sehun membuka pelan pintu apartemen mereka, bahkan ia sangat berhati - hati dalam menekan tombol passwordnya, tidak ingin membangunkan istrinya yang mungkin saja sudah terlelap sejak tadi. maklum saja, ini sudah jam sepuluh malam, dan yang ia tahu, stephy sudah tidur sebelum jam sembilan malam. apalagi hari ini merupakan hari pertama stephy di universitasnya yang baru, pastinya gadis itu harus banyak belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, bukan?
setelah berhasil membuka pintu depan mereka, sehun melepas jas panjang yang sedari tadi dipakainya. ini bahkan sudah musim semi tapi tak jarang pula udara masih dingin. ia membuka sepatunya, meletakkannya didalam raknya kembali, lalu berjalan masuk kedalam rumah. seharian tadi ia pakai untuk mencari pekerjaan, ingat bukan jika sehun masih belum bekerja? dan dari sekian banyak perusahaan yang ia datangi, semuanya menolak karena alasan yang tak jelas. revisi milik sehun bagus. ia bahkan siswa lulusan terbaik sewaktu di tokyo. selain itu ia juga berkharisma, dan sudah pernah menjabat menjadi seorang CEO perusahaan yang bergerak dibidang interior. siapa yang tak kenal Oh sehun? direktur termuda yang pernah diangkat se-korea selatan di perusahaan yang masuk sebagai sepuluh besar di dunia. ingat, dunia. bukan lagi korea. dan mungkin karena itulah ia tak bisa mendapat pekerjaan. Yakin atau tidak yakin, sehun harus menerima kenyataan pahit ini. ayahnya melakukan permainan. ayahnya mengancam seluruh perusahaan yang setidaknya ber-relasi dengan Oh Corp, akan menjatuhkan perusahaan mereka jika menerima dirinya. sehun tahu dengan pasti hal itu. dan ia tak bisa mengelak kenyataan bahwa ayahnya sangat kejam, dan kali ini tidak bermain - main dengan dirinya. Masalah hidup dan mati.
sehun memijat kepalanya pelan, lalu beranjak ke dapur, membuka kulkas lalu meneguk sebotol air dingin dari dalam sana. ia melempar asal barang - barang yang tadi dibawanya ke atas sofa, membuka jasnya, lalu dengan lembut menuju ke arah kamar mereka.
--
"SELAMAT ULANG TAHUN, OH SEHUN!"
demi tuhan apa ini. sehun sendiri saja sudah lupa dengan ulang tahunnya. ia mencoba mengingat tanggal dan bulan hari ini, benar, hari ini dua belas april, tanggal ulang tahunnya.
"ayo oppa, make a wish," ucap stephy riang.
sehun menutup matanya, lalu menangkupkan kedua tangannya didepan dada.
semua yang kuinginkan untuk ulang tahun hari ini adalah kesehatan, dan aku berharap kita berdua akan selamanya baik - baik saja. tuhan, aku mencintainya. benar - benar mencintai wu stephy.
sehun membuka matanya kembali, lalu meniup lilin - lilin kecil yang ada diatas kue ulang tahun yang disuguhkan stephy untuknya tadi. sehun menelusuri kamarnya dengan pandangannya, ternyata sudah di hiasi dengan sangat imut. balon - balon gas yang menghimpit atap kamar mereka, balon huruf yang ditempel di dinding, bunga - bunga mawar yang ditaburkan di sekitar kamar, dan tak lupa, stephy juga menghiasi dirinya sendiri dengan bando bertelinga tikus dari tokoh kartun minnie, lalu dipadukan dengan dress senada. cantik.
"selamat ulang tahun, oppaku sayang," stephy mengecup singkat pipi sehun dengan sedikit berjinjit.
"terimakasih, steph. aku bahkan sudah melupakan bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku. terima kasih sayang," sehun membawa stephy kedalam dekapannya, lalu mencium puncak kepala gadis itu lekat - lekat dan terus - menerus. "kau cantik dengan bando itu,"
stephy tertunduk malu. salah satu kelemahan baru dari gadis ini, tidak pernah berkutik jika sudah mendapat pujian cantik dari sehun. ia akan menjadi salah tingkah dan menurut sehun itu lucu sekali.
"bagaimana kuliahmu hari ini?" tanya sehun
"baik. aku sudah mendapat teman baru, dan mereka semua welcome padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [COMPLETED✔️]
Fanfictionorang bilang cinta itu buta. tapi apakah benar - benar buta? rasanya tidak. setidaknya cinta dapat membedakan materi yang dimiliki pasangan. tetapi apakah stephy sudah dibutakan oleh cinta? oh sehun, CEO yang harus turun pangkat karena cintanya. d...