Part 16 (Sakit)

10.8K 684 40
                                    

No edited!

"Dylan, lo tau ngga ini gimana?"

"Dyl, ini gimana sih?"

"Yang nomor tujuh itu cos-nya berapa?"

Sedari tadi Dela sudah mengajak Dylan berbicara namun Dylan tetap bungkam dengan pandangan kosong didepan, guru yang sedang mengajar tidak dihiraukannya, Dela-pun begitu tapi sepertinya gadis ini tidak menyerah dengan terus mengajak Dylan mengobrol.

"Dylan lo dengerin gue ngga sih?!" ucap Dela setengah berteriak membuat Dylan yang melamun tersentak kaget.

"APA?!!" Dylan juga setengah membentak, Dela mengerjapkan matanya. Tak menyangka akan dibentak seperti itu oleh Dylan.

Dylan mengalihkan pandangannya ke samping dan matanya bertemu dengan mata Dila, gadis itu menatapnya tajam lalu melirik ke Dela.

Dylan menghela napas lalu memandang kedepan, tidak ingin menatap dua gadis itu. Dua gadis itu tidak hanya mengacaukan sekolah dengan tingkahnya, tapi juga mengacaukan hatinya.

-Flashback Rooftop-

Dila melepas pelukannya lalu menatap Dylan lekat.

"Dydil.." Dila mengucapkan nama panggilan kesayangan mereka.

"Ya."

"Aku boleh minta sesuatu?" tanya Dila yang masih menatap Dylan dalam, Dylan mengangguk sebagai jawaban.

Dila memejamkan mata sejenak, "Kalo Dela ngedeketin kamu, jangan ngejauh yah?"

Dylan mengernyit, "Maksud kamu?"

"Hal yang paling mudah dibuat adalah sejarah, karena setiap detik yang berlalu kita telah membuatnya tanpa harus berusaha. Namun bagaimana aku harus melupakan sejarah yang kubuat bersamamu?" ucap Dila lirih membuat alis Dylan hampir menyatu karna bingung dengan ucapan gadis itu.

"Maksud kamu apasih Dil?"

Dila menatap Dylan sekali lagi, menghafal setiap inci wajahnya. "Aku mau kamu sama Dela." Dylan membulatkan matanya, Dila selalu bisa membuatnya terkejut.

"Apa-apaan ini Dil?" Dylan menaikkan alisnya.

"Aku udah bilang tadi." Dila mengangkat bahu, berpura-pura cuek padahal air mata sudah berkumpul di pelupuk matanya dan mendesak untuk turun.

"Tapi kenapa? Kamu mau jual aku ke Dela?"

"Aku lagi ngga mau bercanda, Dylan!"

"Terus?"

"Dela suka sama kamu!" ungkapnya yang lagi-lagi membuat Dylan terkejut.

Jadi benar Dela menyukainya.

"Terus?"

"Ngga ada terus-terusan Dylan, udah mentok!!" ucap Dila setengah kesal.

"Kalo dia suka sama aku kenapa? Kan aku sukanya sama kamu."

"Dylan, please..."

"Apa? Maksud kamu apa suruh aku buat dekat terus suka sama Dela? Kamu ngga sayang sama aku lagi?"

Dila menggelengkan kepalanya, kenapa Dylan sekarang bersikaplah seperti perempuan?

"Kamu ngga akan ngerti Dyl."

"Kalo begitu buat aku ngerti."

Dila menggeleng lagi, "Just do it for me, Dyl." Dila menatapnya dengan tatapan memohon.

Duo TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang