The Truth Untold = kebenaran yang tak tersampaikan/ tak terungkap
Selamat membaca 😉
###
Setelah semua yang sudah di alami BTS hari itu, keadaan dirumah menjadi lebih dingin dari biasanya. Tidak ada candaan, tidak ada suara tertawa yang menyenangkan, tidak ada kebersamaan yang hangat, dan tidak ada senyuman di wajah mereka. Kesedihan meliputi mereka. Walaupun hanya Jungkook yang merasakan sedih karena merasa gagal sebagai anak, yang lain juga merasakan kegagalan. Namun bukan kegagalan sebagai anak, melainkan sebagai teman atau keluarga.
Sangat sunyi.
Malam itu pukul 01.37. Suasana rumah BTS saat semuanya sedang tidur tidak ada bedanya ketika mereka semua terbangun. Hanya khusus untuk siang hingga malam tadi sebelum mereka tidur. Tentu sebelum-sebelumnya hal ini belum pernah terjadi.
Tidak seperti yang lainnya yang tengah berada di alam mimpi, Jungkook terbangun. Ia merasa bahwa malam itu serasa sangat panjang, hingga ia tidak percaya jika ia bangun pukul dini hari. Dia tidak bisa melanjutkan tidurnya, atau lebih tepatnya adalah ia enggan melanjutkan tidurnya.
Ia melompat turun dari ranjangnya menuju dapur untuk mengambil minum.
Dibukanya kulkas tersebut, kemudian ia mengambil sebuah botol berisi air mineral. Kemudian ia memutar tutup botol tersebut, setelah berhasil membuka tutup botolnya ia minum beberapa teguk. Padahal ia tidak begitu haus. Ia hanya melakukan apa yang ia inginkan. Hingga akhirnya air dalam botol tersebut tandas yang hanya menyisakan beberapa tetes.
Jungkook membuang botol tersebut ke tong sampah kecil di dekat dapur.
Ia berjalan bak zombie yang kelaparan menuju kamarnya. Mengambil jaket hitamnya yang kemudian ia kenakan dengan pelan seperti nyawanya sedang melayang. Tatapannya kosong dengan mata yang dihiasi kantung besar.
Ia berjalan menuju pintu keluar. "Aku ingin menghirup udara segar. Aku akan segera kembali." Pamit Jungkook kepada para hyung-nya dengan suara pelan dan serak seperti sedang berbisik, walaupun para hyung-nya tidak mendengar ucapannya karena sedang tidur.
Jungkook melangkah keluar rumah. Ia berjalan semaunya tanpa menentukan arah tujuan. Malam itu tentu sangat sunyi. Tidak ada suara apapun. Terkadang Jungkook mendengar daun-daun yang bergesekan akibat angin kecil yang menerpanya.
Jungkook terus berjalan dan berjalan.
Hingga akhirnya ia sampai di jembatan sungai Han.
Ia menatap langit dengan wajah sendu. Mencari-cari bintang yang ternyata tidak ada.
"Eomma.. Appa.. Aku sangat merindukan kalian. Kalian sudah berjanji kepadaku untuk pergi ke kebun binatang untuk kedua kalinya. Tidak. Pergi ke kebun binatang sesering yang aku inginkan. Sayangnya mereka membuat kalian tidak bisa menepati janji."
Mata Jungkook beralih ke air sungai yang mengalir dengan tenangnya.
"Bukankah dulu eomma pernah bercerita jika di surga sangat indah dan semua hal ada di sana. Pasti kebun binatang juga ada di sana kan? Bagaimana kalau aku pergi ke surga bersama eomma dan appa? Bukannya sangat menyenangkan?"
Jungkook tersenyum sekilas.
Selama lima menit Jungkook hanya menatap sungai tersebut.
Hingga kaki kanannya ia angkat untuk menaiki jembatan tersebut. Tetapi ia kembali menurunkan kakinya kembali setelah ada seseorang yang menarik tangannya dengan kasar.
"Hyung???" Jungkook terkejut dengan kehadiran Seokjin.
"Mulai saat ini aku akan selalu bersamamu setiap waktu Jungkook-ah. Walaupun kau ingin pergi ke kamar mandi pun aku akan mengikutimu." Ucap Seokjin dengan sungguh-sungguh sambil mengeluarkan borgol dari dalam jaket hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...