Rumah, pukul 22.38.
Seokjin menekan pin password pintu rumahnya dengan 20 digit, setelah itu pintunya terbuka. Ketujuh anggota BTS pun masuk ke dalam rumah secara berurutan. Dari yang pertama Seokjin hingga yang terkahir adalah Namjoon.
Soekjin tidak langsung menuju ke kamarnya, melainkan duduk di sofa ruang tengah sekedar mengusir rasa lelah. Hanya sejenak saja, lalu ia akan membersihkan diri barulah merebahkan dirinya di kasurnya.
Tidak hanya Seokjin yang duduk di sofa, melainkan keenam adiknya pun mengikuti jejaknya.
Sambil melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya, Taehyung menguap untuk pertama kalinya. Itu tandanya dirinya sudah lelah dah harus istirahat lebih tepatnya tidur. Melihat Taehyung menguap, Jimin pun ikut menguap, begitu pula dengan Namjoon, ia tertular Jimin.
"Aku tidak habis pikir dengan apa yang mereka lakukan kepada kita." Ucap Soekjin sambil membuka kancing jasnya.
"Maksudmu Red Velvet?" Tanya Jimin memastikan.
"Siapa lagi kalau bukan mereka? Kau dengar kan apa yang tadi kita semua bicarakan?" Tanya Seokjin. Jasnya ia lampirkan di tangan sofa. Kini dirinya hanya mengenakan kemeja putih dengan satu kancing atas yang di lepas.
"Mereka benar-benar sombong dan sok menjadi pahlawan." Tambah Taehyung.
"Kau benar." Ucap Hoseok yang setuju dengan ucapan Taehyung.
Yoongi berjalan meninggalkan teman-temannya yang sedang kesal tersebut menuju dapur. Ia haus dan butuh air untuk membasahi kerongkongannya.
"Menurutku mereka tidak salah."
Ucapan Jungkook mampu membuat yang lain menoleh ke arahnya. Bahkan Yoongi sempat menghentikan aktivitasnya barang satu detik.
"Kau berada di pihak mereka?" Tanya Hoseok.
"Aniyo. Menurutku kitalah yang terlalu sombong." Jawab Jungkook. Dirinya membenarkan posisi duduknya untuk lebih tegak, karena ia akan mengatakan pendapatnya dengan serius dan yang menurutnya benar.
"Maksudmu?" Tanya Soekjin.
Yoongi kembali ke ruang tengah setelah sudah menghabisi dua gelas air mineral.
"Begini. Tadi Joohyun-noona mengatakan bahwa mereka menjadikan kita sebagai panutan Red Velvet dalam menjalankan tugas mereka. Kalian ingat?" Jungkook memastikan bahwa para hyung-nya benar-benar mendengarkan perkataan Joohyun dengan seksama tadi.
"Nde." Jawab Namjoon.
"Lalu Sooyoung-noona bilang bahwa mereka membantu kita karena sedang kekosongan tugas. Lalu polisi Kim menyuruh mereka untuk membantu kita dalam menyelesaikan kasus yang sedang kita tangani. Itu berarti mereka tidak sengaja membantu kita, mereka mendapat tugas dari polisi Kim, bukan atas dasar kesombongan mereka. Lalu bukannya mereka melakukannya baru satu kali ini? Padahal mereka sudah menjadi Red Velvet selamat dua tahun." Jungkook mengakhiri ucapannya sembari mendorong punggungnya agar bersender di sofa.
Keenam anggota BTS lainnya sedang mencerna apa yang baru saja Jungkook katakan. Mereka sedang hanyut dalam pikirannya masing-masing. Walaupun mereka lelah dan ingin cepat tidur, tetapi mereka tidak akan tidur sebelum masalah yang mengganjal hati mereka selesai.
"Bagiamana kalau kita minta maaf kepada mereka?" Usul Jungkook.
Usulan tersebut mampu membuat Soekjin tercengang.
"Minta maaf?" Tanyanya.
"Iya. Kita sudah salah paham dan terlalu sombong karena merasa kitalah organisasi yang paling hebat dan menganggap Red Velvet tidak perlu membantu kita dalam menyelesaikan kasus. Lalu, kita juga seharusnya bukan mencela mereka, melainkan berterimakasih karena sudah membatu kita dalam menyelesaikan kasus. Terutama kepada Sooyoung-noona dan Seulgi-noona." Jawab Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...