PART 34

291 21 0
                                    

♥♛♥

Sedari tadi Chelsea terus diam di mobil milik Vito. Selama perjalanan, hampir tidak sepatah kata pun ia ucapkan. Pikirannya terus melayang. Hal itu tentu saja membuat Vito bingung. Sampai akhirnya rasa penasaran pun memaksanya untuk bertanya.

"Kenapa, Chel?"

Chelsea menoleh, "Nggak papa kok, Vit!" jawabnya sambil tersenyum yang dipaksakan.

"Lo ngelamun terus."

Chelsea hanya cengengesan yang Vito yakini hanya dibuat-buat. Ah, benar juga, rasanya sudah lama sekali Chelsea tidak berdekatan dengan Vito begini. Yah, semenjak Vito hengkang dari VCD-R dari dua minggu yang lalu.

"Vit?" panggil Chelsea.

Vito menoleh sekilas, "Hm?" setelah itu pandangannya kembali ke kemudi.

"Lo ... kok tiba-tiba jauhin kita, sih?"

Kontan Vito terkejut dengan pertanyaan barusan. Ya, sepertinya akan terjadi pembicaraan serius setelah ini. Akhirnya Vito membawa mobilnya ke samping jalan dan berhenti. Ia terus menunduk menatap stir di depannya.

"Ada yang salah dengan pertanyaan gue?" tanya Chelsea setelah mendapati reaksi Vito barusan. Tidak, seharusnya tidak ada yang salah andai saja Vito boleh menjawabnya dengan berbohong. Ah, tapi Vito harus jujur. Berbohong tidak akan menyelesaikan masalah.

"Gue ... lo mungkin bakal menganggap alasan gue milih pergi dan jauhin kalian itu nggak masuk akal," jawab Vito yang membuat Chelsea semakin menambah lipatan di dahinya.

"Apa alasannya, Vit?"

Vito akhirnya mengangkat wajahnya. Matanya menatap Chelsea lurus-lurus.

"Karna gue nggak suka ngeliat lo akrab sama Rey!"

Sontak Chelsea membulatkan matanya. Ia sama sekali tidak menduga bahwa Vito akan menjawab demikian.

"Ma-ma-maksud lo?" tanya Chelsea tergagap, kebiasaan kalau ia sedang grogi.

"Gue suka sama lo, Chel!" tegas Vito mantap. Selanjutnya Vito menarik tangan Chelsea dan menggenggamnya erat. "Dari awal gue sering deketin lo, terus gue ikut gabung geng kalian, itu karna gue pengen berada di deket lo. Gue suka sama lo. Gue serius!"

Chelsea hanya menatap tak percaya. Selanjutnya ia menunduk dalam. Ia benar-benar bingung. Perasaannya jadi kacau balau. Setelah muncul cewek yang tiba-tiba mendekati dan memeluk Rey, lalu kali ini apa lagi?

"Lo nggak harus jawab sekarang, Chel. Tapi ... setelah ini, lo harus inget kalau lo punya gue yang bakal selalu ada buat lo kapan pun lo butuh gue."

***

Angin malam itu berhembus kencang. Membuat dahan-dahan pohon di halaman belakang rumah kediaman Kevin Prakasa itu bergoyang. Angin seolah ingin meruntuhkan pertahanan sang dahan dan terus mengguncangnya tanpa ampun.

Hal serupa tengah dialami Chelsea. Ia tengah digoyahkan oleh kedua pilihan yang membuatnya dilema. Dia memang menyukai Rey. Tapi kenapa Vito harus menyukainya juga?

Sungguh Chelsea tidak pernah mengira sebelumnya kalau Vito memendam perasaannya selama mereka berteman. Dan itu berarti ... penyebab Vito menghindar dan menjauhi Rey adalah dirinya? Karena Vito cemburu melihat dirinya yang akrab dengan Rey?

Chelsea lagi-lagi menghela napas berat. Kenapa semuanya menjadi terasa rumit begini? Ada banyak sekali pertanyaan di benak Chelsea. Juga banyak pilihan yang tersedia yang mengharuskannya utnuk memilih. Dan ia bingung harus bagaimana menghadapi semua ini.

Pintu kaca sebelah kamar Chelsea terbuka. Dan keluarlah Rey dari sana. Rey berjalan mendekati Chelsea, ia akhirnya berdiri tepat di sebelah Chelsea lalu meletakan tangannya di pagar balkon tersebut.

DUA SEJOLI SALING JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang