hari ini stephy sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah tiga hari berdiam diri di kamar serba putih itu. junmyeon mengajak stephy untuk sementara tinggal dirumahnya dulu, jika saja ada hal - hal yang tak diinginkan terjadi mengingat wanita itu masih belum sepenuhnya pulih. sedangkan soohee,? tentu saja gadis itu juga ikut bersama stephy. gadis kecil itu senang jika berada disamping junmyeon dan stephy, membuatnya merasakan kasih sayang seorang ibu dan ayah. dan tentang neneknya, kabarnya akan pulang dua minggu lagi sehingga memungkinkan mereka untuk tinggal dirumah junmyeon. mengenai kabar tentang hasil tes DNA itu, junmyeon masih menyimpannya sendiri. selalu akan ada waktu untuk semuanya, bukan? ia hanya tidak ingin stephy berpikir terlalu keras mengingat keadaan adiknya itu belum terlalu sehat.
"stephy-ya, kau ingin tidur dikamar chaeri sayang?" tanya ibu junmyeon.
"tidak boleh eomma, stephy tidak boleh tidur disana,"
"kenapa myeonie?"
"tidak eomma. hanya saja, bagaimana jika stephy pingsan lagi?"
"ah kau benar juga. stephy kan pingsan sewaktu berada dikamar itu. baiklah, stephy-ya, kau boleh tidur dikamar chanyeol."
"apakah boleh, eomma?"
"tentu saja sayang. kamar chanyeol lagipula selalu kosong dan lebih besar dari kamar milik chaeri."
"soohee? kau akan tidur bersama eomma, kan?" tanya stephy.
"aku akan tidur bersama appa,"
"soohee, tidak boleh sayang,"
"tidak papa steph. soohee akan tidur bersamaku, ya kan soohee?" tanya suho sambil menggendong tubuh soohee sedangkan soohee hanya tertawa geli. stephy mengangkat kedua sudut bibirnya keatas melihat pemandangan tersebut. sungguh calon suami yang baik.
apa - apaan ini. mengapa aku berpikir tentang calon suami.
"baiklah kalau begitu, aku akan kekamar beres - beres dulu," ucap stephy menaiki anak tangga yang ada disana menuju kamar yang akan ditempatinya, kamar milik chanyeol.
---
"baiklah. H-1. persiapkan seluruh barang - barang kalian, dan harus dipastikan bahwa kalian tidak boleh keluar dari ruangan ini dalam alasan apapun, karena disinilah hidup dan mati kita dipertaruhkan. jadi buatlah diri kalian seperti dirumah. mengerti?" ucap sehun tegas pada karyawannya.
"iya, pak." ucap mereka hampir serentak. satu persatu dari mereka melepaskan dasi, menyampirkan jas kerja, membuka high heels, sampai mengangkat kaki diatas meja sambil memakan makanan ringan. buat diri seperti dirumah kan?
"baiklah. sekarang, aku ingin komputer kalian benar - benar tersambung di jaringan internet dengan baik."
"jun, aku ingin kau stay di home website milik perusahaan yifan."
"kyung, bisakah kau melacak semua perangkat cctv di kantornya?"
"um, hanji, kupikir kau perlu melacak pembicaraan mereka,"
"dan yang lain, kalian bisa melihat saham kita dan website penjual material."
"setelah kalian sudah dapatkan semua informasinya, kita akan berkumpul lagi dan membicarakan langkah selanjutnya bersama."
sehun menutup pembicaraannya dengan mengfokuskan dirinya juga pada layar besar didepannya. ia sedang menunggu jongin datang, karena temannya itu katanya sedang menikmati kencannya.
sehun menutup matanya, berdoa dan berharap semoga apa yang ia lakukan sudah benar dan semoga saja apa yang ia akan kerjakan nanti akan membawanya kepada stephy kembali. ia harus kembali kepada wanitanya itu. bagaimanapun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [COMPLETED✔️]
Fanfictionorang bilang cinta itu buta. tapi apakah benar - benar buta? rasanya tidak. setidaknya cinta dapat membedakan materi yang dimiliki pasangan. tetapi apakah stephy sudah dibutakan oleh cinta? oh sehun, CEO yang harus turun pangkat karena cintanya. d...