Dengan semangat Yoongi menekan beberapa tombol keyboard dengan kecepatan penuh. Ia tidak ingin kalah dalam permainannya. Kalah tidak ada dalam kamus hidupnya. Harus menang, itulah mottonya.
Tidak peduli dengan keadaan sekitar, tidak peduli dengan keadaan diri sendiri yang belum mandi hingga sudah pukul 12 siang, dan tidak memperdulikan perutnya yang meronta ingin mencerna makanan. Pokoknya Yoongi hanya ingin menang.
Tok tok tok
Seseorang menekan hendel pintu kamar Yoongi, lalu ia mendorongnya agar pintunya terbuka. Rupanya ia adalah Hoseok. Dia sedang mampir ke kamar Yoongi setelah selesai mencuci pakaian hanya untuk menyapa hyung-nya yang sedari pagi tidak terlihat.
"Kau sudah bangun Hyung?" Tanya Hoseok.
Tentu tidak ada jawaban. Yoongi tidak mendengar dan tidak peduli. Aku harus fokus, batinnya.
"Aku lapar, tapi Jin-hyung belum pulang. Kau juga lapar kan? Bagaimana kalau kita pesan makanan?" Ajak Hoseok dengan antusias.
Hoseok berjalan mendekati Yoongi yang masih sibuk dengan keyboard sekaligus layar komputernya. Ia melihat wajah Yoongi dan layar komputer secara bergantian.
"Baiklah.. Aku tidak akan mengganggumu." Ucap Hoseok pasrah.
Akhirnya ia pergi meninggalkan kamar Yoongi. Ia berniat untuk pergi ke kamar saudara-saudara lainnya.
Sayangnya saat melongok ke kamar Taehyung, ia tidak melihat si pemilik kamar tersebut.
"Kapan dia pergi?" Tanyanya pada diri sendiri.
Kemudian Hoseok pergi ke kamar Jimin.
Ia melihat adiknya sedang berpakaian. Dan pakaian yang ia kenakan bukanlah pakaian yang biasa ia pakai. Hari ini Hoseok merasa bahwa Jimin akan pergi bertemu dengan seorang perempuan.
"Kau mau pergi kemana?" Tanya Hoseok sambil duduk di pinggir ranjang Jimin. Jimin sedang sibuk memasukkan kancing ke dalam lubangnya sambil berdiri di depan cermin.
"Rahasia." Jawabannya singkat. Hal tersebut mampu membuat Hoseok semakin penasaran.
"Pergi kencan?"
"Dengan siapa?"
"Memangnya kau punya pacar?"
"Jangan-jangan dengan Seulgi?"
"Tebakkan ku benar kannn?"
"Iya kannn??"
Hoseok membanjiri Jimin dengan sederet pertanyaannya yang membuat Jimin risih. Jimin menatap hyung-nya dengan sinis. Ia merasa Hoseok terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadinya.
"Kenapa tidak menjawabnya? Kita kan saudara. Kita keluarga."
Baiklah, Jimin menyerah.
"Iya, aku akan pergi kencan dengan Seulgi. Kau tidak boleh ikut campur tentang hal ini." Jawab Jimin dengan acuh.
"Boleh aku ikut?"
"Baru saja aku bilang kalau kau tidak boleh ikut campur, apalagi ikut!"
"Kau ingin mengajaknya pacaran?"
"Tidak!!"
"Lalu?"
"Hanya makan siang bersama."
Hoseok diam sejenak. Ia memikirkan sebuah ide yang menurutnya sangat cemerlang. Ide dimana akan membuatnya senang hari ini. Ia merasa bahwa hari liburnya tidak boleh disia-siakan hanya untuk mencuci baju di rumah. Ia juga harus melakukan hal-hal baru yang menyenangkan. Seperti kencan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...