chapter 8

43 4 0
                                    

Aku menatap pantulan diriku di cermin . Aku menghela nafas panjang saat melihatnya , wajahku sangat kusut dan juga kacau . Dengan kasar akupun membasuh wajahku dengan air keran beberapa kali . Setelah itu aku merapikan rambutku yang berantakan ini lalu mengikatnya menjadi guntalan kecil lalu melenggang keluar .

" hmm excuse me, can you give me some water please ?" Ucapku pada seorang pramugari yang tak jauh dari toilet .
" sure . Wait the minute " ucapnya lalu pergi menghampiri temannya yang sedang bertugas menawari minuman pada penumpang . Tak lama kemudian pramugari itu menghampiriku dengan sebotol air mineral ditanganya dan memberikannya padaku .

" here you are " ucapnya
" thank you " ucapku lalu mengambil botol air mineral itu dari tangan pramugari dan menenggaknya
" well if you need some ..." " no thank you " potongku lalu berjalan kembali ketempat dudukku menghiraukan pramugari itu dengan botol air mineral masih ada di tanganku . Tiba tiba seseorang mengambil botol itu dari tanganku sontak membuatku menoleh kearahnya dan melihat ray menenggak habis airmineral itu .

" seharusnya kau mengambilnya sendiri " ucapku sambil mendengus kasar .
" well kau sudah tahu akan menginap dimana ?" Tanyanya menghiraukanku
" ya . " ucapku singkat lalu memalingkan wajahku kearah lain .
" sepertinya mimpi burukmu itu berpengaruh besar pada sikapmu " ucapnya . Dengan malas aku menoleh kearahnya .
" ya , aku tahu ray " ucapku mempertegas
" kau akan menginap dimana ?" Tanyanya
" aku tidak tahu " ucapku sambil menggidikan bahu
" kau bilang kau tahu akan menginap dimana " ucapnya sambil menaikkan alisnya bingung .
" aku ikut tour " ucapku sambil menoleh kearah lain menghiraukan tatapan ray yang membuatku jengah
" tour ? Kau kesini untuk berlibur ?" Tanyanya
" tidak " ucapku masih tetap memandang kearah lain
" lalu ? " tanyanya lagi aku sendiri sudah muak dengan pertanyaanya itu .
" ray aku lelah " ucapku berusaha unguk menutup mataku lagi . Terdengar helaan nafas panjang dari ray namun aku tetap tak menghiraukannya karena aku benar benar lelah .

Author' s pov

Suara pengumuman bahwa pesawat sebentar lagi akan landing bergema disepanjang kabin pesawat . Angel yang mendengarnya segera merapatkan seat beltnya dan membenarkan posisi duduknya setelah menghindar dari pertanyaan ray yang membuatnya benar benar penat .

Setelah beberapa jam dipesawat inilah waktunya angel turun dari pesawat untuk istirahat dan mengisi perutnya dicafe cafe yang berada di airport dan kembali lagi kepesawat menuju italia .

" two coffee latte plis " potong ray saat angel hendak memesan . Angel benar benar muak dengan semua ini , ia memutar bola matanya lalu menoleh mendapati ray sedang tersenyum kearahnya .

" ray ! " ucap angel sambil berkacak pinggang kearahnya . Ray hanya bisa menggidikan bahu kearahnya .dan itu membuat angel benar benar lelah

" here " ucap waiters yang mengantarkan minuman kemeja mereka berdua .
" and two tiramisu cake pliss " ucap ray dan dibalas anggukan dari waiters . Mereka berdua ada dicafe yang sama dan tetap bungkam menciptakan kecanggungan diatara mereka .tak lama kemudian pesanan ray sampai . Ray mengucapkan terima kasih lalu keheningan mulai tercipta .
" angel ! " panggil ray dibalas deheman panjang dari angel
" kau marah padaku ?" tanya ray hati hati dan dibalas delikan dari angel . Ia benar benar bingung harus mengatasinya dengan apa . Ia hanya menghela nafas panjang . Keduanya menyantap tiramisu cake dan coffee lattenya dalam diam . Tak ada yang memulai pembicaraan . Dan ray merasa kalau angel hanya butuh ketenangan jadi ia juga memilih diam .

" kau akan menginap dimana ?" Tanya ray memulai pembicaraan memecah keheningan .
" emerald hotel " ucap angel tak acuh .
" hmm . Kau benar benar marah padaku " ucap ray dibalas dengusan kasar dari angel .
" kau tahu aku tak bermaksud untuk ..." " baiklah bisakah hentikan pembicaraan ini " ucap angel luluh .

Ray tersenyum penuh kemenangan setidaknya angel tidak marah padanya .
" kau tahu kau akan tampak cantk jika kau tersenyum " ucap ray membuat angel membelalakan matanya tak percaya . Beberapa menti kemudian semburat merah terlukis dipipinya membuat ray tekekeh pelan .
" ternyata kau lebih cantik jika memerah " ucap ray lagi lagi membuat angel tambah memerah entah dalam artian angel marah atau malu .
" kita harus kepesawat " ucap angel singkat meninggalkan ray yang masih terduduk . Sadar ia ditinggal angel iapun beranjak dan meninggalkan uang dibawah cangkir kopinya lalu berlari kecil mengejar angel yang sudah berjalan didepannya .

Angel lagi lagi bosan menunggu penerbangan selanjutnya setelah transit ia tak banyak bicara dengan ray lalu pergi meninggalkannya di cafe tadi . Ia menyesal kenapa ia harus beranjak dari cafe tadi padahal masih banyak waktu tersisa membuatnya harus menunggu dengan sabar . Ia menghela nafas berat lalu menoleh kearah ray yang sedang sibuk dengan laptopnya . Ia juga menyesal karena mungkin perkataanya dan sikapnya membuat ray menjadi berubah dingin kepadanya .

" kau bosan ?" Tanya ray membuat angel sedikit kaget
" hmmm . Yah aku sangat bosan " ucap angel kecewa .
" seharusnya tadi kita lebih banyak mengobrol dicafe tadi " ucap ray masih sibuk dengan laptopnya . Ia tahu mungkin tingkahnya ini sangat terkanak kanak sehingga membuatnya susah sendiri .
" baiklah kita akan berjalan jalan sebentar untuk melihat lihat . Kau mau bukan ?" Tanya ray sambil menutup laptopnya . Angel menatapnya tak percaya lalu akhirnya mengangguk .

Sudah setengah jam mereka berdua berkeliling bosan . Angel bahkan sudah sangat lelah menjelajahi setiap sudut stand yang berada di airport ini . Sedang ray masih sibuk memperhatikan beberapa barang yang ia lewati tanpa tertarik sama sekali . Sekali lagi angel menghela nafas untuk sekian kalinya dihari ini . Hari yang benar benar lelah untuknya bahkan sebelum memulai apa apa .

" kau kelihatan lelah " tanya ray khawatir
" yah aku lelah dan juga bosan " ucap angel
" baiklah kita kembali keruang tunggu saja sepertinya beberapa menit lagi pesawat kita akan take off " ucap ray sambil menarik tangan angel .

Angel merasa ada sengatan listrik yang benar benar tinggi menyengatnya barusan akibat sentuhan ray . Ia tak mengerti kenapa ia bisa seperti ini karena ia belum pernah mengalaminya dan ini kali pertamanya merasakan ada desiran dihatinya membuatnya lagi lagi memerah .

Angel meangambil tempat duduk yang mengahadap jendela untuk mengurangi jenuhnya yang semakin menjadi jadi . Sebenarnya tempat duduk ini milik ray namun angel memintanya bertukaran karena angel ingin merasakan bagaimana rasanya duduk menghadap kaca . Ia tersenyum geli mengingat alasan yang tak masuk akalnya itu bahkan wajah ray yang berubah darstis karena alasan yang terkesan basa basi .

Ia melirik ray sekilas . Pria itu sedang memejamkan matanya namun tak lama kemudian ia terusik dengan suara karena teman sebangkunya bergerak kesana kemari sambil berteriak histeris . Angel terkekeh pelan betapa beruntungnya dia duduk di kursi ray sedang ray menahan kantuk karena lagi lagi ia mendengar teriakan yang memekakan telinganya . Angel mengedarkan pandangannya kesekelilingnya dan mendapati seorang pria sebaya ayahnya sedang memeluk anaknya yang menangis berusaha menenangkannya . Pemandangan ini membuat hatinya kembali perih karena lukanya lagi lagi ditaburi garam setelah melihatnya . Angel menyeka airmatanya disudut matanya lalu membalikkan tubuhnya kearah jendela kembali melihat gumpalan gumpalan putih yang halus dari balik kaca . Ia berharap perjuangannya ini tak akan sia sia .

Author's
Jangan lupa vote yah ! Sekian terimakasih

Xxxxxxxxxxx

Libra16love

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang