"Oppa, eodiga?"
"Yaaak aku bertanya padamu, eodigaa? Huh?"
"Bukan urusanmu nona cerewet,"
"Oppa menyebalkan!"
"Oppa kenapa akhir - akhir ini kau murung?"
"Oppa bisakah kau membantuku menyelesaikan ini?"
"Oppa maukah kau memakan bento buatanku?"
"Oppa, fighting!"
"Oppa, kau tidak suka padaku?"
"Oppa, benarkah semua itu?"
"Oppa, mungkin aku tidak berharga di matamu,"
"Lebih baik aku menyerah, daripada harus terus menerus disini, bertahan untuk seseorang yang bahkan tidak menganggapku ada,"
Dengan kalimat - kalimat itu semua, gadis itu pergi. Pergi dari kehidupan seorang Oh sehun, oppa yang selalu dikaguminya, oppa yang baginya adalah panutan hidupnya. Entah salah apa yang telah gadis ini lakukan, sehingga membuat oppa-nya itu tidak ingin lagi membuka mulutnya untuk hanya sekedar berbagi cerita, apalagi tersenyum. Entah kenapa. Sesuatu itu mengubah oppa-nya menjadi seorang yang dingin, kaku, tidak berperasaan,apalagi berekspresi. Stephy hanya bingung, apakah itu semua karena dirinya? Apakah tingkah laki - laki itu berubah hanya karena dirinya?
Stephy tidak habis pikir. Kemana oppanya yang dulu? Kemana pria yang dulu selalu tersenyum, riang, bermain - main dengannya, dan berhati hangat? Jujur, tidak ada satu hari pun yang terlewatkan baginya untuk tidak merindukan sosok pria itu yang dulu. Jika memang sifatnya yang berubah secara drastis itu adalah suatu tanda peringatan bagi Stephy untuk menjauh dari hidup Oh sehun, maka semuanya akan dia lakukan. Wanita ini berada di sana, dan akan melakukan apapun demi kebahagiaan pria yang dicintainya.
----
"Stephy! Kau melupakan ini, lagi!" Teriak seseorang dari kejauhan mengejar stephy yang langkahnya sangat cepat.
Sontak, stephy menghentikan langkahnya mendengar seseorang memanggilnya dari belakang. "Eoh? Thanks, Max, aku pulang dulu, ya!" Ucapnya singkat sambil mengambil buku miliknya yang ketinggalan tadi dan melanjutkan langkahnya.
Dalam perjalanannya menuju tempat parkir, ia merasakan sesuatu di dalam kantung celananya berdering dan bergetar. Refleks ia mengambil alat komunikasi itu dan langsung menggeser tombolnya kekanan tanpa melihat lagi siapa yang menelefon. "Hello?"
Seseorang diseberang telefon itu juga menyahut, "hey! Stephy my friend! Hahaha, kau ada dimana?"
Stephy mengernyitkan alisnya bingung. Siapa ini, pikirnya. Lalu ia melepaskan barang persegi panjang itu dari telinganya lalu melihat sebentar nama orang yang menelefonnya. Tidak ada nama.
"Ya? Siapa ini?"
"Yak nona wu! Kau lupa padaku? Choi hyena!"
"Eo? Eonniee! Kau sampai disini? Lalu, darimana mendapatkan nomor ponselku?" Teriaknya gembira.
"Ya, seperti itulah. Aku mendapat bagian pemotretan disini dan, hey, tampaknya Sehun itu masih peduli padamu. Buktinya dia yang memberiku nomormu ini padaku," jelas wanita diseberang itu panjang lebar. Stephy terdiam selama beberapa saat. Mengingat nama itu lagi, Oh sehun, nama yang rasanya sudah sangat asing mendengarnya disini.
"Yeoboseyo? Halo? Halo? Yak wu stephy!"
Stephy tersadar dari lamunannya. "Y-ya? Maaf eonnie,"
"Aah, kau merindukan sehun ya?" Godanya.
"Apa?! Aku? Merindukannya? Cih. Tidak ada gunanya merindukan orang yang tidak merindukanmu,"
"Ei, ayolah. Aku sedang berlibur di tempatmu dan kau mulai lagi dengan cerita masa lalumu itu. Dimana kau sekarang? Bisakah kita bertemu? Kau tau, walau kadang kau menyebalkan tapi aku merindukanmu juga. Hahahaha,"
"Yaa eonniee! Baiklah, bagaimana jika kita berjalan - jalan disekitar ben's?"
"Eo? Kebetulan, tempat pemotretanku adalah disana jadi, aku masih disini. Cepatlah nona wu. Cuaca disini sangat tidak bersahabat denganku,"
"Baiklah, baiklah eonnie, aku kesana secepatnya"
Sambungan telepon itu terputus sepihak oleh stephy sejak ia harus mengemudi dan hey, pikirannya kembali memutar suara hyena, "tampaknya Sehun itu masih peduli padamu. Buktinya dia yang memberiku nomormu ini padaku," dia tidak salah dengar, kan? Sehun, maksudnya, Oh Sehun oppanya? Stephy tidak tahu lagi. Lelaki itu tampaknya penuh dengan misteri.
Semenjak 3 bulan yang lalu, stephy memang meninggalkan korea, dengan alasan ingin melanjutkan studinya di sini, london. Tetapi ada alasan lain sebenarnya. Dan, disinilah dia, menata kehidupan yang baru dan lebih baik, tanpa kekangan siapapun. Stephy memang cenderung tidak suka diatur, ataupun dikekang oleh apapun itu. Baginya, peraturan adalah hal yang paling merepotkan.
----
Stephy mempercepat laju mobilnya ketika ia melihat jalanan di depannya itu sudah tidak se-ramai tadi lagì. Sial, sudah lewat 15 menit semenjak ia berjanji untuk bertemu dengan hyena. Semua gara - gara macet tiba - tiba yang sialan itu. Iapun sekarang tidak yakin apabila eonnienya itu masih menunggunya di tempat yang sama mengingat sekarang adalah musim dingin dan hey, bukankah sudah hyena katakan kalau ia sedikit tidak bersahabat dengan cuaca di sini? Matilah dia.
Sesampainya di depan Ben's, tempat janjian mereka, mata stephy sibuk mencari kesana kemari keberadaan hyena disana dan dengan sekejap ia sudah bisa menangkap siluet seorang choi hyena berdiam diri dan duduk manis disebuah bangku ditemani dengan kamera kesayangannya.
"Choi Hyena!" Seru stephy dari kejauhan
Sontak, yang dipanggil memalingkan wajahnya menuju sumber suara cempreng yang barusan meneriakkan namanya. "Stephyy!" Ucapnya juga
Lalu kedua orang itu berlari - lari kearah satu sama lain dan langsung berpelukan layaknya dua orang yang tidak bertemu selama 20 tahun. Heol, mereka bahkan baru berpisah selama 3 bulan.
"Yak stephy wu! Kenapa kau lama sekali, eoh?"
"Hehe mian eonnie, di jalan tadi aku terjebak macet," ujarnya cengengesan.
"Ah sudahlah, meskipun tadi aku rasanya hampir mati kedinginan disana. Omong - omong, aku membawa seseorang kesini denganku," ucapnya antusias dan menarik tangan stephy masuk kedalam suatu kafe.
"Eonnie, tunggu, tapi siapa?"
"Itu tidak penting steph. Sudahlah, kau ikut aku saja," ucapnya dan memasuki kafe itu menuju meja paling pojok disana.
"Eorenmaneyo, stephy wu,"
DARN.
"O-oppa?"
tbc
hello guys! i know i am still amateur at wattpad and this is also my first work🙈 so i am hoping for more reads, comment, and if you appreciate my work, please vote it, uh?🙈🙈 i really need your help guys, bcs your vomment is my energy to continue writing.
아프로도, 많이 사랑 그리구 많이 기대주세요~
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [COMPLETED✔️]
Fanfictionorang bilang cinta itu buta. tapi apakah benar - benar buta? rasanya tidak. setidaknya cinta dapat membedakan materi yang dimiliki pasangan. tetapi apakah stephy sudah dibutakan oleh cinta? oh sehun, CEO yang harus turun pangkat karena cintanya. d...