No edited!
Dila kembali kekelas pada saat jam pelajaran di mulai dengan wajah sumringan, sementara dibelakangnya muncul Dylan dengan wajah yang biasa, datar.
"Seneng amat habis dihukum sama ketua osis." ucap Dela sarkartis setelah Dila duduk disampingnya.
"Apaansi, ini juga gara-gara lo gue dihukum tau!" Dila melihat Dylan yang juga sedang melihat ke arahnya, sesaat mereka berpandangan namun Dila duluan yang memutuskan kontak mata itu.
"Lo-nya aja yang terlalu nurut sama ketua osis itu." Dela memutar bola matanya.
"Udahlah Del, lagian kenapa sih lo sebegitu ngga sukanya sama Dylan? Emang dia ada salah apa sama lo?" ini juga yang Dila herankan dari Dela. Entah kenapa adiknya ini sangat tidak suka kepada Dylan.
Everything happend for a reason. Right?
"Gue cuman gak suka sama dia karena dia songong, sok cakep padahal biasa aja, terus dia tuh orangnya dingin kaya freezer kalo ngomong irit banget tapi kalo sekalinya ngomel panjang kaya tembok cina, baru menjabat jadi ketua osis aja udah kaya gitu gimana kalo dia jadi presiden?" cerocos Dela panjang lebar.
"Don't judge book by this cover. Emang keliatannya dia kaya gitu tapi kalo lo udah deket sama dia aslinya baik kok." bela Dila, tetap saja ada perasaan tak suka saat kekasihnya itu di hina sama adiknya sendiri.
"Taudah yang deket sama ketua osis." Dela menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya, jika membahas tentang Dylan entah kenapa dia sering emosi.
"Mrs. Dela Razheena Nathania, are you sleep?" ternyata Mrs. Catherine sang guru bahasa inggris yang entah kapan sudah berada didalam kelas.
Dengan keadaan terpaksa Dela mengangkat wajahnya. "I'm still awake, Mrs."
"Okay guys open your book page 308." Dela pun mengikuti pelajaran dengan keadaan setengah mengantuk.
✴
Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid yang berada dikelas Dila dan Dela bergegas meninggalkan kelas.
Dylan menghampiri dua gadis kembar yang sedang merapikan alat tulisnya itu.
"Dil gua langsung kerumah lo apa gimana?" tanyanya pada Dila.
Hari ini mereka mendapatkan tugas kelompok dari Mrs. Catherine dan entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan bagi Dylan karena dia satu kelompok dengan dua Troublemaker ini.
"Mau ngapain lo kerumah gue?" itu bukan Dila yang menjawab tapi Dela.
"Udah deh jangan mulai, Dylan mau kerumah buat ngerjain tugas kelompok." papar Dila.
"Loh emang ada tugas kelompok? Kapan? Kok gue ngga tau?"
"Itu karna lo tidur!"
"Terus siapa lagi temen sekelompok kita?"
"Dylan doang, jadi kita bertiga sekelompok."
"WHATT?!"
"Selaw kali gausah toa gitu." Dila menutup kedua telinganya sedangkan Dylan sudah tak ada ditempatnya tadi.
"Gue ngga mau sekelompok sama dia." tunjuk Dela pada Dylan yang berada di ambang pintu kelas.
"Gue juga ngga mau sekelompok sama lo kalo ngga terpaksa!" balas Dylan sengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Troublemaker
Teen FictionSatu gadis Pengacau disekolahmu mungkin bisa kau atasi, tapi bagaimana jika ada dua? Kembar pula. Dila Rasyifa Nathania dan Dela Razheena Nathania. Gadis penguasa SMA Harapan. Apa yang akan dilakukan Dylan sang Ketua Osis untuk membuat kembar ini b...