Mereka bertiga melompat turun dari bus, lalu berjalan di trotoar menuju rumah mereka yang jaraknya membuat mereka kelelahan walaupun hanya sedikit.
Sepanjang jalan Jungkook tidak henti-hentinya tersenyum. Ia mengingat wajah ibunya yang menurutnya adalah wanita paling cantik sedunia. Ia bahkan sudah berencana untuk mengunjunginya setiap hari tanpa bolos. Ia juga ingin belajar memasak, berguru dengan Seokjin. Tentu masakan yang ia buat akan diberikan kepada ibunya. Dengan tujuan ibunya akan cepat sembuh jika memakan masakan dirinya yang dibumbui oleh doa dan harapan. Karena dirinya pernah membaca sebuah berita dimana seorang anak yang 99% akan mati, dengan sekujur tubuhnya remuk akibat sebuah kecelakaan, namun setiap hari ibunya selalu membisiki anaknya dengan doa dan harapan. Kemudian anak tersebut pun akhirnya sembuh total. Hebat kan?
Seokjin dan Taehyung menyadari kebahagiaan Jungkook. Bahkan kini Seokjin tidak perlu memborgol dirinya bersama Jungkook. Karena ia tahu bahwa Jungkook sedang dalam keadaan baik dan ia tidak mungkin melakukan hal berbahaya seperti bunuh diri.
"Malam ini bagaimana kalau kita merayakan bertemunya Jungkook dengan eomma-nya? Kita makan di restoran yang mahal!" Usul Taehyung. Ia membayangkan bagaimana ia memakan steak dan ditemani oleh wine yang sangat nikmat tersebut. Taehyung semakin tidak sabar untuk nanti malam.
"Ide bagus!!" Seru Seokjin.
Senyuman Taehyung tidak kalah lebarnya dengan Jungkook setelah anggota tertua di BTS tersebut menyetujui usulannya.
"Nanti malam kita harus tampil dengan keren kan?" Taehyung langsung berfikir, baju mana yang akan ia pakai nanti malam. Ia harus tampil dengan cool yang mampu membuat siapa saja terutama para wanita langsung menatapnya kagum. Dan naksir.
Akhirnya mereka sampai dirumah. Mereka bertiga melihat mobil BTS terparkir di depan rumah mereka, itu berarti teman-temannya sudah lebih dulu sampai.
Seokjin yang membuka pintu rumahnya, kemudian ia berjalan masuk diikuti oleh dua adiknya. Sebelum melangkah memasuki rumah, mereka melepas sepatu terlebih dahulu dan menaruhnya dengan rapi.
"Kami pulang!!" Seru Taehyung.
Mereka bertiga berjalan menuju ruang tengah dimana teman-temannya berada.
Ekspresi wajah mereka bertiga dengan para teman-temannya yang sudah lebih dulu sampai di rumah, sangat berbeda. Dimana Jungkook, Taehyung, dan Seokjin tersenyum bahagia, sedangkan Jimin, Yoongi, Hoseok, dan Namjoon bertampang serius dan dahi yang dipenuhi oleh keringat.
"Ada apa dengan kalian? Seperti habis berkelahi saja." Ucap Taehyung sambil berjalan mendekati sofa yang kemudian ia duduk di sana, di samping Jimin. Seokjin dan Jungkook pun ikut duduk di seberang Taehyung.
"Memang benar kami tadi berkelahi. Tapi tidak sulit, lawan kami sangat mudah dikalahkan." Jawab Jimin.
"Ada apa memangnya? Kenapa kalian harus berkelahi? Lalu bagaimana hasil kalian berkunjung ke apartemen tersebut?" Tanya Seokjin dengan bertubi-tubi.
"Apa kita langsung membahasnya sekarang juga?" Tanya Namjoon meminta konfirmasi dari teman-temannya.
"Tentu saja. Waktu adalah hal yang sangat penting." Jawab Taehyung.
Semuanya saling berpandangan satu sama lain.
"Apa kalian memikirkan hal yang aku pikirkan?" Tanya Jimin kepada para temannya.
Yang lain mengangguk setuju.
"Kali begitu, ayo kita bicara di ruang makan. Aku akan mendengarkan pembicaraan kalian sambil memasak." Ucap Seokjin memberi usul. Ya, karena sudah siang dan sekarang adalah jamnya untuk mengisi perut, mereka semua lapar dan butuh makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF BTS] You In Danger
Fanfiction[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Presiden sendiri, beliau memberinya nama BTS, singkatan dari 'Bulletproof Boys', yang artinya laki-laki tahan peluru. Perkumpulan pemuda laki-laki...