chapter 15

30 1 0
                                    

" hufft ... sudah kukatakan jangan pernah keluar dari fan ini jika tidak dalam keadaan darurat bukan ?" Tanya ray kesal pada cartwild bersaudara sambil menghela nafas berat
" maafkan kami senior " ucap mereka sambil menunduk
" ray ... memangnya ada apa ? Kenapa aku tak boleh keluar ? Kami hanya berjalan jalan sebentar saja ray " ucapku sambil menunjukan wajah sedihku
" baiklah tapi lainkali jangan ulangi ini lagi angel ! Dan kalian juga ! " ucap ray sambil menunjuk kami bertiga secara bergantian

" baiklah senior " ucap cartwild bersaudara
" bossy " gumamku sambil memalingkan wajahku kearah lain selain wajahnya sedangkan cartwild bersaudara tertawa karena mendengar gumamanku
" aku mendengarnya angel " ucap ray sambil melirikku

" aku ingin tidur " ucapku acuh lalu pergi meninggalkan mereka dan kembali beristirahat

--o0o--

Paginya aku terbangun tanpa mendengar kegaduhan ataupun keributan lainnya , aku tidur dengan sangat pulas dan juga cukup serta mencium aroma sedap dari arah depan fan . Aku berjalan ke arah aroma yang sangat mengusikku pada pagi ini dan disambut oleh matahari berwarna jingga yang begitu indah

" selamat pagi nona jusuf " sapa eddy
" just call me angel " ucapku singkat sambil berjalan kearah sofa untuk duduk
" nona angel pagi ini senior pergi lagi untuk melaksanakan tugas dari atasan " ucap edward yang baru muncul dari luar fan
" just call me angel " ucapku jengah sambil memutar kedua bola mataku
" hmm angel... mari kita sarapan terlebih dahulu " ucap edward sambil membuka bungkusan yang ia bawa lalu kamipun sarapan dalam diam .

Setelah sarapan , akupun bergegas mandi lalu hendak berjalan keluar menghirup udara pagi diluar fan namun belum sempat aku membuka gagang pintu fan suara deheman keras mengagetkanku . Aku seketika membeku ditempatku berdiri lalu menoleh kearah sumber suara , menampakan dokter mike dengan seringainya yang menggelikkan itu serta matanya yang mengedip nakal . Aku hanya memandangnya datar tanpa ekspresi seakan tak tergoda atau terganggu sama sekali dengan dokter mike .

" bagaimana hari keduamu di livorno cantik " tanya mike yang tampak duduk menatapku dari atas hingga bawah dengan masih duduk manis disofa fan
" nothing special " ucapku enteng
" kau belum tahu beberapa tempat yang sangat indah di livorno " ucap mike sambil terkekeh kecil
" whatever , lagipula aku tidak boleh keluar dari fan ini " ucapku cemberut sambil berjalan duduk di sofa
" benarkah ?" Tanya mike dengan nada tak percaya yang dibalas anggukan olehku
" lalu mengapa kau tadi hendak membuka pintu fan ? Jangan bilang kau berniat untuk kabur " tanya mike sambil memicingkan matanya curiga
" it-tu hmm ... aku hanya ingin mencari cartwild bersaudara , dimana mereka ?" Tanyaku mengalihkan pertanyaan
" mereka sedang bertugas sebentar , makanya aku berada disini " ucap mike disambut 'o' ria dariku

" dan ada satu lagi alasanku berada disini " ucap mike sambil membongkar isi tasnya yang berada disampingnya
" hmm ... what was that ?" Tanyaku penasaran
" hmm... kita akan mengecek lukamu " ucap mike sembari mengeluarkan perlatan steril yang terpack rapih
" apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku sedikit takut
" membuka jahitan lenganmu " ucap mike enteng
" hah !? Tapi ak-aku .." ucapku gagap
" tenang ini tidak akan sakit " ucap mike menenangkan sambil memakai sarung tangan sintetis dan membuka packaging dari peralatan kedokteran tadi
" baiklah , aku akan membuka perbannya terlebih dahulu " ucap mkie sambil mengayunkan gunting yang berwarna metalik steril itu kearah perbanku dan memotongnya dengan sekali hulusan
" kita lihat apakah jahitannya sudah mengering atau belum " ucap mike sambil bergerak diatas tanganku tanpa keraguan sedikitpun

" lihatlah , jahitannya telah mengering " ucap mike membuatku melirik sedikit dengan ragu kepada lenganku . Terlihat tiga benang berjejer rapih diatas lenganku yang panjangnya hanya setengah inchi kurang
" hmm... cepat tuntaskan itu " ucapku samhil mengalihkan pandanganku kearah lain selain lenganku
" kau lucu " gumam mike sambil terkekeh kecil yang masih dapat kudengar cukup jelas karena jarak diantara kami tidaklah jauh

" aku akan mulai memotong benangnya , kumohon jangan bergerak " ucap mike semakin membuatku tegang hingga bulir bulir keringat sudah menggenang dikeningku . Perlahan aku merasakan sengatan dingin menyergap kulitku karena gunting itu menempel pada kulitku kemudian terdengar 'CLEK' yang berasal dari gunting itu dan berlanjut hingga ke jahitanku yang terakhir
" hufft... kau benar benar tak bergerak " ucap mike menyindirku

" cepatlah kumohon " ucapku tak sabar sedangkan mike hanya terkekeh kecil
" baiklah sekarang adalah tahap terakhir , aku hanya akan membersihkan lukamu dari benang benang yang tersisa . Tetapi ini agak sedikit ngilu dan juga geli " ucap mike sambil tersenyum

Kemudian mike mengambil pinset yang cukup kecil lalu mecabuti benang benang yang seperti tertanam dibawah permukaan kulitku . Rasanya sedikit geli karena benang benang itu dicabuti perlahan dan sedikit gatal serta ngilu karena beberapa jahitan masih agak basah yang menyebabkan sedikit sakit saat dicabuti .

" done " ucap mike sambil berberes perlatannya lalu menutupi lukaku dengan sedikit cairan antiseptik lalu kembali ditutupi kasa kering .

" dalam beberapa hari kau bisa membuka kasa itu dan menetesinya dengan antiseptik saja namun untuk sementara waktu lukamu perlu ditutupi dulu " jelas mike
" baiklah " ucapku sambil mengangguk .
Kemudian mikepun kembali duduk disampingku sedangkan aku masih menatap perbanku tak percaya .

" kau tak perlu melihatnya seperti itu " ucap mike sambil mendengus
" hufft aku tak pernah menyangka bahwa aku pernah tertembak " gumam ku yang masih dapat terdengar
" dan kau harus mulai membiasakan dirimu , karena setelah ini ada yang lebih mengerikan sedang menunggumu " ucap mike sambil menatap lurus sedangkan aku hanya memandangnya sendu

--o0o--

Setelah pembicaraan kami selesai , akupun memutuskan untuk kembali beristirahat . Dan disinilah aku , duduk merenung memandang kenangan indahku bersama dad dan mom . Betapa perhatiannya dad pada kami berdua dan betapa cintanya ia pada mom tak dapat aku gambarkan dengan kata kata .

" dad " seruku dari bawah tangga
" yes ? Sweet heart " balas dad dari atas tangga
"Dad .. aku ingin baju ini " tunjukku dengan wajah pupy face yang menjadi andalanku jika sedang merajuk pada dad
" for godness sake ... sweet heart dady sedang bekerja " teriak dad frustasi bercampur kesal dan itu semakin membuatku semakin kesal pada dad
" dady are you yelled to me ?" Ucapku dengan suara bergetar
"No , sweet heart . Okay i'm coming " ucap dad sambil menutup pintu kamarnya lalu turun dari tangga dan menghampiriku yang sedang merajuk diruang tamu

" what's wrong honey ?" Tanya dad sambil mencubit pipiku sedang aku segera menangkis tangannya
" i want that " tunjukku pada sebuah majalah
" okay , when we buy it ? " tanya dad samvil mengamati majalah itu
" now " ucapku sambil berbinar dan ditanggapi anggukan oleh dad

" angel !!! Wake up " teriak seseorang sambil menepuk pipiku
Akupun menggeliat dalam selimutku dan membalikkan badanku
" angel ! Kita harus pergi sekarang !" Teriak orang itu sambil

Xxxxxxxxxxxxxx
Libra16love

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang