21. 싸우 (fight) [2]

298 19 2
                                    

"jelaskan padaku tentang ini semua, oppa," junmyeon mengambil berkas tersebut lalu mengajak stephy untuk duduk di pinggiran kasur. junmyeon menghela nafasnya panjang, "ceritanya panjang stephy."

"maka ceritakan padaku."
"karena itu panjang maka aku butuh penjelasan."

"jadi begini, kau tau kan hari itu waktu kau pingsan? menurut dokter setelah aku menjelaskan kronologi yang kuketahui, tentang mengapa dan dimana kau bisa pingsan, juga menceritakan masalah chaeri adikku, dokter bilang bahwa ada kemungkinan jika kau itu adikku, jika kau itu chaeri. lalu aku menyetujui tes DNA-nya. dan ternyata perkiraan dokter itu benar, kau memang adikku yang menghilang dua puluh tahun lalu. ingatanmu kembali sedikit sewaktu kau melihat foto kecil chaeri. jadi mungkin itulah penyebab kau pingsan, karena ingatan yang menyerang otakmu secara tiba - tiba. dan dokter bilang, ada kemungkinan kau bisa mengingat seluruh ingatanmu kembali dalam waktu dekat ini." junmyeon menghela nafasnya panjang lagi menutup kalimatnya.

stephy melongo tak percaya. berarti selama ini, keluarga wu, adalah keluarga angkatnya? lalu, bukan hanya luhan yang merupakan saudara tiri bagi yifan? jadi dirinya juga?

"kenapa mereka.. tidak pernah memberitahuku tentang hal ini,"

"mungkin mereka mempunyai alasan tersendiri dibalik itu steph. aku akan menyelidiki masalah ini lagi. dan aku yakin, orang yang menculikmu saat itu adalah suruhan keluarga wu. apa kau ingat saat itu?" stephy menggeleng kepalanya pelan, namun otaknya seakan berusaha mengingat sesuatu. berusaha mengingat peristiwa dua puluh tahun silam. semakin ia mencoba, maka semakin sakit otaknya seakan menggerogoti dirinya.

"jangan dipaksakan stephy. ingatan itu pasti akan kembali."

stephy menatap junmyeon dengan tatapan berbinar. "mungkin chanyeol oppa tahu, dia-kan yang melihat pelakunya."

"tapi chanyeol susah untuk diajak bicara stephy-ya. bahkan susah untuk diajak bertatap mata."

"maka aku akan mencoba. aku alasannya untuk bungkam selama ini, dan kini aku akan menjadi alasannya lagi untuk bicara. kembali ke sebelumnya." stephy berdiri dari duduknya dan menarik tangan junmyeon. "ayo cepat oppa. aku ingin bertemu chanyeol oppa. ya, meskipun aku bahkan tidak tahu bagaimana wajahnya."

junmyeon terkekeh. adik perempuannya yang satu ini masih sama sifatnya dengan dua puluh tahun lalu. manja, kekanakan, dan tidak sabaran. ditambah lagi sekarang, ia menjadi sangat sensitif semenjak kehamilannya yang semakin tua.

---

"jongin, ada yang tidak beres disini."

"apa hun? kau tidak lihat mereka semua berusaha yang terbaik?" jongin memasukkan potongan coklat lagi kedalam mulutnya.

sehun menggeleng. "tidak."
"kau lihat hanji, gerak - geriknya aneh. kita harus waspada padanya,"

"ada apa dengan hanji? bukankah dia andalanmu,"

"astaga jongin! seriuslah denganku! kau lihat dia, benar - benar tidak fokus dan lihatlah pakaiannya, ia tidak membuka jasnya sedari tadi,"

jongin memperhatikan orang yang disebut sehun dipojok ruangan. benar juga. sesekali hanji itu mengecek lengan jasnya dan mendekatkan mulutnya disana. mungkin saja ia mempunyai alat mata - mata disana.

"astaga! sehun-ah, bagaimana ini?"

"sudah kubilang apa. sekarang aku tak tahu ingin berbuat apa. dia kepercayaanku. bahkan sampai sekarang dia masih kepercayaanku. aku tahu dia melakukan itu mungkin untuk yifan, dan aku yakin dia punya alasan dibalik semua itu."

"sebaiknya kau panggil dia sehun-ah. sebelum ada apa - apa terjadi."

"han--" suara sehun tertahan saat ada yang membuka pintu ruangan dengan kasar membawa pistol dan sejumlah pasukan lain. polisi.

Regret [COMPLETED✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang