PART 29

266 23 0
                                    

♥♚♥

Saat itu, Chelsea tengah memberengut. Ia mendesah berkali-kali. Lalu mondar mandir kesana kemari. Hal itu tentu saja membuat Rey yang sedang duduk di sofa memerhatikan Chelsea, jadi merasa jengah.
"Lo bisa diem nggak, sih?" protesnya.
"Huaaaa ... Reeeyyy!! Si Dhea emang bener-bener sialan! Dia ngomong seenaknya pake bilang kalo gue mau jalan sama si Smith segala. Gue kan nggak mauuu!!" rengek Chelsea seraya duduk di sebelah Rey dan menarik-narik ujung bagian bawah baju Rey.
Rey memutar bola matanya kesal. "Lo nggak harus pergi."
Chelsea melepaskan tampang memberengutnya dan menggantinya dengan wajah bingung yang polos. "Maksudnya?"
"Gue bilang lo nggak usah pergi sama Smith, Chelsea begooo!" jelas Rey keki.
"Lho ... kok?"
"Gue udah bilang sama dia kalo lo nggak bakalan dateng. Lo tau? Dia itu cowok playboy. Ceweknya banyak."
"Gue juga udah 'ngeh' kalo dia itu playboy. Masalahnya ... kok bisa, sih, lo ngomong sama dia dan tiba-tiba dia nggak jadi ngajak gue jalan?" tanya Chelsea sembari menautkan alisnya.
"Gue hajar dia," jawab Rey enteng.
"Apaaa?? Lo hajar dia? Kok bisa?" tanya Chelsea terkejut.
Rey meringis sebab telinganya sakit mendengar teriakan Chelsea barusan. "Ya bisa, lah! Gue nggak akan biarin cewek polos macem lo dikibulin sama playboy murahan kayak si monyet Smith!" ujarnya.
Chelsea terkesiap. Antara rasa senang, kagum, sekaligus sedih berkecimpung di dadanya. Senang, karna dia tidak perlu pergi dengan Smith. Kagum, karna Rey sudah rela menghajar Smith demi menolongnya. Dan sedih, karna Rey seolah mengatakan kalau Chelsea adalah cewek bego yang gampang dimaenin. Paket lengkap!
Tanpa pikir panjang, Chelsea langsung menghambur ke dada Rey dan memeluknya erat. "Huaaaaaa ... Reeeyyy!! Gue berterimakasih sama loooo!! Akhirnya gue nggak perlu lagi pergi sama cowok mengerikan satu itu!"
Tiga detik berlalu, dan Chelsea sepertinya baru sadar dengan apa yang dia lakukan. "Eh?" desisnya. Buru-buru ia melepaskan pelukannya dari tubuh Rey.
"So-sorry ... gue terlalu seneng. Nggak sengaja!" tegas Chelsea terburu-buru.
"Dasar modus! Bilang aja lo cari kesempatan dalam kesempitan!" ujar Rey lantas berdiri dan pergi melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
"Enak aja! Sembarangan, ya, kalo ngomong!!" teriak Chelsea keki.
Rey hanya terus berjalan menaiki tangga sambil tersenyum kecil menanggapinya.
***
"Apa? Semalem lo nggak jadi jalan sama Smith?" ujar Dhea kaget. Sontak membuat seisi kelas menoleh ke arahnya.
"Pelanin suara lo, Dhe!" bisik Chelsea penuh penekanan sembari memposisikan telunjuknya di bibir.
"Kok bisa??!" ujar Dhea masih berteriak, membuat Chelsea memutar bola mata.
"Rey bilang Smith itu playboy. Makanya kemaren dia ngehajar Smith buat ngejauhin gue," jelas Chelsea dengan suara pelan.
"APA?" Dhea lagi-lagi berteriak semakin keras. Dhea lalu menoleh ke bangku samping Chelsea, tempat Rey yang sedang duduk sambil menopang dagu.
"Rey! Looo ..." ujarnya tertahan penuh emosi.
"Apa?" tanya Rey ogah-ogahan.
"Lo tuh, ya! Kok lo gitu, sih?!" Dhea lagi-lagi berujar penuh emosi.
"Ssshhhtt ... udah lah, Dhe! Lagian lo kok jahat, sih? Masa lo mau biarin gue deket sama playboy?" protes Chelsea kesal.
"Gue nggak tau kalo dia playboy, Chel!"
"Ya iya, lah. Yang tau kan cuma anak-anak cowok doang. Bisa anjlok pasarannya kalo anak-anak cewek sampe tau," Rey menyahuti dengan acuh.

"Hooo ... jadi gitu, ya. Chel, maafin gue yaaa ... gue nggak bermaksud ngejerumusin elo! Sumpah!" Dhea menatap lekat wajah Chelsea yang memasang tampang kesal.
Namun detik selanjutnya Chelsea menghela napas dan mengganti raut mukanya. "Iyaa ... gue maafiin."
"Huaaaa ... thanks, ya, Chel! Untung temen gue percaya sama gueee!!" teriak Dhea heboh seraya memeluk Chelsea.
"Dasar lebay!" komentar Rey jengkel.
"Rey, gu-gue mau ngomong sesuatu sama lo!" Tiba-tiba Anna datang menghampiri. Ia berkata dengan malu-malu.
"Ngomong aja," sahut Rey.
"Nggak disini. Ikut gue, ya!" Anna tampak menarik pergelangan tangan Rey. Mau tak mau, Rey pun melangkah mengikutinya. Mereka berjalan keluar kelas.
Dhea dan Chelsea saling berpandangan, "Nembak!" ujarnya bersamaan.

-TBC-

DUA SEJOLI SALING JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang