Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat di ruang kelas yang tinggal tersisa dua orang cewek tersebut. Membuat Chelsea dan Dhea terlonjak pelan.
"Rey?"
"Gue mau ambil kunci motor. Ketinggalan," jelas Rey sembari mendekat ke bangkunya. Lantas ia merogoh laci mejanya dan mengambil kunci motor yang dimaksud. Rey melirik Chelsea dengan ekor matanya sekilas tanpa membuat Chelsea menyadarinya.
"Gue duluan, ya," pamit Rey lagi sembari berjalan ke pintu keluar.
"Hm."
"Hati-hati."
Sampai di depan pintu, Rey berpapasan dengan Vito yang baru saja kembali dari toilet.
"Lho ... ?" Vito memasang wajah bingung sembari melihat Rey dan Chelsea bergantian.
"Vit, hari ini anterin Chelsea ke rumah, ya. Gue ada perlu," ujar Rey tanpa menoleh ke Vito dan buru-buru berjalan meninggalkan tempat tersebut.
"Oke ..." balas Vito sambil mengangguk, masih dengan wajah bingungnya.
"Haaa ... nih orang ke toilet aja lama bener, sih?!" protes Dhea ketus kala Vito berjalan ke arah mereka.
"Hehehe. Sorry. Tadi gue salah masuk toilet. Malah masuk toilet cewek. Ada yang habis olahraga, mereka lagi pada ganti baju."
"Waaaa!! Terus lo diusir?! Dipukul? Dihajar?" sahut Chelsea heboh.
"Nggak. Gue justru diajak masuk."
"Heee ...?" Chelsea dan Dhea melongo berbarengan.
"HAHAHAHAH. Ya enggak, lah. Bego kali pake salah masuk toilet." Vito tertawa kala melihat wajah Chelsea dan Dhea yang begitu serius.
"Dasar! Gue kirain beneran. Ampe shock gue." Dhea menjitak kepala Vito gemas.
"Nggak, lah. Lagian tetep aja nggak akan ada cewek yang mau diliatin telanjang walau pun diliatnya sama cowok keren macem gue gini," ujar Vito narsis seraya menyibak poni panjangnya.
"Lah, gelar 'cowok keren' itu lebih cocok buat Rey. Lo mah 'cowok imut'! Hahaha," ledek Dhea.
"Enak aja!"
Chelsea yang sedari tadi diam akhirnya buka suara. Sekaligus menghentikan perdebatan yang terjadi antar dua sejoli tukang ribut itu. "Vit, hari ini gue ..."
"Iya, gue anterin!"
"Lho ... kok tau?"
"Tau, dong. Yuk ... pulang!" Vito akhirnya berdiri dan menarik tangan Chelsea.
"Daah!" ujar Vito sambil melambai ke Dhea.
"Lo pikir gue mau ngapain sendirian di kelas sore-sore gini, hah? Harusnya lo bilang 'Yuk, bareng ke depan', bukannya 'daaahh' !" cibir Dhea sembari menjitak Vito keras.
"Awww!" ringis Vito sembari mengelus rambut coklatnya.
Selanjutnya Dhea menyenggol lengan Vito serasa berbisik. "Semangat, ya! Lo masih bisa!"
***
Pulang sekolah, Vito tidak langsung mengantar Chelsea ke rumah. Dia justru membawanya ke mall dengan alasan 'mau ngabisin uang bulanan'. Vito juga mengajak cewek itu makan. Tentu saja Chelsea tidak menolak traktiran itu.
Setelah itu, mereka juga membuang-buang uang untuk bermain timezone di mall. Tidak peduli walau harus barengan dengan bocah-bocah cilik dengan seragam merah putih. Permainan seperti itu justru lebih menyenangkan saat dimainkan saat kau sudah dewasa. Mau bukti? Coba saja sendiri!Selanjutnya keduanya pergi karouke dan menyanyikan lagu macam-macam. Vito yang suaranya fales sering kali dijitak Chelsea karna suara itu sama sekali tidak enak di dengar. Namun justru Vito menyanyi dengan lebih kesar lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/70740646-288-k145620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SEJOLI SALING JATUH CINTA
RomanceCapcussss Langsung Ajah JANGAN Lupa Vote and Coment Tuk NEXT Happy Reading MUAHHHHHHH.....