[MULAI DARI PART INI, BAKAL JADI LEBIH PANJANG DARI BIASANYA]
Sehun turun dari mobil sport hitamnya, lalu menyerahkan kuncinya pada petugas yang ada disana. ia kemudian berlari kecil agar sampai dengan cepat diruangannya dilantai lima. memang gedung ini tinggi, besar, dan pencakar langit. tapi, ia kan belum menjadi direktur kembali? ia akan menunggu hari dimana ia kembali mendapat jabatan dan duduk kembali dilantai dua puluh tiga. kantor miliknya sendiri. kantor privat. khusus milik direktur perancangan. apa yang ia impikan selama ini.
ia keluar dari lift dengan cepat, lalu masuk kedalam ruangannya dan membuka map berwarna coklat diatas mejanya. dibacanya tulisan - tulisan didalam situ dengan teliti sambil menyesap kopi yang sudah ia pesan tadi.
Kim Chaeri. 7 tahun saat ditemukan tewas mengenaskan dijurang. badannya penuh luka dan benturan keras terjadi dikepalanya menurut hasil otopsi. Ciri - ciri: kurus, berambut panjang, memakai baju kaos ungu, dan membawa boneka beruang pada saat itu. menurut catatan cctv, saat itu Chaeri ingin berwisata mengingat itu adalah libur musim panas. namun ketika keluarganya membeli makanan diluar, Chaeri berjalan - jalan disekitar jurang dijalanan dan sebuah mobil sedan hitam menghantam tubuhnya lalu lari, meninggalkan Chaeri yang terjatuh dijurang. mayatnya baru ditemukan tiga hari setelah kecelakaan, dikarenakan kabut dan asap tebal yang tiba - tiba memenuhi wilayah disana.
latar belakang keluarga: mempunyai dua orang tua lengkap, Kim Saeho dan ibunya Kim Wonhee. mempunyai dua kakak laki - laki, namanya sampai sekarang tidak diketahui. ayahnya adalah pengusaha ulung di Berlin, begitu juga di Korea, bisnisnya berjalan dibidang interior, lebih mengfokuskan kepada gambar desain. Dulunya tinggal di Distrik Gangnam, 07-B15. Namun sejak kecelakaan diketahui pihak keluarga pindah ke Berlin.
Sehun mengerutkan keningnya. mengapa informasi yang ia dapatkan begitu tidak jelas? satu - satunya yang ia ingin ketahui sekarang adalah alamat lama dari Kim Chaeri. walaupun dikatakan bahwa mereka pindah ke Berlin sesudah kecelakaan, tapi insting Sehun mengatakan bahwa ada yang bakal ia dapatkan dari alamat itu. Ia kembali keluar dari ruangan, namun kali ini ditemani oleh 'asisten' gadungannya hanya saja jika sesuatu terjadi.
---
"Soohee sayang, kau mau ikut eomma ke dokter? kita akan periksa keadaan adik kecil." Stephy mengelus perutnya lalu menatap kearah Soohee hangat. biasanya anak itu akan berteriak antusias jika Stephy mengatakan akan ke dokter, karena ia menyukai 'adiknya' itu yang dalam beberapa bulan lagi akan lahir.
"tidak umma."
"kenapa sayang? jadi, eomma pergi sendiri? hm, padahal eomma berencana ingin membeli es krim sepulang dari dokter,"
"aku ikut!" itu suara Chanyeol yang menyebalkan -bagi Soohee-
Soohee nampak menimang - nimang sebentar. "aku juga ikut. setidaknya aku harus menjaga ummaku." Soohee menatap tajam kearah Chanyeol yang dibalas pria itu dengan gendikan bahu.
"hari ini aku yang menyetir, ya?" tanya Chanyeol.
"apa oppa tahu,?"
"apa yang tidak kuketahui, hm?"
dan satu hal yang diketahui oleh Stephy hari ini, ternyata berada di rumah sakit selama dua puluh tahun tidak membutakan Chanyeol pada dunia luar. buktinya lelaki ini masih sempat belajar bagaimana caranya membawa mobil.
"ohiya, ngomong - ngomong, apa kau keberatan untuk menceritakan, um, dia?" Chanyeol menunjuk perut Stephy dengan dagunya ragu.
Stephy tersenyum hangat. "tidak masalah oppa, aku terbuka tentang hal itu. well, darimana ya harus kau tahu?" Stephy terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [COMPLETED✔️]
Fanfictionorang bilang cinta itu buta. tapi apakah benar - benar buta? rasanya tidak. setidaknya cinta dapat membedakan materi yang dimiliki pasangan. tetapi apakah stephy sudah dibutakan oleh cinta? oh sehun, CEO yang harus turun pangkat karena cintanya. d...