Part 4 (Anak Baru?)

13.7K 844 9
                                    

No edited!

Dela dan Dylan kembali ke toilet dengan Dela mengenakan masker dan tangan yang saling terjalin, mereka melihat Dila yang berselonjor dilantai, kelihatan sekali kalau gadis itu sangat lelah.

"Bangun lo, jangan kaya gembel deh." Dela bersedekap dada sambil memandang Dila dengan prihatin.

Dila bangkit lalu menatap dua orang itu dengan marah. "Dari mana aja lo kampret? Gue bersihin sendiri! Sengaja banget lo pergi berdua lama banget lagi terus balik tau-taunya udah bersih! Enak banget idup lo!!" ucapnya berapi-api, jika kalian membaca komik, mungkin sekarang telinga Dila sudah mengeluarkan asap.

"Ya maap, gue abis dapet siraman rohani." Dela menatap Dylan dengan sengit, yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh.

"Dapet siraman rohani tapi pake pegangan tangan segala." ucap Dila ketus, Dela dan Dylan langsung melepaskan tangannya.

"Dil ikut gue." Dylan menarik tangan Dila tapi langsung ditepis oleh Dila.

"Ngga, gue laper mau makan! Jangan sampe gue makan lo disini!" Dila pun pergi meninggalkan dua orang itu dengan tampang cengo.

"Gara-gara lo nih!!" Dela menunjuk wajah Dylan dengan kesal. "Seandainya tadi lo ngga ngehukum gue di gudang pasti Dila ngga bakal ngamuk."

Dylan hanya mengangkat bahu lalu membalikkan badan, pergi meninggalkan Dela yang sudah mencak-mencak karna kesal terhadapnya.

"DASAR KULKAS!!" teriaknya tapi tak dihiraukan Dylan.

--

Dila memakan gado-gadonya dengan rakus, tak perduli tatapan bloon teman-temannya.
Prinsipnya : yang penting kenyang!

"Ngga sekalian telen sendoknya Dil?" tanya Fellyn yang sedari tadi memperhatikan Dila, selera makannya tiba-tiba hilang melihat kelakuan sahabatnya itu. Dila yang ada didepannya ini bukan Dila yang kalem dan suka jaim tapi yang urakan dan jorok.

"Bodho hyang penthing ghue khenyang!" ucapnya tidak jelas karna berbicara sambil mengunyah.

"Muncrat anjirr!!" Airin memandang Dila jijik.

"Jorok banget sih Dil, pelan-pelan napa makannya." Dila memutar matanya kesal.

"Banyak komentar deh lo pada." ucapnya, ia pun meminum jus jeruknya hingga tinggal setengah.

"Siapa yang buat lo kesel?" tanya Alika to the point, dia sangat tau Dila seperti ini karna ada yang membuat masalah dengannya.

"Ahh lo emang dabesttt." Dila memeluk Alika erat.

"Gue ngga bisa napas bego." Dila nyengir lalu melepaskan pelukannya.

"Jadi gini..."

"Lama wooo." Dila memutar bola matanya. "Intinya gue kesel sama Dylan Dela, dia ngebiarin gue ngebersihin toilet yang baunya naujubileh sedangkan dia berdua ngga tau kemana sama cowo gu--" Dila menghentikan ucapannyaa, "sama Dylan maksud gue. Tega banget kan? Kadang gue heran siapa yang kakak disini, gue atau Dela." tambahnya lagi dengan dramatis.

"Lo berdua tuh kembar, yah berarti sama aja."

"Enak aja, gue tetep tuaan 7 menit dari Dela." Dila berkeras, tak mau dibantah.

"Serah lo deh." ketiga sahabatnya menatap Dila malas sedangkan dirinya sudah tersenyum senang. Merasa menang dari sahabatnya itu.

"Hai.. Boleh gabung?" ucap seseorang dibelakang Dila mengusik pembicaraan mereka, semua teman Dila melihat orang itu dengan mulut menganga kecuali Dila yang tidak melihat karna memunggungi-nya.

Duo TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang