Part 26 (Pra-pensi C)

8.9K 558 31
                                    

No edited!

Jangan lupa baca A/N dibawah :*

____

"Lo cantik juga.."

Dela memutar matanya, "Itu lo muji?"

"Lo mau ngga jadi cewek gue?"

Dela membulatkan matanya, "Lo udah gila yah?"

"Kira-kira kalau gue bilang itu ke Dila dia bakalan bilang iya ngga yah?"

Sekarang Dela benar-benar ingin menyiram wajah Devan dengan kopi.

"Maksud lo itu apa sih?" tanya Dela tidak mengerti.

"Lo ngga perlu tau apa maksud gue yang jelas lo akan ikut rencana gue." Devan tersenyum penuh arti.

Mata Dela menyipit, "Apa rencana lo?"

"Belum saatnya lo tau, sayang."

"Sayang mbah mu nungging!" Dengus Dela membuat Devan tertawa.

"Mulai sekarang lo jadi cewek gue.."

"Gue ngga mau yah!" potong Dela cepat, mungkin jika Dylan yang mengatakan hal ini kepadanya dia akan dengan senang hati menerima Dylan tapi ini... Devan? Yang benar saja!

"Kita ngga akan pacaran beneran, ini bagian dari rencana gue."

"Emang apa yang lo rencanain hah?" desak Dela.

"Gue bilang lo ngga perlu tau!" Devan menatapnya tajam.

"Kalau gitu gue ngga akan mau ikutin rencana lo terserah lo mau nyebarin itu dimana aja gue ngga perduli!" Dela berdiri hendak meninggalkan Devan namun dengan cepat Devan menarik tangannya.

"Duduk." perintahnya.

"Ngga! Inget yah lo bukan siapa-siapa gue jadi lo ngga berhak ngatur gue!" balas Dela galak.

"Okey kalau itu mau lo." Devan mengeluarkan benda pipih berlogo apel tergigit itu dari sakunya lalu tersenyum pada Dela.

"Lo bilang lo ngga akan peduli kalau gue nyebarin video lo kan?"

Dela menghempaskan kembali bokongnya pada kursi lalu menatap Devan malas.

"Oke sekarang kita pacaran."

***

"Lo mau kita makan dulu ngga?" tanya Devan sambil membelokkan stir.

"Tadi di Kafe kita udah makan." jawab Dela.

"Itu bukan nasi dan gue mau lo makan nasi."

"Wow.. ternyata lo perhatian juga yah." ucap Dela takjub, pasalnya mereka tidak seakrab ini sebelumnya jadi Dela sedikit tidak menyangka akan sikap Devan yang sedikit... perhatian.

"Gue emang selalu perhatian sama pacar gue." jawab Devan bangga.

"Ngga nanya." Dela berucap ketus lalu mengalihkan pandangannya ke jendela, lebih memilih melihat gedung pencakar langit dari pada Devan.

Keadaan benar-benar hening, baik Dela maupun Devan tidak ada yang ingin memulai pembicaraan.

"Anter gue balik." ucap Dela tanpa mengalihkan pandangannya.

Devan pun hanya diam tapi tetap melajukan mobilnya menuju rumah Dela.

.
.

Duo TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang