chapter 7

52 4 0
                                    

" well tak ada yang perlu dimaafkan mom " ucapku sambil menyentuh pundaknya dengan kedua tanganku .
" tapi mom merasa sangat bersalah tadi malam ..." " mom please i have to go , dan aku tak akan pernah bisa meninggalkan mom dengan kondisi seperti ini . Mom you have to strong and waiting us in house . Be health and i will return to our home " potongku sambil menatap mom intens .

Ucapanku langsung dijawab dengan anggukan mantap dari mom . Setidaknya aku tak perlu merasa bersalah meninggalkan mom dengan keadaan marah .

" pak denny tolong jaga mom ! Bantu mom mengurus segala keperluan rumah dan minta bibi marie untuk menjaga pola makan mom . Pak denny aku akan selalu menelfon pak denny untuk memantau mom . sekarang bapak yang harus menggantikan tugas saya dan juga dady selama kami belum pulang " ucapku beralih ke pak denny tanpa melepaskan tanganku dari pundak mom .
" baik nona , saya akan melakukan tugas saya sebaik baik mungkin , nona mau saya antar ? " tanya pak denny dengan sopan .

Aku menggeleng dan beranjak dari tempat itu lalu mengambil barang barang yang juga dibantu pak denny . Dengan perlahan aku berjalan menuju mobil dan memasukan barang barangku dan menatap kearah rumah sekali lagi untuk memastikan . Rumah yang selama ini tampak sangat hangat sekarang menjadi sebuah tempat yang dingin dan juga sepi .

Setelah berpamitan akupun masuk kemobil dan memacu mobil mazda miataku dengan cepat agar tidak ketinggalan pesawat . Setelah beberapa menit akupun sampai di bandara dengan tepat waktu bahkan tersisa tiga puluh menit untuk meminum kopi atau sarapan di reatoran yang ada di bandara .

Aku agak kesulitan mengeluarkan barang barangku yang diletakkan dibagasi . Sepertinya pak denny menaruhnya terlalu dalam agar barang barangku tidak terguncang sewaktu perjalanan kebandara .

" perlu bantuan ?" Tanya seseorang dari belakang punggungku sontak membuatku menoleh kearahnya dan setelah tahu siapa orang itu aku sangat terkejut bukan kepalang .
" ray ? Sedang apa kau disini ?" Tanyaku sambil menatapnya bingung sepertinya dia juga sama terkejutnya dengan aku terbukti dari wajah bingungnya setelah melihatku .
" hmmm aku akan berangkat ke italia untuk mengerjakan beberapa tugas yang diberikan amber padaku " ucapnya sambil menaikan alisnya masih bingung .
" dan kau ?" Tanyanya
" hmmm aku juga akan pergi ke italia untuk mencari beberapa informasi ." Ucapku sangat bingung . Amber ? Apa yang akan dia lakukan denganku dan juga ray ? .
" well we are in the same flight " ucapnya sambil menggidikan bahu
" biar aku bantu " ucapnya sambil berusaha menarik barangku namun barangku tak kunjung keluar ia menatapku bingung .
" hmm mungkin pak denny menaruhnya terlalu dalam dan membuatnya tersangkut " ucapku seakan membaca ekspresinya yang kesulitan menarik barang barangku keluar .

Setelah beberapa menit kemudian barang barangku berhasil keluar dan ray dengan sigap meletakkanya kebawah aspal .
" well barang bawaanmu berat juga " ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal aku tersenyum entah karena perkataanya atau juga dengan tingkahnya .
" aku akan pergi keitalia dalam waktu sebulan atau bahkan bisa lebih " ucapku sambil menutup bagasi mobil dan menguncinya .
" well waktu yang lama " ucapnya sambil menarik koperku dan berjalan bersama keluar dari area parkiran .
" kau sendiri ?" Tanyaku sambil menatap kearahnya dan meneliti kearah koper yang ia bawa .
" iya . aku akan ada diitalia dengan waktu yang tidak tentu . Maybe two or three month until my jobs are done." Ucapnya sambil tetap menatap kearah depan tak bermaksud mengacuhkanku . Aku hanya mengangguk dan berjalan lebih cepat guna menyamakan langkah kakinya yang lebar .

" pekerjaan semacam apa ?" Ucapku sambil menatapnya
" semacam mengatur saham atau meeting bersama asisten cantik misalnya " ucapnya sambil menggidikan bahu menatap kedepan masih tetap berjalan
" what ?" Ucapku bingung sambil menatapnya bingung dan menaikkan kedua alis membentuk kerutan aneh dikeningku dai yang mendengarnya hanya terkekeh pelan .
" kau ini CIA atau CEO ?" tanyaku sambil terkekeh kecil tak menyangka dan menatapnya lekat . Diapun ikut menghentikan langkahnya dan menatapku dengan aneh .
" tentu saja CIA " ucapnya tegas lalu kembali tersenyum
" tetapi ... ah biarkan sajalah " ucapku sambil mengibaskan tangan berusaha tak peduli dan menyadari bahwa diriku sekarang menunjukkan bahwa aku tertarik untuk mengetahui pria itu lebih lanjut.

Beberapa waktu yang lalu kami saling berbincang sedikit tentang pekerjaan dan juga pendidikan di sebuah cafe yang ada didalam bandara . Sekarang kami sedang berjalan kekabin pesawat yang sebentar lagi akan take off.

" dimana kau duduk ?" Tanya ray padaku setelah kami berada didalam badan pesawat dan bergegas untuk duduk .
" sepertinya disana " ucapku sambil menunjuk kearah barisan tengah .
" baiklah aku berada diujung . Setelah take off dan kau sangat bosan ditempat dudukmu kau bisa kebelakang dan menemuiku jika kau mau " ucapnya yang disambut anggukan dariku setelah itu ray pergi menuju kebarisan belakang pesawat .

Setelah duduk beberapa pramugari berlalu lalang untuk membantu para penumpang menemukan tempat duduk atau sekedar menyapa penumpang . Setelah semua penumpang duduk dengan manis ditempat duduknya salah satu pramugari maju kedepan dan memperagakan bagaimana menggunakan pelampung dan juga menggunakan seat belt . Entah kenapa aku merasa bosan sekali dengan apapun yang ada disini jadi aku memutuskan untuk menutup kedua mataku dan tidur untuk beberapa saat .

Aku melihat seseorang yang memakai sebuah pakaian hitam menghampiriku entah kenapa tubuhku merasa ini saatnya untukku berlari tanpa mengetahui alasan pasti kenapa dan untuk apa . Sosok itu mengejarku dengan cepat , wajahnya tak terlihat karena disekitarku ditutupi kegelapan malam . Aku tak tahu kenapa aku merasa takut dan ingin menjerit bahkan menangis saat itu juga namun aku tak melakukannya . Aku terjatuh karena tanpa sadar aku menedang batu yang cukup besar berada tepat didepanku . Sosok itu terus saja mendekat tanpa mengurangi kecepatannya ia merogoh sesuatu dari kantung jaketnya dan mengeluarkannya dengan kasar dan menunujkan sebuah pisau kecil .

Seketika aku merangkak mundur untuk menghindari namun terlambat dengan mulus pisau itu melayang menuju dadaku .

Aku terbangun dan mendapati ray sudah duduk disampingku dan mengguncang pundakku .
" angel kau ... tidak apa apa bukan ?" Tanyanya dengan wajah khawatir sambil menangkap pundakku . Aku hanya menggeleng pelan karena terguncang dengan mimpi yang menghampiriku.

Akupun menyandar kasar pada bangku . Ray dengan cemas tak berhenti menatapku dengan sedikit risih akupun membalikan badan kearah sebaliknya menghindari tatapan ray . Terdengar helaan nafas panjang khas pria dari arah punggungku .

Mimpi itu terngiang dikepalaku , sepertinya aku harus membasuh wajahku untuk menghilangkan pikiran tentang mimpi mimpi itu . Aku beranjak dari kursi dan hendak kekamar kecil yang berada di ekor pesawat namun sebuah telapak tangan besar dan juga kasar khas pria menangkap pergelangan tanganku membuatku menatap kearah tanganku lalu melihat ray yang menatapku khawatir .

" kau mau pergi kemana ?" Tanyanya sambil melonggarkan tangannya
" kekamar kecil , sepertinya aku butuh membasuh wajahku " ucapku lalu berjalan menuju ke ekor pesawat .

Saat aku hendak membuka pintu secara tiba tiba pintu toilet terbuka . Dengan terperanjat akupun berteriak kecil dan beberapa saat kemudian aku menghela nafas lega setelah melihat seorang pria dengan penampilan misterius muncul dari balik pintu . Pria itu menaikkan alis bingung melihatku berteriak seakan akan dia adalah hantu .

" are you okay miss ?" Tanya pria paruh baya dengan wajah asing
" yes , i just surprised " ucapku ringan .
Lalu pria itupun berlalu melewatiku namun tetap menatapku penuh curiga dan juga penasaran .

Author

Jangan lupa vommentnya ! Sorry kalo ada typo yah . Dan mohon partisipasinya

Xxxxxxxxxxxx

Libra16love

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang