chapter 20

35 0 0
                                    

Author's

Biasanya auhtors note aku taruh dibagian akhir cerita tetapi sekarang aku taruh di bagian awal cerita supaya para readers saya baca terlebih dahulu keluhan authors nya ... and btw sya seneng cerita sya akhirnya di apresiasi dengan bertambahnya vote dari para readers , walaupun tidak sesuai target ^^ so...

Happy reading

THE LAST MISSION

" setelahnya kurasa kau yang lebih tahu dibanding kita berdua " ucap ray frustasi dan seakan sadar iapun menegang ditempatnya lalu menghembuskan nafas beratnya
" bagaimana keadaan angel ?" Tanya ray
" hufft... dia mengalami beberapa luka dikepalanya dan sisanya hanya memar atau luka goresan saja " jelas amber sambil mengusapkan wajahnya kesal
" apa yang akan kita lakukan sekarang amber ? Angel .. dia selalu dalam bahaya dan kita dalam keadaan yang tidak bisa melindunginya " keluh ray

" itu nanti akan dibicarakan lagi tapi sekarang kalian berdua harus sembuh terlebih dahulu " ucap amber
" actually , kita sudah punya rencana namun melihat keadaan kalian yang seperti ini kurasa rencana kami akan menjadi boomerang bagi kalian " sesal amber lalu memutuskan bangkita dari duduknya di sofa tunggu yang disediakan oleh pihak rumah sakit dan berjalan karah pintu dan hendak keluar
" kau mau kemana tuan amber ?" Tanya ray yang melihat gerakkan pria tua itu
" apa aku harus melapor padamu untuk apa yang aku ingin kerjakan ?" Tanya amber kesal
" aku hanya bertanya " ucap ray sambil menggidikan bahunya
" aku ingin melihat keadaan klien kita " ucap tuan amber lalu menghilang dibalik pintu

Amber yang keluar dari ruangan rawat inap ray berjalan menuju ruang rawat inap lainnya yang berada diujung lorong dua pintu disebelah ray . Ia dengan perlahan membuka pintunya dan masuk kedalam , ia duduk dan melihat dengan sendu kearah angel yang sedang terbaring dengan selang oksigen di hidungnya untuk membantu wanita itu bernafas
" kau tahu .. " ucap amber yang tidak ditanggapi respon apapun oleh wanita didepannya itu
" ayahmu adalah orang pertama yang kukenal dan dia adalah orang yang paling lama kukenal .. " lanjut amber
" aku sangat mengenalnya bahkan kurasa lebih dari kau mengenalnya selama ini , karena yang kutahu hari hari yang dilewatinya hanya ia habiskan dikantor untik bekerja dan bekerja " helaan nafas berat terhembus dari bibir keriput laki laki itu
" dia sangat bangga memilikimu kau tahu .. dia selalu membanggakan anaknya didepan kami semua dan hal itulah yang membuatku iri padanya karena ia memiliki keluarga yang sangat sempurna .. tidak sepertiku . Lihatlah aku .. bahkan aku tak memiliki teman mengobrol sehingga aku berada disini dan mengobrol dengan seseorang yang belum sadarkan diri " laki laki itupun terkekeh kecil

" ayahmu adalah orang satu satunya temanku mengobrol dan dia jugalah teman satusatuku sedangkan sisanya hanya kuanggap sebagai partner bekerja tapi tidak dengan ayahmu karena setiap aku bersamanya aku seperti sedang bersama keluarga sekaligus temanku " mata pria itupun menerawang datar
" tapi sekarang ia dianggap menjadi pengkhianat yang kuyakin ia pasti melakukan itu karena ada sebabnya dan itu tak lebih karena kebaikan pria bodoh itu , dan aku tak bisa berbuat banyak karena aku hanyalah seorang pria tanpa wewenang apapun dan hanya menjalankan tugas tanpa memihak "
" maka dari itu aku bergantung padamu nak ... kaulah satu satunya orang yang harus dan pasti menemukan pria itu dan membawanya untuk memberikan kita penjelasan " ucap amber penuh harap
" jadi kumohon .. bangunlah dan cari ayahmu sebelum kita semua terlambat " ucap amber lalu meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya harap
" aku sangat mengharapkan mu membawa saudara dan juga temanku yang bodoh itu " ucapnya lalu beranjak bangkit dari kursinya dan hendak keluar dari tempat itu sebelum

" tuan amber ... " gumam seseorang dengan lemah membuat amber menoleh dan mendapati anak dari temannya itu membuka matanya sambil meringis memegang kepalanya
" aww.. kepalaku " gumamnya sambil terus mengusap perbang dikepala nya
" kau sudah sadar ?" Tanya amber sambil tersenyum lembut kearah angel
" memangnya aku kenapa ? Dan apa yang kau katakan sebelum itu ? Aku mendengar kau memangil namaku tapi aku tak medengarnya jelas " ucap angel sambil berhenti memegang kepalanya
" tunggu ! Biar aku memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu terlebih dahulu " ucap amber

Beberapa perawat datang untuk memeriksa angel setelah panggilan dari amber , setelah beberapa pengecekan para perawat mengatakan bahwa keadaan angel saat ini masih stabil dan butuh banyak istirahat untuk beberapa hari sebelum dokter bagian saraf datang untuk kontrol pertamanya karena saat ini dokternya sedang berhalangan datang
" baiklah terimakasih suster " ucap amber setelah para perawat itu menjelaskan sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu

" untuk beberapa hari kedepan kau dan ray akan dirawat dirumah sakit ini untuk sementara " ucap amber sambil merapihkan nakas disamping brangkar wanita itu
" ray ? Kenapa ia bisa dirumah sakit ?" Tanya angel bingung
" dia juga tak tahu .. tapi apa benar kau dan ray dicegat di jalan dan akhirnya kecelakaan ?" Tanya amber
" hmmm... kalau dicegat itu benar tapi kalau kecelakaan aku tak ingat pasti apakah aku benar kecelakaan atau tidak karena aku tidak ingat " ucap angel

Amber yang mendengar itupun mengangguk maklum
" baiklah aku harus kembali bekerja , kuharap kau menikmati waktu istirahatmu ini , dinakas aku sudah menuliskan jadwal minum obatmu dan aku sudah mengurutkan obatmu supaya kau lebih mudah meminumnya " ucap pria itu lalu meraih kenop pintu dan hendak pergi
" aku akan menyuruh ray untuk menengokmu dan menemanimu selama aku tak ada disini .. ia hanya berbeda beberapa blok dari sini " ucap amber yang ditanggapi anggukan kepala oleh angel sebelum akhirnya amber menghilang dibalik pintu dan angelpun memutuskan untuk memejamkan matanya untuk sebentar karena entah mengapa ia merasa sangat mengantuk

--o0o--

Setelah tuan amber meninggalkan ruang rawat ray , ruangan itu pun menjadi sunyi dan tidak ada kegiatan apapun yang bisa ray lakukan selain menggonta ganti acara televisi secara random . Itu ia lakukan hampir selama 1/2 jam dan dengan malas ray akhirnya mematikan televisi dan beranjak duduk dari posisinya dan berjalan dengan malas ke taman rumah sakit .

Ray berjalan dengan menenteng infusnya perlahan sampai di taman rumah sakit , ia menghirup udara disekelilingnya dan menghembuskannya perlahan berharap mendapat ketenangan

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang