(Kirana PoV)
Siang ini Agham dan Mario lagi di rumah Tanaya buat ngerjain tugas kelompok.
'ah sial gue ga bisa dateng lagi. Coba aja ibu nggak nyuruh gue. Hft' ucapku dalam hati.
"Kirana kamu udah siap anter pesenan?" tanya mas Nizar.
"udah mas. Ayo jalan." Ucapku lalu berpamitan dengan ibu dan segera berangkat menuju toko tempat biasa menitipkan kuenya. Padahal 2 bulan lalu ibu sudah membuka toko sendiri di depan komplek. Tapi ia tetap mau menitipkan kue buatannya di toko-toko yang sudah lama bermitra dengannya. Tak lama, aku dan mas Nizar sudah sampai di toko tersebut.
"kamu yang masuk ya. Mas nunggu sini." Ucap mas Nizar.
"ih curang!" jawabku sambil mengerucutkan bibir.
"udah sana buruan! Biar cepet pulang!" titah mas Nizar kepadaku.
"iya bawel!" jawabku lalu memasuki toko tersebut. Lumayan lama kau berada di dalam toko tersebut. Setelah urusan dengan toko tersebut selesai, aku melangkah keluar toko dan melihat mas Nizar sedang asyik menelefon.
'ih dasar ngeselin! Bilang aja mau telfonan! Ck.' Ujarku dalam hati.
"BURUAN PULANG! GUE CAPE!" teriakku pada mas Nizar karena aku yakin kalau aku berbicara santai tidak akan di dengar olehnya.
"oh udah? Yaudah. Eh bentar dulu ya. Mau pamit sama Nilam dulu" ucapnya santai.
"sebodo amat" ucapku pelan.
"ayo pulang!" ucapnya dilanjutkan dengan menyalakan mesin mobil.
"eh, katanya Abi mau pulang ya? Udah denger belum?" tanya mas Nizar kepadaku yang di jawab dengan gelengan kepalaku.
"ah gimana sih. Tanyain dong sama Tanaya."
"tanya sama orangnya langsung aja sih. Rusuh banget." Ujarku malas.
"tanyain dong. Kan gue lagi nyetir."
"iye bawel!" umpatku kesal.
KiranaLW : abang pulang kapan?
AbiRG : hari ini pulang. Knp?
KiranaLW : pesawat jamber?
AbiRG : 4. Jmpt gw dong. Td anay bilang mang ujang gbs jmpt. Mau ga? Gw traktir deh. Oke?
KiranaLW : Anay aja yg jmpt. Ana males macet"an.
AbiRG : kesian lg kerkom. Jmpt ya? Gw bawa oleh2 nh buat lo
KiranaLW : mas aja yg jmpt y?
AbiR : bebaslah. Yg pntg tlg jmptn gw. Gw sampe jam 5 krg.
"katanya pesawat jam 4. Minta jemput tuh. Mang Ujang ga bisa katanya." Ucapku pada mas Nizar.
"yah mas ada janji sama Nilam jam 3. Sekarang jam berapa?" tanyanya lalu melihat jam. "astaga udah jam setengah 3." Mas Nizar memacu mobilnya dengan cepat. Dalam hitungan menit, kami sudah sampai di rumah.
"Assalamualaikum. Bu, kita pulang" ucapku saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam. Cepet banget?" tanya ibu heran.
"mas Nizar ga pake rem bu." Jawbaku santai. "oh iya bu, abang minta jemput jam 5an. Katanya mang Ujang gak bisa. Terus gimana?" tanyaku kepada ibu.
"bu, mas pamit ya. Ada urusan soalnya. Assalamualaikum." Ucapnya sambil mencium pipi ibu lalu menjawil pipiku.
"hati-hati gausah ngebut Zar!" ucap ibu kepada mas Nizar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Terakhir
Teen FictionKirana, sahabat terbaik Tanaya harus mendapat cobaan-yang cukup- berat. Segala cara ia lakukan demi sahabatnya tersebut tanpa kenal kata menyerah. Akan tetapi, takdir berkata lain. Keadaan kini berbalik kepada Tanaya. Apa yang harus diperbuat Tanaya...