Jangan lupa vote dan coment karena setelah part ini adalah part terakhir 😭
Happy reading guys 😭😭
###
Tersisa lah Jungkook dan Seokjin. Mereka berdua masih berkutat di dapur, sedangkan teman-temannya sudah pergi dari rumah menuju tujuannya masing-masing. Dari Yoongi, Hoseok, dan Namjoon yang pergi ke pengadilan untuk menyaksikan bagaimana jaksa agung memberikan hukuman yang pantas bagi penjahat super si pengkhianat stadium akhir. Lalu Taehyung dan Jimin pergi menemui Nyonya Lim yang berada di kediaman Red Velvet.
Seokjin dan Jungkook sedang menyiapkan makanan untuk Nyonya Jung, alias eomma Jungkook. Jungkook akan membawakan berbagai jenis makanan yang pastinya aman untuk di konsumsi dan tentunya bergizi. Buah dan sayuran adalah menu utamanya.
Jungkook menghias bekal untuk ibunya dengan cantik, bahkan ia sendiri tersenyum ketika melihat karyanya sendiri. "Aku harap ibu akan menyukainya." Ucap Jungkook sambil tersenyum.
"Tentu. Ibumu pasti akan sangat menyukainya." Tambah Seokjin yang membuat Jungkook semakin bersemangat.
Seokjin juga menyiapkan makanan untuk dirinya dan untuk Jungkook, mereka berencana untuk makan bersama di sana. Makan bersama dengan sosok ibu adalah hal yang sangat mereka berdua inginkan. Sangat indah dan hangat. Walupun Nyonya Jung adalah ibu Jungkook, karena Jungkook sudah mengesahkan bahwa BTS adalah anak-anaknya Nyonya Jung juga, Seokjin juga merasakan apa yang Jungkook rasakan. Senang luar biasa dan tidak sabar.
"Aku sudah selesai Hyung.." ucap Jungkook sambil menutup tempat makannya, yang kemudian ia masukan kedalam tas jinjing berwarna biru langit yang cerah serperti hari ini dan hati semua para anggota BTS.
"Aku juga sudah menyelesaikan semuanya. Kajja.."
Mereka berdua pun berjalan menuju pintu keluar, yang sebelumnya Jungkook dan Seokjin sempat mampir ke ruang tengah untuk mengambil jaket yang sudah mereka siapkan dipinggir sofa. Jungkook tersenyum melihat awan yang melintas di langit, gumpalan putih tersebut seperti sedang memberikan senyuman kepadanya. Tampa sadar Jungkook membalas senyuman kepada awan tersebut.
Seokjin yang melihat adiknya tidak berhenti tersenyum itu, sangat bahagia. Ia tidak menyangka adiknya berubah menjadi orang yang terlihat normal seperti orang kebanyakan.
Ia bernostalgia bagaimana dulu Jungkook yang selalu bersikap dingin, tidak pernah tersenyum, bahkan bercandapun ia tidak pernah, benar-benar Jungkook merupakan manusia es. Namun dengan kenyataan yang hadir, kini es dalam diri Jungkook sudah meleleh karena diberikan sinar kehangatan dari matahari. Dan matahari tersebut adalah ibunya.
"Jungkook-ah.. Kajja!" Ajak Seokjin kepada Jungkook. Mereka berdua pun berjalan menuju halte bus.
Mereka berjalan sambil melihat-lihat komplek rumah mereka. Bahkan mereka baru menyadari bahwa di dekat rumah mereka ternyata terdapat kafe kopi kecil yang juga menjual aksesoris seperti gantungan kunci yang lucu.
Lalu sekitar 100 meter dari kafe kopi terdapat toko roti yang aromanya meruak hingga kemana-mana. Jungkook dan Seokjin yang berjarak lima meter dari toko pun ikut menciumnya.
"Hyung.. Apa selama ini kau tahu jika toko roti tersebut ada?" Tanya Jungkook kepada Seokjin dengan bingung.
"Aku baru saja menyadari hal itu beberapa detik yang lalu. Sama sepertimu." Balasnya dengan ekspresi serius.
"Hahahaha.. aku tidak percaya ini. Aku yakin yang lainnya juga tidak menyadari bahwa dekat rumah kita ada kafe kopi dan toko roti yang sangat harum itu. Sepertinya selama ini kita terlalu serius menggarap kasus hingga tidak memperdulikan dunia luar. Sampai-sampai penglihatan, pendengaran, dan penciuman kita tidak peka dengan sekitar." Ucap Jungkook yang menyadari beberapa hal atas kesibukannya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...