[Recomended song: All Too Well sung by Taylor Swift]
"nama,"
"oh sehun,"
"umur"
"oh ayolah, mengapa kalian menanyakan hal bodoh seperti ini padaku?" sehun menjawab dengan setengah berteriak.
"maaf sehun-ssi. ini prosedur."
"langkahi bagian itu. apa tuduhanku?"
polisi itu tampak membenarkan posisi duduknya, lalu menyodorkan sehun sebuah dokumen. "anda dituduh telah membunuh kim chaeri, gadis berumur sekitar sepuluh tahun, dua puluh tahun lalu."
"tadi orangmu bilang sepuluh tahun lalu."
"ah ya, maaf. maksudku sepuluh tahun lalu."
"dikatakan disini, anda adalah terdakwa kasus tabrak lari. anda menabrak korban yang sedang menyebrangi jalan lalu membuang mayatnya dijurang, dan dua hari kemudian baru ditemukan. itu didaerah hutan dekat Bucheon."sehun tertawa. "sepuluh tahun lalu kau bilang? coba kau hitung umurku saat itu. aku bahkan tidak punya lisensi, dan tidak tahu caranya menyetir mobil tapi sudah dituduh melakukan tabrak lari. KAU INI POLISI ATAU BUKAN?!"
"hey hey, maaf tuan. sabar. tapi jika tuan melihat difoto, aku yakin ini adalah anda." polisi tersebut memberi selembar foto ditangan sehun. itu benar. orang dalam foto itu benar - benar mirip dirinya. atau bahkan memang dirinya. tapi mana mungkin anak sepuluh tahun sepertinya melakukan tabrak lari? difoto itu juga kelihatannya dia sudah dewasa, tak seperti dia dari sepuluh tahun lalu.
"kau bercanda pak? lihatlah, wajahku bahkan lebih tua disana! sepuluh tahun lalu aku hanyalah seorang murid SMP yang bahkan meminta uang jajan pada orangtuaku! kau pikir aku ini vampir, tidak bertambah tua?!" lagi - lagi sehun tersulut emosi. bagaimana tidak, polisi ini seperti tidak berpikir saat menerima tuduhan. mereka sebenarnya idiot atau apa.
polisi itu tampak berpikir lagi dengan tatapan curiga pada foto tersebut. "apa mungkin, anda memiliki saudara?"
---
"chaeri-ya."
"n-n-ne..? aku?"
chanyeol mengangguk cepat lalu memeluk tubuh adiknya itu. kali ini tidak kaku, melainkan hangat.
"oppa, kau, bisa berbicara lancar?"
chanyeol meletakkan telunjuknya didepan bibir stephy. "sebenarnya aku ini normal, chaeri. aku hanya berkedok didepan mereka semua."
stephy membulatkan matanya. "maksud oppa?"
"aku tahu kau terkejut. selama ini aku tidak gila, depresi, atau apapun yang mereka katakan chaeri-ya. dan kulihat kau percaya padaku tadi. aku menghabiskan waktuku disini karena dunia luar berbahaya. aku mengetahui siapa penculikmu, dan ia pasti akan mencariku balik. sebelum itu, aku perlu berkedok agar bisa menemukan fakta dibalik penculikan dirimu lalu mengungkapnya semua. namun aku masih belum bisa mencari tahu semuanya."
"oppa, kau, disini selama dua puluh tahun hanya untuk mengungkap fakta konyol seperti ini?!" stephy menanggap dengan hampir berteriak. alasan paling konyol yang pernah ia dengar.
"iya. dan aku sudah lelah meminum semua obat - obatan yang mereka suruh padaku ketika aku bahkan tidak sakit apa - apa."
"kalau begitu keluarlah oppa. kau tidak bisa selamanya disini. yang terpenting adalah adikmu sudah kembali. aku sudah kembali. seperti yang kau lihat. kau tidak perlu mencari tahu lagi siapa dan apa alasan penculiknya menculikku. lagipula itu sudah dua puluh tahun lalu, kan?" stephy kembali mendudukkan dirinya disamping chanyeol, namun tangannya ia ulurkan untuk menghangatkan tangan dingin milik chanyeol. "kembalilah oppa. eomma sudah gila memikirkanmu selama dua puluh tahun terakhir ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [COMPLETED✔️]
Fiksi Penggemarorang bilang cinta itu buta. tapi apakah benar - benar buta? rasanya tidak. setidaknya cinta dapat membedakan materi yang dimiliki pasangan. tetapi apakah stephy sudah dibutakan oleh cinta? oh sehun, CEO yang harus turun pangkat karena cintanya. d...