PART 27

304 23 0
                                    

♥♚♥

"Vit, please, jangan menghindar lagi!" Cewek itu memandang lawan bicaranya dengan gelagat serius. Sementara cowok yang tangannya kini ditahan Dhea hanya memasang wajah datarnya. Sungguh, ekspresi itu belum pernah Dhea lihat sebelumnya pada Vito.
"Sebenernya apa, sih, alasan yang bikin lo ngehindar dari kita-kita? Please jangan bilang alesannya adalah karna lo nggak suka ngeliat kedekatan Rey sama Chelsea?"
Vito bergeming. Matanya menatap ke bawah, memaksa Dhea untuk mendecak keras.
"Gue mohon, Vit, lo boleh cemburu! Tapi jangan begini caranya!"
Vito lagi-lagi terdiam. Membuat Dhea semakin menambah kerut di dahinya. Sampai akhirnya Vito mengangkat wajahnya dan mulai berdalih.
"Lo nggak ngerti, Dhe. Gue bener-bener nggak bisa terus-terusan ada di deket kalian. Hati gue sakit mengingat gue yang nggak bisa lakuin apa-apa buat nyegah Rey dan Chelsea yang makin hari makin nunjukin tanda-tanda itu."
Kali ini Dhea yang terdiam kala mendapat penjelasan Vito. Sepertinya Dhea paham dengan apa yang Vito katakan. Sebab dirinya juga pernah di posisi yang sama, dulu.
"Dan gue benci karna gue nggak bisa berbuat apa-apa. Gue kecolongan. Bahkan gue yakin kalo Chelsea sama sekali nggak sadar sama perasaan gue. Jadi, kali ini gue memilih buat ngehindar dan ngelupain perasaan itu. Maaf ...."
Dengan gerakan perlahan, Vito menyingkirkan lengan Dhea-yang kini melemah-yang tadi menahan pergelangannya. Selanjutnya ia tak berujar apapun lagi sampai akhirnya ia pergi meninggalkan Dhea begitu saja.
Yang dilakukan Dhea hanya memasang wajah miris sembari menatap punggung Vito yang kian menjauh. Ini sudah hari ketiga Vito selalu menghindari VCD-R. Dhea tidak ingin menyaksikan pertemanan yang ia-dan Chelsea-bangun akhirnya jadi berantakan. Tidak kali ini. Dhea tidak ingin mendapati pengalaman buruk lagi-seperti yang terjadi di masa lalunya.
***
Seminggu sudah berlalu sejak ujian tengah semester usai. Dan sejak saat itu juga, ada yang aneh dengan VCD-R. Seorang anggota mereka tampak menghindar dari tiga lainnya. Ya, dia adalah Vito. Biasanya mereka akan makan di kantin bersama. Tapi kali ini Vito lebih memilih bergabung bersama klub basketnya.
Tidak saat ini saja, Vito sering kali menghindar kala geng VCD-R membuat acara. Dia selalu membuat berbagai alasan untuk mengelak sehingga tidak lagi berdekatan dengan tiga lainnya. Dia juga tidak lagi datang ke rumah Rey atau pergi ke gym bersama seperti yang biasa mereka lakukan sebelumnya.
"Vito kok jadi aneh gitu, sih?" Chelsea memberengut sembari memerhatikan Vito yang sedang makan bersama teman-temannya.
Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Kedua lainnya hanya terdiam. Rey terlihat tidak punya jawaban untuk menjawab pertanyaan Chelsea. Ia sendiri bingung kenapa Vito seolah menghindari dirinya. Bahkan ia sering memikirkan apa kesalahannya sampai-sampai teman dekat satu-satunya itu menghindarinya.
Sementara Dhea, ia terdiam dengan sebuah jawaban di benaknya. Tentu saja Dhea tahu alasan Vito menghindar. Dhea sempat bahkan sering memergoki Vito yang tengah memandangi Chelsea dan Rey yang tampak akrab. Dhea bisa melihat sorot cemburu dari mata Vito yang tentu saja membuat sakit cowok itu. Namun sayang, ia tidak bisa mengatakan apa yang diketahuinya itu pada kedua temannya. Tidak, jika tidak ingin hubungan mereka tambah kacau.

"Chelsea ..." Seseorang tiba-tiba saja duduk di sebelah Chelsea. Ia membawa sebuah coklat di tangannya lalu ia menyodorkan coklat itu ke wajah Chelsea.
"Smith? Buat gue?"
"Ya, lah, masa buat si Rey. Kan gue bukan maho," canda Smith seraya melirik Rey dengan jenaka. Sementara Rey hanya memandang dengan tatapan kesal tak berminat.
"Makasih," ujar Chelsea dengan senyum canggung. Ia lalu menerima coklat itu.
"Ehem ... ehem ..." Dhea tampak berdeham jahil dan langsung mendapat tatapan membunuh dari Chelsea.
"Chel, ntar malem bisa jalan nggak sama gue?" tanya Smith sembari memasang wajah (sok) kerennya.
"Haa? Gu-gue ..."
Belum sempat Chelsea menjawab, tiba-tiba Dhea menginterupsi. "Bisa Smith! Malahan Chelsea udah nunggu, katanya 'kapan yaa Smith ngajak gue jalan', gitu!" Dhea lalu tersenyum menggoda Chelsea.
Chelsea tampak kaget dengan ucapan Dhea barusan. Dhea itu mengada-ngada. Tentu saja Chelsea tidak pernah mengatakannya.
"Wahaha ... ketiban duren, dong, gue! Sip deh, ntar malem gue jemput, ya? Rumah lo dimana?"
"Eh? Ja-jangan! Gue dateng sendiri aja ke tempatnya!" tolak Chelsea gelagapan sembari menggeleng-geleng kepala.
"Lho?"
"Gue sendiri aja, oke? Lo kasih tau tempatnya ntar gue dateng!"
"Ciee ... semangat bener, Chel!" sindir Dhea dan lagi-lagi dipelototi Chelsea. Sementara Smith malah tertawa renyah kesenangan.
"Oke, deh, ntar gue BBM lo, ya! Bye ..." Smith lalu melambai dan melenggang pergi.
"Dhea!!" pekik Chelsea tertahan kala Smith telah hilang dari pandangan.
"Kenapa?" Dhea justru memasang tampang watadosnya.
"Kok lo bohong, sih? Gue kan nggak pernah bilang mau jalan sama dia! Ih, ampun deh lo!"
"Yaudah, sih. Jalanin ajaa ... toh kalian cocok kok, Chel! Iya nggak, Rey?"
Rey hanya memasang tampang acuhnya. "Gue nggak peduli," katanya dengan wajah acuh.
Chelsea terpaku melihat respon Rey barusan. Entah kenapa mendengar jawaban Rey hati Chelsea terasa mencelos. Ia merasa bahwa Rey tidak memedulikannya.
"Gue ke kelas duluan!" Rey lalu beranjak dan pergi begitu saja.
"Lo kenapa Chel? Kok diem?"
"Nggak. Lo lagian kenapa sih sok ngejodohin gue sama Smith? Bukannya lo ngefans sama dia?" tanya Chelsea pelan. Ia tampak menunduk sembari memainkan sedotan di tangannya.
"Soalnya kalian cocok!" jawab Dhea enteng.
"Tapi kan gue ... ah, udahlah!" Chelsea kembali terdiam. Ia lagi-lagi memutar-mutar sedotan di jus lemonnya.
Dhea memandang lirih pada Chelsea. Dalam hati dia berkata 'maaf' untuk Chelsea. Ia melakukan ini demi kebaikan semuanya. Mengingat Rey yang penyendiri baru saja berteman dengan Vito. Mengingat Vito menjauhi Rey karna cowok itu cemburu pada kedekatan Rey dan Chelsea. Maka, Dhea harus menjodohkan Chelsea dengan seseorang demi keutuhan geng VCD-R. Supaya tidak ada konflik dan berharap keempatnya bisa bersama lagi. Yah ... walau hatinya terasa perih sebab ia harus merelakan orang yang disukainya sejak beberapa tahun terakhir ini untuk Chelsea.

♥♚♥

DUA SEJOLI SALING JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang