PART 23

329 26 0
                                    

♥♚♥

***
"Ya ampun, kalian kemana aja, sih? Dari tadi kita nyariin lo berdua tau nggak?" ujar Dhea kala mendapati Rey dan Chelsea baru saja muncul.
"Gue tadi ketinggalan, Dhe, gara-gara si Rey ke toilet kelamaan," ujar Chelsea sambil melirik sinis ke arah Rey yang berdiri di sampingnya.
"Udah gue bilang, ini gara-gara lo yang bengong, dasar bego!" protes Rey tidak terima.
"Jangan panggil gue 'bego'!"
"Lo kan kalah taruhan ulangan sejarah, inget?" Rey menunjukan senyum tanda kemenangan. Dan Chelsea hanya mendecih sambil membuang mukanya. Akibat taruhan waktu itu Chelsea jadi tidak bisa memprotes.
Vito tiba-tiba saja datang. "Yah, ini kan udah mau pulang, kenapa kalian baru muncul?"
"Abisnya tadi lama nyari-nyari kalian. Ponsel juga nggak dapet sinyal!" keluh Chelsea miris.
"Padahal tadi seru, lho. Kita panjat tebing, meluncur, main air, waaaa ... seru pokoknya!" ujar Dhea girang.
"Huaaaa ... padahal gue udah nunggu buat panjat tebing! Tapi gue malah harus tersesat bareng cowok brengsek ini. Huaaaa ..." rengek Chelsea penuh emosi sambil mendorong bahu Rey pelan. Dan Rey hanya memandangnya malas.
"Udah mau pulang, hayu ke bus!" Rey menarik pergelangan Chelsea dan memaksanya berjalan mengikuti. Chelsea lagi-lagi harus tertatih-tatih menyesuaikan langkahnya dengan langkah Rey yang cepat dan jenjang.
"Yuk Vit, kita juga ke bus!" seru Dhea.
"Vit?" panggil Dhea kala mendapati Vito lagi-lagi terdiam.
"Kok gue nggak suka, ya, ngeliat mereka akrab?"
***
Chelsea tengah berbaring di kasurnya. Entah kenapa pikirannya selalu dipenuhi oleh satu cowok. Ya, dia adalah Rey. Jadi Rey adalah sosok pahlawan yang selama ini berada di hati Chelsea? Kalau begitu, berarti Rey adalah ..., em, cinta pertama Chelsea? Ya, Chelsea sudah memutuskan kalau sosok pahlawan bermasker abu yang ia temui di hutan buatan bogor waktu itu adalah cinta pertamanya. Dan itu artinya ... cinta pertamanya adalah Rey? Cowok dingin yang menyebalkan itu?

Chelsea mengerang frustasi. Ia mengacak rambutnya gusar. Setelah itu kepalanya menggeleng kuat-kuat. Ia lalu memposisikan matanya menatap langit-langit di atas sana. Tiba-tiba wajah Rey muncul di sana. Chelsea membelalak ia lalu mengucek-ucek matanya. Dan begitu matanya kembali terbuka, wajah Rey menghilang dari sana.
Chelsea mendudukkan tubuhnya lalu menghela napas berat. Kemudian ingatan tentang pertemuan pertamanya dengan Rey yang memakinya tiba-tiba terlintas di kepalanya. Setelah itu ingatan tentang dirinya yang diturunkan Rey 200 meter sebelum gerbang sekolah yang membuatnya berlari marathon. Lalu ingatan saat dirinya dan Rey di rooftop.
Kemudian ingatan saat dirinya menempeli Rey dan mengikuti Rey kemana-mana. Kemudian saat berkumpul dengan VCD-R, saat taruhan ulangan sejarah, saat Rey meminum jus lemonnya dari sedotan yang sama, saat berangkat pagi dan pulang bersama, sampai saat tersesat dengan Rey dan Rey hendak menciumnya siang tadi. Ah, bukan, Rey hanya ingin memberi tahunya sesuatu.
Dan yang terakhir ... ingatan saat Rey tidur di bahunya. Kapan? Tadi, saat perjalanan pulang dari kegiatan hiking. Ah, bukan, tapi pulang dari tersesat. Saat itu wajah Rey yang tidur di bahunya terlihat begitu tenang dan damai, sekaligus ... tampan. Aroma parfum aftershave yang menguar dari tubuh Rey bahkan ia masih ingat sampai saat ini. Dan Chelsea ingin mencium aroma itu lagi!
Tiba-tiba saja Chelsea tersenyum. Yah ... pikiran tentang Rey membuat dirinya senang. Lagi pula cowok itu tidak terlalu buruk. Dia sebenarnya cukup baik. Apa lagi dia termasuk cowok pintar-sosok yang Chelsea kagumi. Tentu saja untuk mengimbangi dirinya yang sedikit lemot. Ah, sedikit malas lebih tepatnya.
Chelsea lalu terperanjat. Ia lalu menepuk-nepuk pipinya. "Kok gue senyum, sih?" tanyanya pada diri sendiri. Setelah itu ia kembali menghela napas. Lantas menjatuhkan tubuhnya ke kasur yang empuk. Dan lagi, bayangan-bayangan itu kembali terlintas di kepalanya. Chelsea ingin kembali mengingat-ingat masa-masa manisnya dengan Rey. Ia kembali tersenyum bahagia kala membayangkannya. Tiba-tiba senyum Chelsea luntur kala kegaduhan terdengar.
"HAHAHAHAHAHAHAH. DASAR BEGO!! KOK LO MALAH NENDANG KE GAWANG LO SENDIRI, SIH? HAHAHAHAHA." Suara tawa dan teriakan itu berasal dari Rey yang Chelsea tebak sedang bermain game bersama Vito di ruang tengah sana. Ya, Vito sering datang di malam hari ke rumah Rey untuk bermain.
"WAHAHAHAHA. VITOOO!! LO PAYAH BANGET, SIH!! DASAR BEGOO!!"
"BERISIIIKK!!"
Chelsea menyipitkan matanya. Sebelah alisnya bergerak-gerak sendiri. Entah kenapa teriakan Rey yang terkesan pecicilan barusan terasa sangat menjengkelkan. Dan itu membuat rasa berbunga-bunga dihati Chelsea pecah seketika. Bayangan tentang wajah damai Rey yang tadi tidur di bahunya jadi buyar, berganti dengan bayangan wajah Rey yang sedang tertawa terbahak-bahak sambil memaki orang.
"Rey sialaaaaannn!!" erang Chelsea dalam hati.
-TBC-

♥♚♥

DUA SEJOLI SALING JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang