Rumah, pukul 06.10.
Namjoon menghampiri jendela rumah miliknya sekaligus milik keenam temanya itu untuk membuka tirai dan membuka jendelanya agar udara pagi yang sejuk itu bisa bertukar dengan udara pengap dan kotor yang ada di dalam rumahnya. Sehingga kesehatan mereka bisa terus terjaga, karena kegiatan sederhana tersebut sangat membantu tubuh menjadi selalu sehat.
Sedangkan Jungkook, ia sedang menyetrika beberapa pakaiannya yang serba berwarna hitam dan putih itu. Bukan warnanya saja yang sama, tetapi model dari pakaiannya juga sama. Hanya ada kaos polos tanpa motif, celana pendek dan panjang, dan beberapa jaket serta hoode. Kemeja? Ia hanya punya satu, dan itu bukan ia beli sendiri, melainkan Tehyung yang memberikannya sebagai hadiah ulang tahun setahun yang lalu. Bahkan ia baru memakainya sekitar kurang lebih lima kali. Ia tidak terlalu memperhatikan masalah pakaian, ia berfikir bahwa yang terpenting adalah rambut yang rapih dan memakai wangi-wangian. Itu tidak akan buruk, toh BTS menginjakan kakinya keluar rumah hanya ketika ada keperluan, selebihnya mereka lebih memilih tidur di rumah. Jadi ia tidak perduli dengan masalah pakaian.
Di lain ruangan, ada Jin yang tengah sibuk memandangi kulkasnya yang hanya berisi lima butir telur ayam. "Aku rasa hari ini aku harus berbelanja, beberapa bumbu sudah habis, sayuran bahkan sudah tidak ada di kulkas, susu dan sosis juga, intinya persediaan makanan telah habis. Aku harap mereka tidak akan mengeluh jika sarapan pagi ini hanya telur gulung dan nasi," keluh Jin. Kemudian ia mengambil lima butir telur ayam itu dari sana dan mulai mengolahnya untuk sarapan.
Di lantai dua ada Hoseok yang sedang mencuci baju miliknya serta milik keenam temannya sambil terkantuk-kantuk. Karena yang biasanya bagun paling siang, kini justru ia bangun yang paling awal karena tugas yang harus ia kerjakan sangatlah penting, yaitu mencuci pakaian.
Yang lain tidak perlu pusing tentang persoalan pakaian yang kotor, karena ada si mesin cuci dan si penekan tombol mesin cuci, yaitu Hoseok. Ia memang di tugaskan sebagai tukang cuci baju di BTS. Semua baju milik anggota BTS bahkan pakaian dalam pun, Hoseok yang mencucinya. Satu paket dengan mencuci, Hoseok juga akan menjemurnya. Dan masalah menyetrika, itu urusan diri masing-masing.
TILULILULIT
TILULILULITTILULILULIT
TILULILULITTILULILULIT
TILULILULIT"Namjoon! Tolong angkat telponnya!" Teriak Jin dari arah dapur. Sebenarnya ia berniat untuk mengangkat telpon tersebut, sayangnya ia sedang menggoreng telur gulung, akan sangat gawat jika ia tinggalkan di atas kompor untuk sekedar megangkat sebuah telpon yang sebenarnya yang lain juga bisa melakukannya.
Namjoon yang sedang membuka semua tirai jendela yang ada di rumahnya itu langsung menuju ke ruang tengah untuk mengangkat telpon. "Yeoboseyo?"
"..."
"Ada apa polisi Kim?" ucap Namjoon kepada seseorang di seberang telpon yang bernama Kim Minseok. Dia adalah seorang polisi yang bertugas memberi kasus kepada BTS.
"..."
"Kasus?"
"..."
"Kapan kami melakukannya?"
"..."
"Baik, terimakasih polisi Kim, kami akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik." Namjoon menaruh gagang telponnya di tempat semula. Kemudian ia kembali melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda tadi. Tersisa dua jendela yang perlu ia buka.
Rumah, pukul 06.30.
Satu-persatu anak mulai memenuhi kursi makan yang berjumlah tujuh tersebut. Yang paling awal datang tentu Jin, karena ia yang menyiapkan sarapan. Sedangkan yang paling telat hadir adalah Taehyung dan Jimin, mereka terlalu sibuk bermain PS hingga lupa waktu sarapan. Sehingga para hyung-nya bolak-balik untuk mengingatkan mereka.
Setelah semuanya sudah berkumpul, Jin langsung membuka mulut sebelum ia mendengar keluhan adik-adiknya, "maaf hanya telur yang tersisa, semoga kalian makan dengan baik. Nanti aku akan mampir ke toko setelah pulang dari gereja."
"Tidak apa-apa hyung, lagian kita jarang makan telur gulung. Padahal ini makanan kesukaanku," ucap Hoseok lalu tersenyum.
Mendengar perkataan Hoseok, Jin tersenyum. Ia tidak menyangka jika adiknya justru senang sarapan dengan lauk yang sangat sederhana tersebut, tidak seperti biasanya yang selalu ada beberapa sayur dan beberapa lauk di meja makan.
Mereka kemudian makan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara atau membuat kegaduhan. Setelah semuanya sudah menyelesaikan makan yang ditutup oleh segelas susu rasa vanila itu, Namjoon memulai pembicaraan. Ia hendak berbicara mengengai perbincangan dirinya dengan polisi Kim di telpon setengah jam yang lalu.
"Tadi polisis Kim menelpon, ia memberi kita sebuah kasus," ucap Namjoon, pandangannya berpindah-pindah dari satu anak ke anak lainnya. Semuanya memberikan ekspresi 'kasus apa itu?' kepada Namjoon.
"Ada sekumpulan geng yang mencuri senjata di kantor kepolisian. Mereka hanya mencuri pistol, tetapi dalam jumlah yang besar, lalu, kemungkinan geng tersebut berjumlah bayak orang, dua puluh orang? Tiga puluh orang? Mungkin jumlah mereka tidak jauh dari itu. Dalam rekaman CCTV, sekitar lima orang yang membobol masuk dan mencuri, sisanya menunggu di luar." Namjoon menjelaskan.
"Bagimana bisa kantor polisi dapat dimasuki pencuri? Bukannya kantor polisi buka dua puluh empat jam?" tanya Jungkook. Dirinya seperti gudang pertanyaan, segala penjelasan yang telah diberikan, pasti dia lah yang pertama kali bertanya.
"Entahlah, aku juga bingung. Karena polisi Kim tidak memberikan asal-usulnya, hanya memberikan kita kasus," jawab Namjoon.
"Sebaiknya hari ini kita pergi ke kantor polisi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap," usul Yoongi yang langsung mendapat respon anggukan kepala dari yang lain.
"Lalu apa tugas kita?" tanya Jimin.
"Menangkap mereka.." balas Namjoon. Yang lain membulatkan matanya tidak percaya, bagimana bisa tujuh orang melawan puluhan orang? Apalagi lawan mereka memilik senjata semua. Bukanya itu terdengar mustahil? Dan apakah nantinya mereka akan bermain pistol? Itu sangat berbahaya bukan?
To Be Continue
Halo halo?
Maaf banget ya lama banget ngga update. Banyak alasan deh pokoknya hehe.. see you next part guys!salam A.R.M.Y
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...