Rumah, pukul 06.07.
Seok Jin sibuk dengan kedua tangannya yang dengan lincah melakukan aksinya di dapur. Membuat beberapa menu sarapan dan susu hangat untuk disajikan kepada anggota BTS di pagi yang sejuk ini. Di ruangan lain, tepatnya diruang bersantai, terlihat Jimin dan Taehyung tengah menonton acara Pororo di Televisi, kebiasaan yang tidak bisa mereka hindari saat pagi sambil menunggu sarapan adalah menonton sebuah kartun. Di samping mereka ada Jungkook yang bola matanya tidak lepas dari sebuah komik yang ia pinjam di perpustakaan dekat tempat tinggal mereka, hanya berjarak sekitar 10 meter dan membutuhkan waktu yang tidak lebih dari 5 menit untuk sampai kesana dengan berjalan kaki.
Sedangkan Hoseok masih nyaman dengan bantal dan selimut bermotif kulit zebra yang membuat dirinya nyaman dan merasakan kehangatan, posisi tidurnya pun terlihat sangat mengagumkan dengan posisi kaki dan tangan yang terbuka lebar memenuhi segala sisi tempat tidur. Namjoon yang mencium aroma masakan Jin yang memang sangat menggoda tersebut, langsung membuka matanya untuk mengakhiri mimpinya sejak semalam. Perlahan Namjoon mengambil posisi duduk dengan mata tertutup dan mulutnya yang menguap. Ia duduk sejenak di tepi ranjang untuk sekedar menunggu nyawanya terkumpul.
"Hoaaamm.. Apa kau sudah bangun?" Yoongi memutar kursinya dengan mengalihkan pangandangannya dari layar komputer agar bisa berhadapan dengan Namjoon, ya mereka bertiga (Hoseok, Namjoon, dan Yoongi) satu kamar dengan tempat tidur yang berbeda. Kamar merekalah yang paling luas diantara yang lain, karena terdapat belasan komputer yang tertata rapih di kamar tersebut. Sehingga kamar mereka berada dilantai dua, sedangkan di lantai dua hanya terdapat tiga ruangan yaitu satu kamar tidur, ruang cuci pakaian, dan satu kamar mandi, serta sebuah rooftop untuk menjemur pakain.
Setiap harinya Yoongi berjaga setiap malam untuk menatap beberapa layar komputer sekedar melihat segala gerak-gerik kejahatan yang muncul dari rekaman CCTV, dan pagi harinya setelah ia sarapan, ia akan tidur. Layaknya seekor kelelawar yang tidur saat matahari sedang menyinari bumi dan terbangun untuk melakukan aktivitas saat bulan mengambil alih posisi matahari.
"Hmm.." Namjoon bergumam sambil menganggukan kepala sebagai respon dari pertanyaan Yoongi.
Merasa nyawanya sudah cukup terkumpul, Namjoon beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi yang berjarak tidak jauh dari kamarnya. Membutuhkan waktu tidak lebih dari enam menit, Namjoon sudah menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Kemudian ia turun menuju lantai dasar, menghampiri Jin untuk sekedar membantunya mempersiapakan hidangan.
"Ada yang bisa ku bantu hyung?" kini Namjoon hanya berjarak satu meter dengan Jin yang sedang sibuk menunagkan air ke satu gelas ke gelas lain hingga tercipta suara air gemericik yang lucu.
"Tolong taruh piring-piring ini ke meja makan," kepala Jin menengok ke arah yang ia maksud untuk menujukan letak dimana piring-piring berisi makanan tersebut berada, kemudian ia melanjutkan aktivitasnya yang sedang membuat minuman susu hangat untuk anggota BTS, sedangkan Namjoon, kini ia menggerakan kakinya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Jin.
Seperti biasa, ketika Namjoon sedang mulai melaksanakan tugasnya yang diterima dari Jin di ruang makan, ia selalu mendengar suara percakapan antara Pororo dengan rekan-rekannya yang berasal dari ruang bersantai atau bisa disebut sebagai ruang TV. Karena ruang makan dan ruang TV tidak dibatasi oleh tembok, tirai, atau semacamnya, sehingga Namjoon yang sedang berada di ruang makan bisa melihat aktivitas Taehyung, Jimin, dan Jungkook di ruang TV dengan sangat jelas.
"Jimin-ah! Taehyung-ah! Ganti acaramu itu dengan berita!" ucap Namjoon sedikit berteriak dan sedikit kesal karena melihat dua adiknya selalu bertingkah seperti anak kecil.
"Sebentar lagi acara kami selesai hyung! Setelah itu kami akan menonton berita," ucap Jimin membalas ucapan Namjoon. Jimin dan Taehyung memberikan tatapan kesal kepada Namjoon secara kompak, Namjoon hanya membalas dengan dengusan.
Jimin dan Taehyung kembali menatap layar Televisi, dan betapa terkejutnya mereka ketika yang muncul bukan wajah Pororo dan teman-temannya, melainkan wajah sang reporter yang sedang membacakan sebuah berita terkini. Pandangan keduanya beralih ke sosok yang ada disamping kiri mereka. Jungkook. Terlihat jelas bahwa Jungkook yang memang telah menggantikan Channel-nya, buktinya tangan kanannya sedang memegang remote.
"Lihat! Bahkan Jungkook lebih pandai dari kalian!" ejek Namjoon disusul dengan tawa mengejeknya.
"Kami berdua hanya ingin sedikit hiburan, bagaimana bisa manusia hidup hanya untuk bekerja tanpa mencari hiburan," ucap Jimin dengan bibirnya yang sudah mengerucut imut. Memeperlihatkan wajah polosnya ala anak-anak yang sedang mengambek dengan ibunya.
"Heran," lanjut Taehyung. Kemudian Jimin dan Taehyung terpaksa mendengarkan dan menyaksikan berita yang ada di Televisi. Berita tersebut menampilkan beberapa peristiwa yang menurut Jimin dan Taeghyung kurang menarik untuk di selidiki kasusnya.
"Apa ada berita yang menarik?" tanya Namjook yang masih terlihat sibuk dengan aktvitasnya bolak-balik dari dapur ke ruang makan dan dari ruang makan ke dapur sambil membawa piring berisi makanan serta gelas berisi air susu putih hangat.
"Aku rasa tidak ada berita yang menarik, hanya kasus orang hilang yang kemungkinan bunuh diri, dan kemudian jasadnya tidak ditemukan dimanapun," ucap Taehyung santai dan malas. Di pagi hari, dirinya hanya ingin menonton sebuah kartun bukan berita.
"Aneh, dari tiga hari yang lalu, selalu saja ada orang yang bunuh diri. Bisa-bisa negara kita mengalahkan rekor Jepang dengan angka kematian karena bunuh dirinya yang tinggi. Tapi tunggu..." Namjoon terlihat sedang berfikir, tangan kanannya menyangga kursi makan akan berdirinya bisa lebih nyaman, raut wajahnya begitu serius hingga alisnya menyatu karena keningnya sedang berkerut.
"Jasadnya tidak ditemukan?" tanya Namjoon kepada Taehyung yang langsung diberi respon anggukan kepala. Namjoom semakin heran dan terlihat antusias untuk memikirkan kasus tersebut. Bukannya itu hal yang aneh? Setidaknya jika bunuh diri, pasti jasadnya ditemukan, entah di sungai, kamar, atau lainnya.
"Sepertinya mereka bukan bunuh diri, melainkan dibunuh," lanjut Namjoon memberi pendapat.
"Mereka tidak mungkin dibunuh, orang pertama yang bunuh diri telah menuliskan sebuah surat tentang dirinya yang akan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, orang kedua justru bercerita kepada rekannya, orang ketiga juga bercerita, kali ini kepada temannya, dan masih banyak lagi. Intinya mereka semua jelas melakukan bunuh diri," Taehyung menjekaskan panjang lebar tentang apa yang ia ketahui mengenai kasus bunuh diri tersebut.
"Apa ada foto orang yang telah melakukan bunuh diri?" Yoongi tiba-tiba muncul dari arah tangga, dirinya seperti telah mendengarkan percakapan rekannya sejak dari tadi, sehingga ia mengetahui alur pembicaraannya.
"Ada, lihat saja di TV," seru Jimin membantu Taehyung menjawab, karena Taehyung terlihat sama sekali tidak antusias ataupun tertarik dengan kasus yang menurutnya kurang penting untuk diselidiki.
"Aku rasa aku pernah melihat orang-orang ini di rekaman CCTV, merek sedang berada di sudut kota Busan," ucap Yoongi setelah dirinya melihat foto orang-orang yang bunuh diri dengan jasad yang tidak ditemukan di Televisi.
"Oh ya??" tanya Namjoon.
"Iya," jawab Yoongi.
"Kasus ini harus kita selidiki, kalau tidak, kasus bunuh diri ini akan semakin meningkat dan akan semakin banyak keluarga yang sedih karena jasad anggota keluarganya tidak ditemukan," susul Jin memberi saran. Dirinya sudah menyelesaikan tugasnya di dapur, sehingga ia memilih ikut bergabung untuk berdiskusi.
"Kasus ini akan semakin meningkat? Bagaiman bisa?" tanya Namjoon karena dirinya belum paham dengan maksud dari perkataan Jin.
"Bisa jadi orang-orang akan dengan mudah melakukan bunuh diri dengan cara yang sama, jadi akan semakin banyak orang yang menganggap bunuh diri itu adalah hal sepele,"
"Cara bunuh diri..." gumam Namjoon pelan.
"Kasus kita kali ini adalah mencari tau cara orang-orang tersebut bunuh diri yang mana jasadnya tidak ditemukan," ucap Namjoon dengan yakin untuk menginstruksikan anggotanya.
To be continue
Gimana guys untuk part ini? Buruk kah? Baik kah? Oke, supaya tulisannya lebih baik, kalian tulis aja kritik dan saran ya, dan jangan lupa VOTE. See you..
salam A.R.M.Y
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...