(Agham PoV)
Sekembalinya Mario dari kantin, ia langsung menuju meja. Saat sampai di meja..
"heh, tadi gue udah sampein salam lo buat doi"
"maksud lo?" tanya gue bingung.
"iya, tadi gue lewat kelas sebelah, gue liat Kirana dan gue sampein aja salam lo buat dia." Ujarnya sambil cengengesan.
"ah gila lo!" jawab gue kesal.
"udahlah gak usah malu kali. Lumayan kirim salam sama cewe cantik macam dia" ujarnya sambil cengengesan.
"gue ga enak sama Tanaya cuk!" ucap gue setengah berbisik.
"yaelah woles kali. Dia banyak yang naksir juga kok. Tapi sih, kalo gue perhatiin, dia naksir elu bos. Kalo sampe beneran gimana?" tanya Mario yang awalnya bercanda menjadi serius.
"nah itu dia yang gue bingung. Ngerusak persahabatannya gak?" ucap gue sambil memikirkan dua sohib tersebut.
"gak kali lah. Masa iya doi marah gara-gara sohibnya jadian sama lo? Gak lucu kali." Jawab Mario.
"anything can be happen bro."
"just see latter lah!" jawabnya mengakhiri percakapan kami.
Gue melihat Tanaya sedang berbincang dengan teman-teman yang lain. Dan entah kenapa sempat terfikirkan kembali oleh gue apa yang terjadi kalau misalkan gue jadian dengan Kirana. Padahal gue tau banget dari raut mukanya Tanaya, kalau dia naksir sama gue.
"heh, temenin ke kamar mandi yuk! Sekalian ke kantin belakang lah. Seret nih mau minum." Ujar Mario membuyarkan lamunan gue. Tanpa balasan apapun, gue lansgung berdiri melangkah keluar kelas. Saat di depan kelas Kirana, gue memperhatikannya sedang melamunkan sesuatu. Munculah ide untuk memberikan pesan kepada dia.
AghamLW : jangan bengong lo nnt kesambet.
KiranaLW : mksd lo?
AghamLW : liat jendela deh
Gue melihat dia lansgung menengok ke arah jendela. Tepat saat dia meilaht gue, gue memberikannya senyum terbaik gue.
'ah apaan sih lo pake senyum segala' umpat gue dalam hati. Mario yang melihat kejadian itu hanya tersenyum geli sambil terus berjalan.
KiranaLW : lo ngintipin gue di kelas? Rajin amat. Ck.
Lama gue tak membalas pesan darinya karena panggilan alam yang menuntut ku untuk segera membuang. Setelah selesai, sambil berjalan ke arah kelas, gue membalas pesan Kirana.
AghamLW : tau aja sih lo. Haha
KiranaLW : gadanta lo ah.
AghamLW : gak balik sm Tanaya kan? Brg sm gue ya?
KiranaLW : tau drmn? Gue hrs lgsg balik
AghamLW : hmpir sekelas cewenya mau ke deljunct trmsk sohib lo. Tenang elah gue anterin lo ke rumah.
KiranaLW : okelah. Lumayan hemat uang ongkos. Haha
AghamLW : nanti gue tunggu di parkiran ya.
KiranaLW : ga enak ah kalo di parkiran. Gue tunggu di halte depan aja ya. Jrg anak budas yg di situ.
AghamLW : ok. See yaa, beib.
Setelah pesan terkirim, gue mengecek kemabali apa yang bau saja gue tulis.
'dih gue apaan banget sih nulis 'beib'. Mampus ajalah lo kalo dia sampemarah sama gue dan ngebatalin untuk pulang bareng gue.' Pekik gue kesaldalam hati. Kelanjutan masalah nanti, ya biarkanlah waktu yang menjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/66451645-288-k461075.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Terakhir
Teen FictionKirana, sahabat terbaik Tanaya harus mendapat cobaan-yang cukup- berat. Segala cara ia lakukan demi sahabatnya tersebut tanpa kenal kata menyerah. Akan tetapi, takdir berkata lain. Keadaan kini berbalik kepada Tanaya. Apa yang harus diperbuat Tanaya...