikirannya sendiri.
Ponsel Rose berbunyi, memecahkan lamunan Rose.
Terdapat pesan Line masuk. Rose segera membuka pesan itu.
Alvaro Gavin: Ready for today?
Alvaro Gavin: Don't be late.
"Oh iya!" Rose tersenyum mengingat hari ini. Hari ini ia akan performance dengan Gavin di acara pensi SMA Neira hari ini. Rose segera bangkit dari kasurnya dan melangkah ke kamar mandi. Ia harus segera bersiap-siap.
*****
Rose memakai seragam sekolahnya seperti biasa. Dengan rok selutut berwarna biru, serta hem seragam biru yang dilapisi sweater coklat muda berlogo SMA Neira.
Rose hanya memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan lipgloss. Tidak seperti remaja lainnya yang hobby berdandan sedikit heboh.
Jazmin sendiri sudah berjanji, akan memMake-up Rose sebelum naik ke panggung untuk performance. Jadi ia tidak usah ribet-ribet dandan dari rumah. Mengingaat Rose akan tampil di panggung pukul 10 pagi.
Setelah menyisir rambut coklat keemasannya yang di biarkan tergerai, Rose keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan.
Di ruang makan sudah ada Momma dan Aunty Dina. Rose langsung bergabung dan duduk di kursi pantry dalam diam. Rose bingung harus mulai pembicaraan dari mana. Mengingat kemarin-kemarin ia baru saja bertengkar dengan Momma nya.
"Kata Aunty, kamu hari ini mau performance di acara pensi SMA ya?" Putri Rizka mulai berusara.
Rose langsung melirik Aunty Dina, "Aunty cerita sama Momma?" Tanya Rose dengan wajah sedikit kesal.
"Hehe.. ya Auny harus cerita dong." Aunty Dina menyeringai.
"Rose?" Panggil Putri. "Masih marah sama Momma?" Tanya nya.
"Harus nya Rose yang Tanya, Momma masih marah sama Rose?" Rose masih menunduk, tidak berani menatap mata Putri Rizka. "Rose minta maaf Mom, Rose salah. Rose sudah ngelanggar apa yang dilarang sama Momma. Sorry.." Rose mengangkat wajahnya, menatap takut-takut kearah Putri.
Putri Rizka mengusap pipi Rose dengan lembut. "Momma sudah maafin kamu kok. Maafin Momma juga ya, kemarin sudah bentak-bentak kamu. Momma Cuma pingin kamu enggak terjerumus sama gossip-gossip recehan kaya gitu."
"Gossip recehan gimana sih mbak? Orang gossip berkualitas kok." Celoteh Aunty Dina dengan santai sambil menyesap kopinya.
"Din.." Putri Rizka melirik adiknya itu dengan malas.
"Jadi, Momma sudah enggak marah kan?"
"Marah gak ya??"
"Ih tuhkan." Rose terkikik geli melihat ekspresi Momma nya yang di buat-buat sok imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSES
Teen FictionNamanya Rose Courtney, yap! nama bule selalu terkenal ribet dan melilit lidah orang indonesia, tapi sifat Rose tidak seribet namanya. Orangnya simple, tidak banyak bicara, many lot's of secret, beauty like her name, beauty like a rose flowers, dan s...