chapter 5

76 5 0
                                    

Setelah perbincangannya yang tak kunjung membawa hasil untuknya . Angelpun lebih memilih untuk keluar dari ruangan itu dan hendak pulang . Ia menjajaki kakinya menuruni tangga ujung matanya mendapati seorang pria tengah berdiri didepan reseptionis sambil menatapnya . Iapun sampai dilantai dasar dan menatap pria itu sepenuhnya wajah pria itu tampak tak asing namun sama sekali tak membuatnya mengurungkan niat awalnya yaitu cepat pulang dari kantor CIA itu .

" nona ! " panggil reseptionis yang tengah menutup teleponnya sambil menatap kearahnya
" pak amber bilang kau akan diantarkan pria ini " ucap reseptionis itu sambil menunjuk sopan kearah pria familiar itu.
" apa !" Ucap pria itu terkejut tampak sekali bahwa pria itu sama sekali tak tahu menahu tentang hal itu .
" tidak . Tidak perlu aku akan pulang dengan mobilku sendiri " ucapku lalu berlalu dari pintu .
" maaf nona !" Panggil security yang berada di sampingku membuatku lagi lagi menghentikan langkahku .
" hmmm . Mobil nona mengalami kerusakan parah setelah ditabrak oleh .." ucapnya menggantung membuatku menaikkan alisku bingung
" oleh mobil milik tuan amber yang baru saja leluar dari parkiran " ucapnya sontak membuatku membelalakan mata terkejut dengan ucapan security itu .
" bagaimana bisa ?" Tanyaku bodoh mana mungkin pria itu tahu .
" baiklah aku akan mencari taxi saja " ucapku sambil hendak melangkahkan kaki namun security itu lagi lagi menghentikan langkahku
" tetapi sangat sulit mendapatkan taxi nona . Aku akan meminta supir tuan amber untuk datang dan mengantarkanmu . Tapi butuh waktu yang cukup lama , mohon ditunggu didalam saja "

" baiklah " ucapku sambil menggidikan bahu lalu berjalan masuk kekantor itu dan menemukan pria itu yang masih berdiri didepan reseptionis sambil menatap kearahku .

Aku lebih memilih duduk dalam diam dan menunggu . Sampai beberapa jam aku menunggu dan bosan karena itu . Sangat melelahkan dan membosankan sampai kapan aku akan menunggu dengan ditatap orang orang seperti ini . Aku sudah muak dengan semua ini . Apa lagi yang akan terjadi setelah ini kenapa tuan amber lagi lagi merusak segalanya .

" aku bisa mengantarmu " ucap pria itu yang sudah berdiri disampingku , aku hanya mampu menaikkan alisku bingung sedangkan dia sudah duduk disampingku dengan tenang .
" namaku ray ." Ucapnya sambil mengacungkan tangannya dan disambut olehku
" namaku angel " ucapku sambil tersenyum kearahnya
" baiklah kurasa kau sangat lelah dan juga bosan sebaiknya aku langsung saja mengantarkanmu ." Ucapnya sambil beranjak dari kursi lalu menawarkan tangan kanannya hendak membantuku bangun akupun segera menerimanya .

Angel pov

Aku dan ray berjalan menuju parkiran dimana mobil ray yang diparkir tak jauh dari kantor itu . Dia segera membukakan pintu dan membiarkanku masuk . Setelah itu kamipun memulai perjalanan yang tiada akhir dengan segala keheningan lalu akhirnya dia membuka suara memulai pembicaraan .

"Kau ... ada perlu dengan amber ? " ucapnya sambil menyetir dan sesekali menatap kearahku.
" iya keperluan penting , tapi dia sama sekali tak bisa membantu " ucapku sambil menghela nafas panjang
" sayang sekali " ucapnya sambil menggidikan bahu
" well i don't need any help from him " ucapku sambil menatap keluar jendela mobil
" may be i can help you , if you want to tell me what's your problem " ucapnya dengan suara meragukan bahwa aku tidak akan memberitahunya apapun .
" well i can't tell you anything , cause in this case i can't belive everyone right now " ucapku dengan tegas namun tak menyinggung .

Setelah mobil ray sampai diperkarangan rumah kami (keluarga kami ) dia segera turun untuk membukakan pintu dan mempersilahkan aku untuk keluar . Setelah itu akupun berterimakasih atas tumpangan dari pria itu lalu berlalu dari balik gerbang yang telah dibukakan pak denny .

" angel ?" Tanya mom dengan wajahnya yang bingung dan juga terlihat sembab itu.
" aku baru saja bertemu dengan tuan amber dan dia tidak bisa membantu tapi dia mungkin akan memberikan beberapa informasi untuk kita . Aku mengambil kartu namanya " ucapku masih berdiri didepan pintu dan menyerahkan kartu nama itu ke mom .

" sweet heart kamu tak perlu melakukan apapun . Mom masih ada disini untuk menyelesaikan masalah itu. Lagipula kau harus .." " mom don't talk to much " potongku lalu berlalu melewati mom yang masih menatapku bingung .
" angel ! " teriak mom aku tidak menggubrisnya aku malah berjalan semakin jauh dan menaiki tangga menuju kamar . Aku membanting pintu sangat keras sampai semua bisa mendengarnya dan tahu bahwa aku juga terpukul atas perilaku dady pada ku dan juga mom.

Aku menghempaskan tubuhku yang lelah kekasur . Tubuh ini semakin merasakan betapa beratnya masalahku beberapa hari ini , seakan tidak cukup dengan masalah yang ada selama bertahun tahun . Terlihat wajah lelah yang terpancar jelas dari cermin belum lagi bobot tubuhku yang terus menyusut dari hari ke hari .

" betapa menyedihkannya tinggal didunia ini " ucapku pada diri sendiri seakan berbicara pada sosok yang muncul pada cermin didepanku .

Lagi lagi dan lagi aku menghembuskan nafas berat dan berjalan kearah pintu dan hendak membukanya namun aku ragu untuk bertemu mom saat ini . Akhirnya akupun memilih untuk berbaring sebentar dan mengistirahatkan seluruh penat yang hinggap di otot ototku ini .

Aku terbangun dengan ketukan pintu yang terkesan buru buru namun enggan untuk berbicara . Aku melihat jam yang ada dinakas yang tepatnya berada di samping kasurku ini . Jam 17.30 , aku hanya tidur satu setengah jam dan sekarang ada yang membangunkanku seperti ini .

Aku berjalan dengan malas ke pintu dan membukanya kasar . Menunjukkan mom dengan wajah marah dan juga kesal .

" mom ... i tired " ucapku lembut bahkan terkesan tak ada tenaga untuk meladeninya dan juga emosinya .
" i need to talk " ucap mom tegas .
" okay wait the second " ucapku dan menutup pintu sebentar untuk mengganti pakaian lalu membukanya kembali dan turun kebawah tanpa berbicar sama sekali pada mom yang membuntutiku dari belakang dengan wajah kesalnya itu .

" okay i ready to listen " ucapku setelah bokongku menempel pada sofa yang empuk di ruang keluarga .
" apa yang kau lakukan disana ?" Tanya mom tegas sambil mengambil posisi tepat disampingku .
" what ! Idon't understand ?" Ucapku bingung bukannya sewaktu pulang aku sudah memberitahunya sedikit tentang pertemuan itu .
" well momy tadi sibuk dengan pikiran mom sendiri sehingga tak mendengar alasan kau pergi kesana ." Ucap mom yang langsung ditanggapiku helaan nafas berat menyatakan bahwa aku sangat lelah . Bahkan kepalaku ini serasa ingin pecah , sakitnya tak tertahankan karena dari kemarin malam aku sama sekali belum tidur dan pagi pagi sekali aku pergi dan pulangnya aku hanya mengistirahatkan tubuh saja tidak dengan otakku .

" aku kesana untuk mengetahui segala hal yang harus kuketahui " ucapku tanpa menoleh kearah mom
" apa saja yang sudah kau ketahui ?" Tanya mom namun aku menemukan sesuatu yang aneh pada suara mom yaitu ketakutan .
" mom , why you scared ? Bukannya seharusnya mom penasaran atau bahkan khawatir ?" Tanyaku dengan nada menuduh.
" no ... i just ... yah mom hanya takut kalau kau mendengar yang tidak seharusnya kau dengar ." Ucap mom
" semacam ?" Tanyaku
" seperti kenyataan yang ... ah kita sedang membicarakan apa yang kau lakukan dan bukan apa yang mom takutkan ." Ucap mom mengalihkanku
" no . Aku mau mendengar semuanya mom " ucapku menatap kearah mom meyakinkan dengan tatapan penuh pertanyaan
" hmmm no it's just hanya ketakutan yang tak mendasar dan tidak penting " kilah mom seperti menyembunyikan sesuatu .
" mom apa ada yang mom sembunyikan ? Mom tahukan bahwa aku ini bukan lagi anak kecil yang bisa mom manipulasi dengan segala perkataan mom " " aku tidak hanya akan mencari tahu yang terjadi , tapi aku akan menuntaskannya hingga tak ada lagi yang ditutupi . Dan jika kenyataanya lebih buruk daripada yang kubayangkan maka aku tak akan pernah berharap terlahir di keluarga semacam ini dan setelah mengetahui apa yang kalian lakukan dan kalian siapkan untukku aku hanya akan bilang pada kalian bahwa ini bukanlah kehidupan yang layak kudapatkan melainkan kutukan bagiku " Ucapku sendu dan menatap wajah kecewa mom dengan nyalang . dia hendak menyentuh punggungku namun sebelum itu terjadi aku bangkit dari dudukku dan berjalan kekamar karena merasa tak ada yang perlu aku bicarakan .

Author 's (harap dibaca )

Well thx to all of u guys yg sudah mau mampir baca ke cerita ini . Tolong tinggalkan jejak di cerita saya ini . Part ini sudah di edit , bagi visitors yang baru harap diikuti ceritanya hingga akhir karena akan lebih menarik jika kita tahu keseluruhan ceritanya

Xxxxxxxxxx

Libra16love

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang